Aplikasi Ini Tuai Kritik Pedas Lantaran Rendahkan Kaum Wanita, Ini Alasannya!
Merdeka.com - Sebuah aplikasi dari App Store dan Google Play mendapatkan kritik pedas dari penjuru dunia, karena aplikasi tersebut dianggap merendahkan wanita.
Melansir Phone Arena, aplikasi bernama Absher tersebut adalah sebuah aplikasi smartphone yang ditujukan untuk pengguna pria guna melacak lokasi istri dan anak perempuannya.
Parahnya, pengembang aplikasi ini adalah National Information Center Arab Saudi, yang merupakan agency yang dibawahi oleh Kementerian Interior Arab. Agency ini adalah salah satu yang terbesar di Timur Tengah, dan berkecimpung di solusi IT bagi kementerian dan Pemerintahan di Jazirah Arab.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
-
Apa yang dilakukan sebagian pengguna iPhone terhadap pengguna Android? Sekitar 22 persen pengguna iPhone mengakui bahwa mereka memandang rendah mereka yang mengirim pesan non-iMessage.
-
Kenapa aplikasi penipuan berbahaya? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Kenapa pemerintah Indonesia meminta Apple blokir aplikasi Temu? Permintaan ini bertujuan untuk melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Akhirnya, aplikasi ini mendapatkan reaksi keras dari para aktivis HAM karena fungsinya. Deskripsi aplikasinya di Google Play berbunyi:
"Absher telah dirancang dan dikembangkan dengan pertimbangan khusus untuk keamanan dan privasi data dan komunikasi pengguna. Jadi, Anda dapat dengan aman menelusuri profil Anda atau anggota keluarga Anda, atau tenaga kerja yang bekerja untuk Anda. Serta melakukan berbagai layanan online."
Hal ini memiliki tendensi untuk melanggar privasi dan hak asasi wanita dengan selalu bisa terlacak oleh sang suami. Meski demikian, wanita di Saudi sendiri memiliki sejarah panjang soal pelarangan tertentu. Namun, kini larangan bagi wanita Saudi terbatas hanya tak boleh meninggalkan negara tanpa izin dari suami atau ayah.
Aplikasi Absher ini dapat memberi pengguna SMS secara real-time ketika istri atau anak perempuannya meninggalkan atau masuk ke Saudi. SMS peringatan ini dimaksudkan agar sang istri atau anak 'tidak kabur' dari Saudi.
Salah satu senator di AS, Ron Wyden, mengumumkan bahwa ia telah menyurati Google dan Apple untuk menurunkan aplikasi tersebut dari platform mereka.
Dari perspektif wanita Saudi, Human Rights Watch menyebut bahwa aplikasi ini justru membantu beberapa wanita untuk kabur dari suami, majikan, atau orang tua yang kejam. Mereka diam-diam mengubah setelan aplikasi ini di smartphone suami/majikan mereka, lalu mereka kabur.
Human Rights Watch sendiri mengutuk adanya aplikasi ini.
"(Aplikasi) ini benar-benar dirancang oleh pria. Tentu saja ini sangat merendahkan, menghina, dan memalukan bagi wanita dan dalam banyak kasus sangat kejam. Karena Anda membiarkan pria memiliki kendali mutlak atas gerakan wanita," ungkap Rothna Begum, peneliti senior dari Human Rights Watch.
CEO Apple Tim Cook telah memberi tanggapannya di acara NPR, namun sang CEO menyebut bahwa ia tak tahu menahu keberadaan aplikasi tersebut di platfomrnya. Meski demikian, ia menjanjikan adanya investigasi lebih jauh.
Bagaimana menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.
Baca SelengkapnyaMencari pasangan melalui dating apps ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami
Baca SelengkapnyaAnies lalu membeberkan keberhasilan dirinya memimpin Jakarta dengan membuat aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.
Baca SelengkapnyaCewek ini curhat ketemu cowok pelit saat sedang berusaha hemat, malah disemprot warganet.
Baca SelengkapnyaAplikasi Curhat jadi salah satu program Ridwan Kamil dalam Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIni metode baru dan akan dikoordinasikan dengan operator seluler.
Baca SelengkapnyaWanita ini ngambek karena foto yang diambil oleh pasangannya tak sesuai dengan harapannya.
Baca SelengkapnyaSeorang terapis perempuan melakukan penipuan dan penggelapan melalui aplikasi michat dengan kedok melayani jasa terapi pijat panggilan.
Baca SelengkapnyaWanita ini bagikan kisah sedihnya tak diterima kerja karena berjerawat.
Baca SelengkapnyaAda aplikasi SiPedo milik Kabupaten Sumedang, yang merupakan kependekan dari Sistem Pelatihan Berbasis Database Online.
Baca SelengkapnyaHeboh video wanita diduga bercadar buat ajang pencarian jodoh bak 'Take Me Out' di live TikTok, tuai kritik.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Ambarita dan Pak Bhabin bongkar kata yang tidak bisa dipercaya.
Baca Selengkapnya