Apple dan Wikileaks serang Google, Eric Schmidt bereaksi
Merdeka.com - Bulan lalu CEO dari Apple, Tim Cook, membuat sebuah surat terbuka yang diunggah di website-nya seputar keamanan dari media penyimpanan awan iCloud. Sayangnya, isi surat tersebut justru memojokkan Google. Tak pelak, kini salah satu bos Google bereaksi.
Eric Schmidt selaku Executive Chairman dari Google kemarin (02/10), menyatakan bila Tim Cook tidak memahami sistem perlindungan pengguna milik Google.
"Seseorang tidak menjelaskan peraturan Google dengan benar padanya (Tim Cook), hal tersebut sangat disayangkan. Google sendiri selalu menjadi pemimpin di bidang keamanan dan enkripsi. Sistem keamanan kami jauh lebih aman dan terenkripsi dari pada perusahaan lain, termasuk Apple. Justru mereka kini yang tengah berupaya menyalip kami, dan itu adalah hal bagus,"ujar Schmidt saat diwawancara oleh CNN.
-
Kenapa Tim Cook ngadu ke Donald Trump? Lebih lanjut, 9to5Mac menyebutkan bahwa pertemuan Tim Cook dengan Donald Trump merupakan salah satu strategi Apple untuk mempertahankan hubungan baik dengan para politisi dan individu berpengaruh di dunia politik.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Bagaimana Tim Cook dan Steve Jobs saling mengubah pikiran? “Ia senang berdebat dan ia senang memiliki seseorang yang bisa berdebat dengannya. Dan, Anda selalu bisa mengubah pikirannya jika Anda punya ide terbaik. Kami saling mengubah pikiran. Itulah alasan mengapa hal itu berjalan dengan baik,” terang Cook.
-
Siapa yang meminta Apple dan Google blokir Temu? Permintaan ini diajukan oleh sejumlah menteri sebagai langkah proaktif untuk melindungi UMKM.
-
Kenapa CEO teknologi ingin bekerja sama dengan Trump? Apple CEO Tim Cook menyampaikan, 'Selamat kepada Presiden Trump atas kemenangan Anda! Kami siap untuk berkolaborasi dengan Anda dan pemerintahan Anda untuk memastikan bahwa Amerika Serikat terus menjadi pemimpin dalam inovasi dan kreativitas.' Pernyataan ini menunjukkan harapan untuk kerjasama yang lebih baik di masa depan.
-
Kapan Tim Cook ngadu ke Trump? Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia menerima telepon dari CEO Apple, Tim Cook.
Tak salah bila akhirnya Schmidt terlihat cukup geram dengan pernyataan CEO Apple tersebut, karena surat Cook secara implisit menyatakan bila salah satu penyedia layanan internet gratis (Google) telah menjual data-data penggunanya untuk mendapatkan uang, Apple Insider (02/10).
Schmidt menambahkan bila semua yang dikatakan oleh Tim Cook tidak pernah dilakukan oleh Google. Namun, mereka tidak menampik menampilkan iklan berbentuk email yang dapat dipakai untuk mengumpulkan data pengguna. Lebih lanjut, data-data pengguna yang dikumpulkan oleh iklan-iklan email Google tidak digunakan untuk apa-apa.
Selain membantah tuduhan dari bos Apple, Schmidt juga membantah tuduhan Julian Assange selaku pendiri dari Wikileaks yang menyatakan apabila Google pernah bekerja sama dengan agen pemerintah Amerika, NSA. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan pegawai Google menyatakan bahwa kekalahan Google dalam persaingan AI bukan disebabkan oleh kebijakan WFH, melainkan oleh birokrasi hambat inovasi.
Baca SelengkapnyaBerawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaGoogle dan Amazon memiliki kontrak USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada pemerintah dan militer Israel.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaEric Schmidt, mantan CEO Google, menyatakan bekas perusahaan yang ia pimpin tidak serius dalam menghadapi persaingan AI.
Baca SelengkapnyaMengapa karyawan Google menentang kontrak senilai USD 1,2 miliar antara Google dengan pemerintah Israel?
Baca SelengkapnyaKonten pro Palestina tersebut diunggah di akun Facebook pejabat bersangkutan.
Baca SelengkapnyaSejumlah merek terkemuka menghentikan iklan di platform X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaPara karyawan melakukan aksi demo menentang kebijakan perusahaan tersebut.
Baca Selengkapnya