Apple diduga telantarkan pekerjanya di China
Merdeka.com - Urusan Apple dengan China memang tak pernah berjalan mulus. Setelah sebelumnya perangkat mereka menyetrum dua pengguna, kini perusahaan asal Cupertino itu diduga telah menyengsarakan pekerjanya di sana.
Seperti yang dilansir oleh Voice of America (29/7), sebuah badan pembela hak pekerja di China telah menuduh sebuah supplier langsung terhadap Apple Incorporated di sana karena menelantarkan pekerja. Diduga, pekerja ini tak dibayar gajinya dan mengalami pelanggaran lingkungan kerja.
Dalam sebuah laporan Senin kemarin, China Labor Watch menyatakan bahwa mereka menemukan adanya pelanggaran dalam sebuah pabrik yang dimiliki oleh Pegatron Corporation, Taiwan. Padahal, hal seperti ini dijanjikan Apple tak terjadi di seluruh area produksinya.
-
Siapa yang ngasih denda ke Apple? Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Dimana cek Apple ditulis? Cek tersebut ditulis tangan langsung oleh sang pendiri Apple, Steve Jobs dengan jumlah transaksi sebesar 4,01 USD pada tanggal 23 Juli 1976.
-
Apple bayar denda ke Eropa gimana? Diketahui bahwa Apple saat ini sedang menghadapi denda tersebut dan direncanakan untuk membayar sejumlah besar sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan Digital Markets Act (DMA).
-
Siapa yang mengalami tunggakan gaji? Melalui unggahan terbarunya, ia menyatakan adanya tunggakan gaji dari klub kepada dirinya dan beberapa rekan setimnya.
-
Dimana penggerebekan produk Apple palsu dilakukan? Penggerebekan dilakukan di beberapa lokasi, termasuk Castlebar, Westport, Ballinrobe, dan Claremorris.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
Dalam sebuah pernyataan, Apple menyatakan bahwa mereka selama ini telah menyediakan lingkungan kerja yang aman dan adil bagi siapa saja. Namun, dengan adanya temuan ini, perusahaan asal Cupertino ini pun langsung mengadakan penyelidikan.
Dalam temuannya, ternyata Apple menemukan fakta bahwa Pegatron memang telah menyita kartu identitas para pekerja. Oleh karenanya, Apple pun kemudian meminta hal ini untuk segera dihentikan. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar PHK di pabrik Tesla di Shanghai pertama kali dilaporkan oleh portal berita online lokal, Deep Analysis.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaiPhone dinilai memiliki aturan privasi ketat yang menyulitkan petugas anti-korupsi untuk menyelidiki HP para oknum yang ditengarai sebagai koruptor.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaChina melarang para pejabat di lembaga pemerintah pusat menggunakan iPhone.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan audit, Apple harus memenuhi kurang lebih Rp300 miliar lagi dari total komitmen investasi sebesar Rp1,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPria berusia 30 tahun meninggal karena gagal organ setelah 104 hari kerja berturut-turut dengan hanya satu hari istirahat.
Baca SelengkapnyaPerusahaan China ini memiliki 7.000 karyawan dan mereka mendapatkan jatah cuti saat sedang sedih hingga patah hati.
Baca SelengkapnyaDia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.
Baca SelengkapnyaByteDance memecat karyawan magang karena dicurigai 'mengganggu' pelatihan mesin AI-nya.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaHari menyebut, ada beberapa alasan mengapa perusahaan belum dapat melaksanakan kewajibannya untuk membayar THR Lebaran 2024 kepada pekerja.
Baca Selengkapnya