Apple Digugat Lantaran iPad Meledak
Merdeka.com - Apple digugat oleh sebuah pengelola apartemen New Jersey dan perusahaan asuransi. Gugatan ini dilayangkan setelah sebuah iPad diduga meledak di sebuah dapur unit apartemen dan merenggut nyawa seorang penghuni.
Sebagaimana dikutip Softpedia, Kamis (27/6), insiden ini terjadi pada Februari 2017. Saat itu, seorang penghuni bernama Bradley Ireland terbunuh, dipercaya karena meledaknya sebuah iPad.
Istri korban, Julia Ireland Meo sebelumnya sudah menggugat Apple pada awal tahun 2019. Julia Mengklaim, api tersebut disebabkan karena adanya "cacat pada iPad, khususnya pada bagian baterai tablet."
-
Siapa yang ngasih denda ke Apple? Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Denda apa yang Apple kena di Eropa? Menurut laporan yang dikutip dari Tech Times pada Selasa (22/10), Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Apple bayar denda ke Eropa gimana? Diketahui bahwa Apple saat ini sedang menghadapi denda tersebut dan direncanakan untuk membayar sejumlah besar sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan Digital Markets Act (DMA).
-
Siapa yang mendirikan Apple Computer Company? Di tahun 1976, Steve Jobs dan Steve Wozniak resmi mendirikan Apple Computer Company, dengan produk pertama mereka, Apple I, berupa papan sirkuit yang dibuat untuk para penggemar yang ingin merakit komputer sendiri.
-
Apa masalah iPhone lipat Apple? Masalah utama yang muncul adalah terkait daya tahan layar lipat tersebut.
-
Bagaimana iPhone lipat Apple rusak? Fixed Focus Digital menyebutkan bahwa layar yang dapat dilipat mengalami kerusakan setelah beberapa hari pengujian ketat yang dilakukan oleh Apple.
Kini, Union Management dan perusahaan asuransi Greater New York Mutual Insurance menggugat Apple dengan klaim yang sama.
Kedua pihak ini menuding, Apple telah merilis sebuah produk yang berbahaya dan tidak aman. Kurangnya peringatan memadai terhadap produk jadi alasan gugatan perusahaan asuransi tersebut.
Kedua perusahaan penggugat menginginkan agar raksasa teknologi itu membayar kerugian yang disebabkan karena meledaknya iPad.
"Apple harusnya tahu mengenai kecenderungan berbahaya dari baterai lithium dan penggunaannya dalam perangkat elektronik seperti tablet milik korban," demikian bunyi gugatan perusahaan asuransi kepada Apple.
Dengan kata lain, Apple harus membayar ganti rugi dari beban asuransi perusahaan dan kerugian pada apartemen yang terbakar.
"Penggugat menuntut ganti rugi untuk semua uang yang dibayarkan oleh Greater New York Mutual Insurance kepada Union Management, termasuk yang dapat dikurangkan berdasarkan polis asuransi, bunga, biaya pengacara, dan biaya gugatan," demikian tulisan dalam dokumen gugatan tersebut.
Seperti biasanya, ketika digugat, Apple tak mengeluarkan komentar apapun terkait dengan tudingan tersebut.
Kasus meledaknya produk milik Apple bukan hanya sekali. Sebelumnya tahun lalu, pemilik iPhone yang menjadi korban adalah seorang perempuan berusia 18 tahun asal Norfolk, Virginia, Amerika Serikat.
Dikutip dari WRAL, Sabtu (14/7/2018), peristiwa ini dialami oleh perempuan bernama Raele Manning-Moore. Dia dilaporkan menderita luka bakar di bagian lengan saat iPhone 7 miliknya tiba-tiba terbakar saat diisi daya.
Manning-Moore mengaku tak mengetahui secara pasti penyebab peristiwa itu terjadi, sebab saat sedang mengisi daya iPhone tersebut, dia tertidur.
"Api yang membakar itu yang membangunkanku, rasanya sangat menyakitkan," tuturnya.
Namun, ia menebak peristiwa itu terjadi karena saat tertidur ia menindih iPhone 7 miliknya dan membuat perangkat itu menjadi overheat.
Usai peristiwa tersebut, Manning-Moore segera membawa perangkat itu ke Apple Store. Staf yang menerima perangkat pun berjanji akan mengungkap penyebab masalah. Namun, selang dua minggu kemudian, belum ada jawaban dari pihak Apple.
Manning-Moore mengaku menggunakan charger bawaan perusahaan. Seperti diketahui, peristiwa semacam ini biasanya terjadi karena pengguna memakai charger pihak ketiga dan kerap tidak kompatibel dengan iPhone.
Luka bakar yang diderita Manning-Moore kini berangsung membaik, tapi ia masih mengingat jelas dengan peristiwa itu dan berharap tidak ada lagi kasus serupa.
"Saya berharap smartphone saya tidak pernah melukai lagi," tuturnya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah iPhone 14 Pro Max mengalami ledakan saat diisi daya di dalam apartemen.
Baca SelengkapnyaPerintah ini dikeluarkan dalam rangka menyelesaikan pertikaian panjang yang berlangsung 8 delapan tahun.
Baca SelengkapnyaTernyata ada salah satu penumpang yang juga mengalami hal serupa dengan Dino
Baca SelengkapnyaKhusus untuk Apple, pemerintah menerapkan penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang berbeda dengan sektor lainnya.
Baca SelengkapnyaRosalia Indah ramai di media sosial usai Ipad milik penumpang hilang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan audit, Apple harus memenuhi kurang lebih Rp300 miliar lagi dari total komitmen investasi sebesar Rp1,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran itu diduga karena kebocoran gas dari unit apartemen tersebut.
Baca SelengkapnyaInvestasi yang dilakukan Apple di Indonesia, berbeda dengan merek lain.
Baca SelengkapnyaAda beragam dampak negatif bila iPhone 16 diblokir penjualannya.
Baca SelengkapnyaIni terkait tentang permintaan Apple untuk mendapatkan tax holiday selama 50 tahun sebagai syarat berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda empat aspek berkeadilan yang belum dipenuhi Apple.
Baca SelengkapnyaBahkan dia harus bolak balik Indonesia-Malaysia untuk mengklaim kerusakan yang terjadi.
Baca Selengkapnya