Apple dikabarkan hentikan memesan spare part dari Samsung
Merdeka.com - Mungkin dikarenakan persaingan bisnis ditambah lagi dengan perseteruannya dengan Samsung, Apple dikabarkan memutuskan kontrak pesanan beberapa spare part yang digunakan di dalam perangkat produknya.
Seperti yang banyak diketahui, sebelum Apple menggugat Samsung dengan tuduhan pelanggaran hak cipta, perusahaan berlogo buah apel ini menggunakan beberapa spare part buatan Samsung di dalam beberapa produknya, khususnya iPhone. Setelah muncul perseteruan tersebut, Apple dikabarkan tidak akan lagi menggunakan produk-produk ciptaan Samsung untuk digunakan dalam perangkatnya.
Rumor ini pertama kali dihembuskan oleh sebuah koran lokal Korea Selatan, The Korea Economic Daily. Tidak hanya menghentikan order dari Samsung, Apple juga dikabarkan akan menggunakan jasa dari kompetitor Samsung lainnya seperti Toshiba, Elpida Memory dan SK Hynix untuk pembuatan memory chips.
-
Produk Apple apa yang mungkin dihentikan? Dengan dirilisnya perangkat baru yang lebih kuat ini, MacBook Pro saat ini yang dilengkapi dengan chip M3 mungkin akan dihentikan. Namun, Apple belum mengonfirmasi hal ini.
-
Bagaimana Apple menghentikan produk lama? Meskipun perusahaan belum secara resmi mengonfirmasi perubahan ini, siklus produk Apple sering kali menonaktifkan model lama saat meluncurkan yang baru.
-
Kapan Apple mengalahkan Samsung? Apple disebut-sebut telah mendominasi pengiriman ponsel pintar di seluruh dunia pada tahun 2023.
-
Bagaimana Samsung mempengaruhi penjualan iPhone bekas? Mengutip TechSpot, Senin (29/1), Samsung mungkin mengalahkan Apple dalam hal pengiriman ponsel pintar global, namun iPhone mendominasi pasar rekondisinya.
-
Kenapa Apple berhenti kembangkan iPhone lipat? Hal tersebut menjadi alasan di balik penghentian sementara pengembangan iPhone yang dapat dilipat.
-
Kenapa AS melarang Samsung? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
"Samsung adalah salah satu supplier spare part untuk iPhone, namun Apple menghentikan ordernya dan akan menggunakan ciptaan perusahaan lain," ungkap narasumber kepada Reuters (06/09).
Semakin panas saja hubungan kedua perusahaan besar ini. Apakah dengan dihentikannya order tersebut maka membuat Samsung marah dan melakukan suatu hal yang dapat menyakiti hati Apple? Kita tunggu saja babak selanjutnya.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amerika Serikat dilaporkan telah melarang Samsung untuk mengirimkan stok chipset 7nm atau yang lebih kecil kepada perusahaan-perusahaan asal Tiongkok.
Baca SelengkapnyaApple menghentikan produksi iPhone 13, 15 Pro, dan Pro Max setelah peluncuran iPhone 16 untuk mendorong penjualan model baru.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan terbaru, Apple kini mengklasifikasikan iPhone Xs Max dan iPhone 6s Plus sebagai perangkat yang termasuk dalam kategori jadul.
Baca SelengkapnyaBeberapa pengguna iPhone harus gigit jari lantaran, iOS 17 yang bakal dirilis dalam waktu dekat, ternyata tak hadir dalam semua perangkat iPhone.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaSamsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, Indonesia terbuka terhadap segala peluang penciptaan lapangan kerja baru.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah HP Samsung Galaxy yang tak lagi mendapatkan pembaruan perangkat lunak.
Baca SelengkapnyaFitur ini disebut-sebut kemungkinan besar akan pensiun.
Baca SelengkapnyaMengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaAcara Apple mendatang akan fokus pada pembaruan Mac dan iPad dengan chip M4 dan A18. Serta disebut mengumumkan produk yang akan dihentikan produksinya.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tenaga kerja yang dilakukan di beberapa operasi luar negeri merupakan hal rutin.
Baca Selengkapnya