Apple Dituding Jual Data Pribadi iTunes Milik Pelanggan
Merdeka.com - Apple yang gencar tentang kampanye data pribadi, kini dituduh menjual informasi penjualan data personal pelanggan ke pihak tertentu.
Dilaporkan Bloomberg, Selasa (28/5), terdapat 3 orang pelanggan iTunes dari Rhode Islan dan Michigan mendatangi pengadilan di San Francisco, Amerika Serikat.
Mereka mewakili ratusan ribu warga negara bagiannya yang diduga telah mengalami pencurian data pribadi.
-
Siapa yang ngasih denda ke Apple? Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa yang menjual komputer Apple? Komputer yang diambil dari meja Steve Jobs setelah dia meninggalkan Apple adalah koleksi Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft.
-
Apple bayar denda ke Eropa gimana? Diketahui bahwa Apple saat ini sedang menghadapi denda tersebut dan direncanakan untuk membayar sejumlah besar sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan Digital Markets Act (DMA).
-
Denda apa yang Apple kena di Eropa? Menurut laporan yang dikutip dari Tech Times pada Selasa (22/10), Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa yang menandatangani cek Apple? Sebuah kertas yang membawa sejarah Apple Computer Company sejak 1976 ini akan dilelang secara online pada hari Jumat mendatang. Selembar cek yang dulunya digunakan sebagai alat bayar kepada Radio Shack telah terdaftar di rumah lelang RR Auction yang berbasis di Boston.
-
Siapa yang akan dikunjungi oleh Pengadilan? Kunjungan ini tentunya bertujuan untuk memastikan apakah mereka masih tinggal bersama atau tidak.
Dalam surat keberatan mereka, diungkapkan bahwa telah terjadinya kebocoran data pelanggan pribadi iTunes yang dapat berpotensi berbahaya bagi masyarakat.
"Misalnya, setiap orang bisa menyewa dengan nama dan alamat dari semua wanita pelanggan iTunes, berpendidikan setara perguruan tinggi, belum menikah di atas usia 70 tahun dengan pendapatan rumah tangga lebih dari USD 80 ribu,” ujar salah satu pelanggan iTunes.
Dilanjutkannya, data tersebut dijual seharga USD 136 per seribu pelanggan terdaftar. Maka dari itu, mereka menuntut USD 250 untuk setiap pelanggan Rhode Island, dan USD 5 ribu untuk setiap pelanggan di Michigan.
Sayangnya, perkara ini pihak Apple belum berkomentar.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Si kembar Rihani Rihani diduga menggunakan skema Ponzi berkedok investasi bodong dalam aksi penipuannya.
Baca SelengkapnyaKorban desak si Kembar Rihana-Rihani kembalikan duit.
Baca SelengkapnyaPerintah ini dikeluarkan dalam rangka menyelesaikan pertikaian panjang yang berlangsung 8 delapan tahun.
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihana dan Rihani segera diadili dalam perkara dugaan penipuan bermodus penjualan produk Apple. Keduanya telah diserahkan ke penuntut umum.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita sejumlah barang diduga berkaitan dengan hasil kejahatan saudara kembar berkedok pre order iPhone tersebut.
Baca SelengkapnyaKepolisian akan menggadeng pelbagai lembaga di antaranya PPATK untuk menelusuri adanya tindak pidana pencucian uang.
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihana-Rihani menjalani bisnis menggunakan skema ponzi. Mereka awalnya memposting produk-produk apple di media sosial seperti instagram
Baca SelengkapnyaDelapan orang turut mengadukan nasib mereka ke LPSK. Dengan mengajukan mengajukan permohonan perlindungan sebagai korban terkait kasus penipuan si kembar.
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaSetelah sebulan kasus ini terungkap, bagaimana kelanjutan kasus penipuan Iphone ini?
Baca SelengkapnyaPersoalan ini telah dilakukan penyelidikan oleh Komisi Eropa pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mendalami isi dari buku rekening guna mengetahui aliran uang hasil kejahatan.
Baca Selengkapnya