Apple minta maaf pada siswa berkulit hitam ini, ada apa?
Merdeka.com - Apple akhirnya meminta maaf atas apa yang terjadi di salah satu toko Apple. Hal ini karena seorang karyawan toko Apple di Australia yang mengusir seorang laki-laki berkulit hitam saat masuk ke toko.
Seperti dilansir dari Softpedia, ada sekelompok siswa hitam yang mengunjungi toko Apple di Melbourne. Tetapi bukannya disambut baik, karyawan toko malah meminta mereka untuk meninggalkan tokonya karena mengira mereka akan mencuri sesuatu.
Laki-laki yang memakai seragam Maribyrnong College ini bahkan menuliskan percakapan lengkapnya dengan karyawan toko Apple itu di Facebook. Postingan ini membuat banyak orang mengkritik manajer toko Apple di sana dan menunjukkan dukungan untuk siswa kulit hitam ini.
-
Siapa yang diusir pemilik toko? Pemilik toko makanan di Vietnam ini terlihat begitu marah. Ia bahkan mengusir satu keluarga dari tokonya. Pemilik toko ini tidak gentar mengusir paksa keluarga Israel tersebut.
-
Siapa yang menjual komputer Apple? Komputer yang diambil dari meja Steve Jobs setelah dia meninggalkan Apple adalah koleksi Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft.
-
Siapa yang jualan di sekolah? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang dilakukan Apple untuk bisa jual produk di Indonesia? Untuk dapat memasarkan produknya di Indonesia, Apple melakukan hal yang berbeda dengan yang umumnya dilakukan dengan perusahaan smartphone lainnya. Alih-alih membangun pabrik di Indonesia, Apple justru melakukan investasi dalam bentuk lain di negara ini, yang terakhir senilai Rp 1,6 triliun, sebagai syarat pemenuhan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Kami hanya khawatir Anda mungkin mencuri sesuatu," ujar karyawan toko. Kemudian siswa tersebut bertanya," Mengapa kita mencuri sesuatu?"
Akhir dari percakapan tersebut, sekelompok siswa kulit hitam ini tetap diminta segera meninggalkan toko.
Kejadian hal ini membuat Nick Scott, kepala sekolah Marubyrnong College, mengunjungi toko Apple tersebut bersama dengan siswa agar mereka meminta maaf. Tidak hanya dari karyawan pribadi, tetapi mereka juga meminta Apple meminta maaf atas kejadian tersebut.
Manajer toko menjelaskan bahwa kejadian itu hanya sebuah insiden yang sangat disayangkan. Sedangkan pihak Apple sendiri mengeluarkan pernyataan dan menjelaskan bahwa perusahaan tidak memandang pembeli dari usia, jenis, kelamin, agama, atau etnis tertentu.
Di sisi lain, para siswa ini mengaku mereka mengerti bahwa kasus ini bukan kasus yang terlalu besar dan mengatakan bahwa Apple tidak bisa disalahkan hanya karena salah satu karyawannya saja. (mdk/lar)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus keributan itu dimulai sebelum kejadian video viral pada 21 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Awaluddin, candaan kelima siswi tersebut menjadi sorotan karena videonya sudah viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaLima remaja yang diketahui sebagai siswi SMP itu merilis sebuah video klarifikasi yang berisi permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut bahwa para remaja itu awalnya hanya niat bercanda
Baca SelengkapnyaDalam video yang dilihat merdeka.com, mereka bercanda sambil makan di restoran cepat saji.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengakui, tindakan lima siswi SMP itu yang mengejek anak Palestina salah.
Baca SelengkapnyaSejumlah remaja terekam sedang mengolok-olok penderitaan anak Palestina
Baca SelengkapnyaBuyamin Yapid, orang tua wali salah satu mahasiswa mengecam keputusan deportasi terhadap anaknya dan dua mahasiswa.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Megarezky Makassar Prof Anwar Ramli mengaku sudah mengambil tindakan terhadap SD.
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.
Baca SelengkapnyaKorban bullying juga dikenakan sanksi karena dinilai mencoreng nama baik kampus.
Baca Selengkapnya