Apple: Situs kami baru saja disusupi hacker
Merdeka.com - Tanpa angin tanpa hujan, Apple tiba-tiba mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengejutkan. Terhadap para pengembang aplikasi mereka, perusahaan asal Cupertino itu menyebutkan bahwa situs bagi developer mereka telah diretas.
Seperti yang dilansir oleh Wall Street Journal (22/7), dalam peretasan ini, dikatakan bahwa beberapa data telah dicuri. Oleh karenanya, kepada para developer, Apple pun mengatakan bahwa kini tengah memperbaiki hal ini dengan cara mengupdate software dan membangun database kembali.
Dalam pemberitahuan yang dikirim via email kepada para developer sendiri, Apple mengatakan bahwa peretas mencoba untuk mengambil beberapa data pribadi para pengembang. Namun, untungnya data tersebut telah dienkripsi oleh Apple sebelumnya, sehingga tidak ada kemungkinan bagi para dedemit dunia maya tersebut untuk berulah.
-
Siapa yang ngasih denda ke Apple? Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa yang mendirikan Apple Computer Company? Di tahun 1976, Steve Jobs dan Steve Wozniak resmi mendirikan Apple Computer Company, dengan produk pertama mereka, Apple I, berupa papan sirkuit yang dibuat untuk para penggemar yang ingin merakit komputer sendiri.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Siapa yang menjual komputer Apple? Komputer yang diambil dari meja Steve Jobs setelah dia meninggalkan Apple adalah koleksi Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft.
-
Apa yang Apple jual di toko online? Apple menjual iPhone rekondisi melalui toko online dengan harga beberapa ratus dolar lebih murah dari harga biasanya.
"Namun, kami tak bisa menjamin bahwa ada beberapa nama, email, dan alamat korespondensi para developer yang mungkin sudah diakses," tulis Apple.
Dalam situs ini sendiri sebenarnya ada ratusan ribu developer pihak ketiga Apple yang turut membantu untuk membuat aplikasi pihak ketiga bagi iPhone hingga MacOS. Tercatat, pendaftaran terakhir membukukan sebanyak 275 ribu developer di situs ini.
Penyerangan oleh para peretas ini sendiri bermula Kamis silam. Dalam serangan ini, Apple langsung bergerak cepat agar tak ada bahaya yang lebih besar yang mungkin bisa timbul di masa mendatang. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaApple baru saja meluncurkan iOS 18.1.1 untuk menutupi celah keamanan yang serius, yang bisa mengancam data pribadi pengguna iPhone.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo @adisoemarmoairport diretas orang tak bertanggungjawab.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaDalam beranda akun @aji.indonesia, terlihat beberapa unggahan berisi iklan penjualan iPhone.
Baca SelengkapnyaDari peninjauan BSSN, alamat peretasan itu berasal dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital tidak lepas dari ancaman serangan siber. Pengguna produk Apple juga tidak lepas dari ancaman ini.
Baca SelengkapnyaAriandi mengatakan, BSSN dan DPR telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaSekelompok hacker berhasil menembus sistem keamanan perusahaan satelit Maxar Space Systems yang berbasis di Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya