Apple Watch bakar tangan pria paruh baya asal Denmark
Merdeka.com - Smartwatch kebanggaan Apple, Apple Watch, baru-baru ini tersandung kasus. Seorang pria asal Denmark mengaku tangannya terbakar parah akibat memakai Apple Watch.
Menurut pengakuan pria paruh baya bernama Jorgen Mouritzen itu, pada tanggal 17 Oktober silam Apple Watch miliknya tiba-tiba berubah menjadi sangat panas. Karena bagian tali Apple Watch Jorgen terbuat dari logam, panas itu mengakibatkan luka bakar yang cukup dalam dan parah.
Dari beberapa foto yang beredar di dunia maya, Apple Watch Jorgen nampak gosong, berikut talinya. Kasus ini pun sudah diinvestigasi oleh Apple sejak bulan lalu. Namun, ketika Apple mengumumkan hasil investigasinya kemarin (24/11), perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook itu mengatakan tidak ada bukti bila Apple Watch membakar tangan Jorgen.
-
Bagaimana larangan Apple Watch disampaikan? 'Mendapatkan sebuah undangan yang secara spesifik menyebutkan pada bagian dress code: 'Tak boleh mengenakan Apple Watch,'' tulis pemilik akun Twitter @ccmembersonly, seperti yang dikutip dari Apple Insider pada Senin (16/12).
-
Siapa yang melarang Apple Watch? Seorang pasangan pengantin menegaskan bahwa mereka tidak ingin tamu yang hadir mengenakan Apple Watch pada hari pernikahan mereka.
-
Bagaimana Apple menghentikan produk lama? Meskipun perusahaan belum secara resmi mengonfirmasi perubahan ini, siklus produk Apple sering kali menonaktifkan model lama saat meluncurkan yang baru.
-
Kapan Apple menghentikan produksi Apple Watch Seri 9? Setelah merilis Apple Watch Seri 10, Apple menghentikan Apple Watch Seri 9 karena Seri 10 mempertahankan harga yang sama.
-
Bagaimana Apple menanggapi masalah iPhone 16? Apple telah merilis pembaruan iOS 18.0.1 untuk mengatasi berbagai bug yang muncul setelah peluncuran perangkat baru tersebut. Namun, banyak pengguna mengeluhkan bahwa pembaruan iOS 18.0.1 tidak berhasil mengatasi masalah yang ada, termasuk masalah terkait restart dan crash yang terus terjadi.
-
Siapa yang membuat berita Apple stop produksi? Dilansir dari 9to5mac, Rabu (11/12), berikut daftar produk Apple yang telah berhenti produksi:
Apple mengungkapkan bila sumber panas itu tidak berasal dari Apple Watch. Apple pun menegaskan bila tidak ada smartwatch yang bisa membakar tangan pengguna. Di sisi lain, Jorgen dan saksi mata menyatakan jika jam itu tidak terpapar sumber panas lain ketika melukai Jorgen.
Jorgen sendiri meminta Apple untuk mengganti Apple Watch-nya yang terbakar dengan yang baru. Apple yang menolak berkomentar lebih lanjut soal kasus ini pun masih belum diketahui apakah bersedia mengabulkan permintaan Jorgen.
Sumber: Phone Arena
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral seorang pria ngamuk usai ditegur merokok oleh pemotor lain. Begini kronologinya.
Baca SelengkapnyaSebuah iPhone 14 Pro Max mengalami ledakan saat diisi daya di dalam apartemen.
Baca SelengkapnyaMomen apes di pergantian tahun, seorang bapak-bapak gagal merekam kembang api.
Baca SelengkapnyaJaringan di tangannya mengalami kematian atau tak berfungsi sehingga mesti operasi.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan kritis di dapur rumahnya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaMeski penyebabnya sepele, namun wanita ini mendapati kejadian apes ketika handphone-nya terbakar saat ditaruh di atas kulkas.
Baca SelengkapnyaMantan karyawan ini melihat Apple terlalu membosankan jika setiap peluncuran iPhone baru tidak ada perubahan signifikan.
Baca SelengkapnyaDi media sosial X ramai video orang menyetir mobil menggunakan Apple Vision Pro, berikut adalah fakta sesungguhnya.
Baca SelengkapnyaIni terungkap dari postingan Instagramnya saat menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaTato pada umumnya dilarang dalam profesi tertentu, termasuk untuk atlet nasional dan beberapa kategori pegawai negeri.
Baca SelengkapnyaHal tersebut karena investasi yang digelontorkan Apple tidak berkaitan langsung dengan proses pembuatan handphone.
Baca SelengkapnyaPelaku pencurian iPhone ini merupakan residivis kasus jambret.
Baca Selengkapnya