Arkeolog temukan 'hard disk' berusia 5.500 tahun
Merdeka.com - Sebelum ditemukannya flash disk atau flash drive, banyak orang yang menyimpan datanya mulai menggunakan disket sampai dengan 'membakarnya' di Compact Disc (CD).
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, maka perangkat portable dengan bahan kuat dan mampu menampung banyak data diciptakan, contohnya hard disk atau hard drive (HDD) dan juga flash disk.
Akan tetapi, seperti yang dimuat dalam Daily Mail (15/10), menurut penelitian, metode penyimpanan data yang sekarang digunakan oleh perangkat-perangkat elektronik portabel tersebut sudah ada sejak sekitar 5.500 tahun lalu.
-
Bagaimana arkeolog menemukan struktur ini? Begitulah cara para peneliti dari Universitas Internasional Higashi Nippon, Universitas Tohoku, dan Institut Penelitian Nasional Astronomi dan Geofisika di Mesir menemukan bagian sejarah yang tersembunyi ini. Antara tahun 2021 dan 2023, tim mempelajari lokasi tersebut dengan menggunakan tidak hanya satu, tetapi dua metode berteknologi tinggi: ground-penetrating radar (GPR) dan electrical resistivity tomography (ERT).
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya, bola-bola berlubang pada bagian tengahnya yang berisikan cetakan-cetakan lain dengan berbagai bentuk serta terdapat pula goresan-goresan kode di tengahnya.
Bola-bola tersebut ditemukan di Choga Mish, Iran. Tempat ini diperkirakan pada 5.500 tahun lalu adalah merupakan salah satu bagian dari Mesopotamia.
Christopher Woods, seorang profesor dari University of Chicago Oriental Institute, mengatakan bahwa bola-bola dari tanah liat tersebut dapat dikatakan sebagai cikal bakal pemikiran manusia akan tempat penyimpanan data portabel.
Untuk mengetahui segala hal dan menelitinya, para arkeolog menggunakan CT Scan dan pemodelan 3D. Menurut para peneliti, kemungkinan cetakan-cetakan yang disimpan di dalam bola tersebut merupakan hasil dari transaksi atau jual-beli.
Sampai sekarang, selain ingin terus meneliti terkait bola dan juga mengartikan cetakan-cetakan yang ada di dalamnya tersebut.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan menggunakan detektor logam, seorang arkeolog menemukan sekumpulan benda logam yang tersembunyi di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba.
Baca SelengkapnyaUkiran ini dipastikan hasil buatan tangan manusia Neanderthal, 57.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBentuk gergaji kuno dengan versi modern tidak jauh beda, hanya saja material yang digunakan untuk membuatnya agak berbeda menurut arkeolog.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia ini ditemukan pada 1916 di sebuah pulau di Norwegia.
Baca Selengkapnya"Pisau Lipat" Berusia 60.000 Tahun Ditemukan di Gua Siberia, Masih Bisa Digunakan Hingga Kini
Baca SelengkapnyaOtak ini milik larva cacing laut yang ditemukan di China.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang telah ada sejak dahulu pun masih kerap digunakan hingga kini. Yuk, simak 5 teknologi tertua yang masih digunakan sampai saat ini!
Baca SelengkapnyaBeda dari jenis fosil yang ada sejak jutaan tahun lalu, fosil ini justru berupa partikel kecil dan tak tampak dengan mata telanjang.
Baca SelengkapnyaPenemuan fosil ternyata jauh lebih dulu sebelum ilmu paleontologi muncul.
Baca SelengkapnyaMuncul anggapan sejak dulu bahwa perkakas batu pertama dibuat oleh hominid atau nenek moyang manusia.
Baca SelengkapnyaSusunan batu ini dibuat 4.000 tahun sebelum Stonehenge dibangun dan sekitar 2.000 tahun setelah Zaman Es berakhir.
Baca Selengkapnya