Arogya.ai: Teknologi Kecerdasan Buatan Game Changer Layanan Kesehatan Pasca-Covid
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 membuat layanan kesehatan menjadi sorotan publik dalam hal kecepatan dan ketepatan. Di sisi lain, kompleksitasnya semakin tinggi supaya bisa melayani dan mengobati pasien dengan baik. Pandemi sejatinya telah menguji kapasitas seluruh sumber daya layanan kesehatan di Indonesia.
Di tengah kondisi masih pandemi ini, layanan kesehatan publik dituntut mesti adaptif dengan memanfaatkan teknologi. Penggunaan teknologi terkini dalam era Revolusi Industri 4.0 menjadi salah satu solusi, seperti pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di rumah-rumah sakit. Banyak negara yang mampu mengelola dan keluar lebih cepat dari pandemi karena mampu memaksimalkan penggunaan teknologi termasuk di pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit.
Maka itu, perusahaan teknologi AI kreasi anak bangsa, Arogya.ai, lahir untuk mendorong lebih intens pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan di rumah sakit Indonesia. Beberapa produk Arogya, antara lain Inventory Management, Order and Logistic Management, Marketplace, Healthcare News Network, dan Impact Analysis.
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Mengapa AI ini diciptakan? Mereka menjadikan teknologi AI sebagai alat bantu komunikasi bagi orang-orang yang tidak dapat berbicara karena sakit seperti stroke atau lumpuh.
-
Apa yang dibuat oleh AI? Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, baru-baru ini membagikan sebuah video pertunjukan fashion show yang dihasilkan oleh AI, menampilkan berbagai pemimpin dunia dan tokoh teknologi terkemuka.
-
Apa kontribusi AI terhadap ekonomi Indonesia? Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi.
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
-
Siapa yang mengembangkan AI ini? Para peneliti di Denmark menggunakan data dari jutaan individu untuk membangun model yang dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kehidupan sosial.
“Arogya hadir memberikan solusi untuk membantu optimalisasi management supply chain layanan kesehatan di Indonesia. Order manager, inventory manager dan h-commerce yang diciptakan Arogya, merupakan AI supply chain layanan kesehatan pertama di Indonesia dan diciptakan di Indonesia untuk layanan kesehatan Indonesia yang lebih baik,” kata Victor Fungkong, Founder dan CEO Arogya.ai, saat penandatanganan kerja sama Arogya.ai dengan RSUI dan ILUNI UI di Kampus UI, Depok, Jumat pagi (5/11).
Direktur Utama RSUI Astuti Giantini menyambut gembira kerja sama pemanfaatan AI dalam urusan supplay chain di rumah sakit pendidikan ini. Dengan teknologi AI, pihaknya dapat mengetahui kondisi stok obat-obatan dan peralatan layanan pasien secara real-time, sehingga bisa menunjang kualitas layanan kesehatan di RSUI. Dengan sistem yang terintegrasi dan lebih efisien untuk supply chain hingga administrasi, diharapkan teknologi ini dapat menekan biaya operasional lebih efisien.
“Sebagai rumah sakit pendidikan, kerja sama ini bermanfaat bagi RSUI karena bisa menjadi rujukan Ini juga menjadi langkah RSUI menjadi rumah sakit yang menerapkan digitalisasi di Indonesia guna mendukung Universal Health Coverage (UHC),” ujarnya.
Saat ini RSUI memiliki status kelas B dengan kapasitas tempat tidur 200.
©2021 Merdeka.com
Menuju Smart Hospital
Victor menambahkan, pemanfaatan teknologi AI di rumah sakit juga dilakukan untuk menuju smart hospital, yakni rumah sakit yang memanfaatkan teknologi inovatif secara ekstensif untuk meningkatkan kualitas perawatan dan pengalaman pasien sekaligus mengurangi biaya. Teknologi AI mampu mendukung manajemen supply chain memaksimalkan administrasi dan operasional rumah sakit. Apalagi betapa vitalnya supply chain dalam sistem pelayanan rumah sakit.
Riset Cardinal Health Survey tentang supply chain rumah sakit menyebutkan, 65 persen responden mengaku mengalami kejadian dokter terpaksa menunda prosedur operasi karena ketidaktersediaan obat dan/atau alat medis yang dibutuhkan karena sistem purchasing kurang optimal.
“Kita juga melihat arus kas rumah sakit dipengaruhi perputaran stok obat-obatan dan peralatan medis. Semakin cepat perputaran stok, semakin lancar arus kas rumah sakit. Namun, sering kali purchasing rumah sakit melakukan proyeksi kebutuhan obat-obatan dan peralatan medis berdasarkan analisis statis, bukan analisis dinamik. Akibatnya, proyeksinya kurang akurat dan mengakibatkan overstock/understock. Dengan sistem order dan inventory management berbasis AI, managemen rumah sakit sangat dibantu untuk dapat membuat keputusan pemesanan dan pembelian stok obat-obatan serta peralatan medis dengan akurat,“ pungkas dia. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan mencolok penggunaan AI di sektor kesehatan negara maju dibandingkan negara berkembang.
Baca SelengkapnyaBak kendaraan masa depan, mobil-mobil sekarang sudah mulai menggunakan AI
Baca SelengkapnyaAI dinilai dapat membantu dokter umum dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan cepat dalam situasi kritis.
Baca SelengkapnyaIni sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk memperkuat digitalisasi layanan kesehatan secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaDari sektor kesehatan hingga keagamaan dibuat untuk mempermudah masyarakat
Baca SelengkapnyaPendapatan ini bersumber dari integrasi digital yang menyeluruh seperti sistem informasi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBisnis di dunia kini berlomba-lomba untuk mengadopsi AI demi menguatkan kinerja mereka.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaInovasi ini diakui sebagai pendekatan yang relevan dan efektif untuk meingkatkan kualitas kesehatan secara menyeluruh.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung sistem yang dihadapi pasien, RS Krakatau Medika akan diaktifkan dengan wawasan berbasis data pada platform KR AI.
Baca SelengkapnyaAsisten virtual canggih ini dirancang untuk memudahkan dan menjadikan pekerjaan harian lebih efisien dan menyenangkan.
Baca Selengkapnya