Asosiasi iklan tunjuk comScore jadi standar ukur audiens online
Merdeka.com - Lima asosiasi yang didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) akhirnya memilih comScore sebagai penyedia data yang akan menjadi standar pengukuran audiens online di Indonesia selama dua tahun ke depan.
Lima asosiasi tersebut di antaranya Association of Asia Pacific Advertising Media (AAPAM), Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia (APPINA), Indonesian Digital Association (IDA), Indonesian E-commerce Association (idEA), dan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI). Kelimanya itu tergabung dalam Indonesian Digital Measurement Consortium dan mewakili sebagian besar ekosistem periklanan di Indonesia.
"Selama beberapa tahun ini kami melihat pertumbuhan yang cukup baik bagi perusahaan periklanan digital di Indonesia, khususnya di perangkat bergerak. Namun hingga saat ini, industri ini masih dihadapkan dengan kompleksitas pengukuran yang membingungkan bagi pengiklan, agensi, dan pemilik media," ujar Ketua konsorsium Jerry Justianto saat acara konferensi pers di Jakarta, Senin (29/08).
-
Gimana cara iklan digital diukur? Keunggulan lainnya, iklan digital dapat diukur dengan lebih akurat melalui hasil analisis data dan statistik.
-
Apa yang diukur dari *Media Online*? Data in menunjukkan peringkat performa publisher group dalam industri digital berdasarkan total Unique Visitor yang diraih.
-
Dimana saja internet belum merata? Masalah pemerataan dan kecepatan itu ya memang harus dilakukan secara paralel gitu ya. Kalau pemerataan itu kan memang masih ada 20 persen dari wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan-red) yang belum mendapatkan internet dengan bagus gitu ya, bahkan juga masih blank spot.
-
Apa yang diukur dalam survei penetrasi internet APJII? Berdasarkan survei penetrasi internet yang diumumkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Selasa (17/9) di Jakarta, sebanyak 1.950 responden dari 64 kabupaten di 17 provinsi terlibat dalam penelitian ini.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
Saat ini, ditambahkannya, belum ada alat ukur yang sama untuk mengevaluasi media periklanan sehingga validatas data juga tentunya diragukan. Imbasnya, sulit bagi industri untuk mencapai potensi optimalnya.
"Oleh sebab itu, kami sangat senang akhirnya berhasil menentukan acuan pengukuran ini setelah kerja keras bersama dari berbagai elemen industri dan ini pertama di Asia Pacific untuk asosiasi terkait periklanan bersatu," jelasnya.
Sebelumnya, comScore dan 2 kandidat lainnya telah mempresentasikan solusi masing-masing di hadapan komite penilai yang terdiri dari perwakilan masing-masing asosiasi. Penilaian dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yakni kelengkapan data, kemampuan pembuatan laporan, tingkat pelayanan, dan juga biaya.
Selama beberapa bulan ke depan, comScore akan melakukan sosialisasi kepada para anggota kelima asosiasi yang bertujuan untuk mempercepat proses adopsi oleh seluruh elemen industri terkait. Komite juga kan melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap kinerja comScore, untuk memastikan semua poin yang dicantumkan di dalam kontrak kerjasama terlaksana secara optimal.
comScore merupakan perusahaan pengukuran lintas platform asal Amerika Serikat yang beroperasi di 75 negara dan telah terdaftar di indeks teknologi NASDAQ. comScore menyediakan solusi pengukuran audiens yang mengakses situs online melalui komputer, tablet, dan telepon pintar lewat metodologi Unified Digital Measurement (UDM) yang menghitung kunjungan situs dan membantu pengiklan dan agensi untuk mengidentifikasi konten digital terbaik untuk meraih target audiens. Sementara, publisher mengandalkan comScore untuk memahami persaingan dan membuktikan bahwa asset digital mereka mampu meraih target audiens secara efektif.
"BeKraf mendukung penuh inisiatif swadaya hasil kolaborasi para pelaku bisnis digital yang tergabung dalam Indonesia Digital Measurement Consortium ini. Industri periklanan digital yang sarat akan kreativitas perlu memiliki standar acuan yang jelas untuk dapat berkembang secara optimal. Semoga ini menjadi langkah awal untuk inovasi yang berkesinambungan," terang Kepala BeKraf, Triawan Munaf. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak perusahaan yang masih mengandalkan TV sebagai media iklan.
Baca SelengkapnyaKebingungan inilah yang menjadi landasan untuk menjelajahi perbandingan antara iklan digital dan konvensional.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaEmtek Digital akan meningkatkan aspek viewability dari inventori iklannya, dan memenuhi standar brand risk pengiklan, dengan menghindari konten berisiko.
Baca SelengkapnyaBrand atau merek bukan hanya sekadar logo dan nama, tapi kumpulan pengalaman dari apa yang konsumen rasakan.
Baca SelengkapnyaPendaftaran untuk acara MMA Global Indonesia yang paling ditunggu-tunggu sudah dibuka.
Baca SelengkapnyaYuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca Selengkapnya