Awal penyebutan dan penggunaan kata tsunami
Merdeka.com - Tahun 2004 lalu, Aceh dan beberapa negara di Asia terkena imbas dari gempa bumi yang melahirkan gelombang tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi sebesar 9.1-9.3 skala Ritcher. Namun, bagaimana sejarah tentang kata tsunami itu sendiri?
Dalam Wikipedia dituliskan bahwa tsunami adalah serangkaian gelombang besar dari arah laut yang menerjang daratan akibat dari perpindahan suatu volume atau kekuatan besar lain seperti gempa bumi, aktivitas gunung berapi bawah laut, calvings gletser, dampak meteorit atau gangguan dan aktivitas bumi lainnya.
Memang secara pastinya, tidak ada yang mengetahui kapan kata tsunami tersebut muncul dan digunakan. Namun, menurut beberapa penelitian dan laporan yang berhasil dihimpun oleh para peneliti, kata tsunami diambil atau berasal dari bahasa Jepang.
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Siapa yang mengklarifikasi kabar tsunami? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memberikan klarifikasi bahwa kabar adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9), adalah kabar bohong atau hoaks.
-
Kapan tsunami Aceh terjadi? Peristiwa menyedihkan terjadi di bumi serambi Mekkah Indonesia, Aceh. Pada tahun 2004 tepatnya pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember.
-
Siapa yang dianggap sebagai penyebab gempa di Jepang? Menurut mitologi Jepang, gempa bumi yang kerap mengguncang Negeri Sakura disebabkan oleh gerakan Namazu. Namazu adalah seekor lele raksasa yang disegel Dewa Kashima di lapisan lumpur di bawah permukaan tanah.
-
Kapan Tsunami Aceh terjadi? Provinsi Aceh pernah dilanda bencana Tsunami yang dahsyat. Beberapa di antaranya kini menjadi spot-spot wisata untuk mengenang kejadian tersebut. Sama halnya dengan Desa Wisata Ulee Lheue yang terkena dampak langsung dari Tsunami pada 2004 silam.
[Baca juga: Super-tsunami juga pernah hancurkan Aceh ribuan tahun lalu]
Kata tersebut diciptakan oleh para nelayan Jepang pada zaman dahulu. Namun, kata tsunami tersebut akhirnya juga digunakan secara global oleh banyak orang di dunia termasuk Indonesia.
Dalam penelitian dan laporan yang dikumpulkan, sekitar tanggal 15 Juni 1896, pulau utama Jepang diterjang oleh gelombang besar yang disebabkan gempa bumi dahsyat. Dari kejadian itu, term dari kata tsunami mulai banyak digunakan.
Kata tsunami sendiri semakin menjadi populer dan diadopsi oleh banyak negara setelah terjadinya gempa besar yang memunculkan gelombang hebat dan menyapu Aceh pada tahun 2004 silam.
[Baca juga: Tsunami tak selalu diawali laut surut]
Namun, menurut Robert Ramsey dari East Asian Languages and Cultures, University of Maryland, sebenarnya muncul kerancuan atas penggunaan kata tsunami tersebut.
"Secara etimologi, tsu memiliki artian pelabuhan sedangkan nami adalah gelombang. Jadi apabila digabungkan memiliki artian, gelombang yang menyapu pelabuhan. Sayangnya, tsunami tidak selalu menghantam pelabuhan," jelas Ramsey.
Seorang pakar linguistik dari Visual Thesaurus bernama Ben Zimmer mengatakan, "Memang secara langsung, kata tsunami sedikit membingungkan karena tidak tepat pada terapannya. Namun, tsunami dalam hal ini merupakan sinonim umum yang digunakan oleh orang-orang sebagai penanda atau simbol dari gelombang besar dari lautan."
Sumber: Nationalgeographic.com, Livescience.com, Australiangeographic.com.au, Edhelper.com, Npr.org, Earthquake-report.com, Wikipedia.org (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikenal juga sebagai "Isewan Typhoon," topan ini membawa kehancuran besar di wilayah pesisir terutama di sekitar Teluk Ise.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat magnitudo 7,4 mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang
Baca SelengkapnyaPemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Baca SelengkapnyaTsunami menghantam Jepang usai gempa bermagnitudo 7,4 melanda Prefektur Ishikawa.
Baca SelengkapnyaTahun 2023 ini, Gempa Besar Kanto memperingati 100 tahun kejadiannya. Berikut kisahnya.
Baca SelengkapnyaGelombang besar air laut yang dihasilkan dari gempa bumi berkekuatan 7,5 skala Richter itu juga telah menghancurkan pelabuhan.
Baca SelengkapnyaLebih dari 20 orang dilaporkan tewas. Ribuan penyelamat dari seluruh negeri telah dikirim ke daerah terdampak paling para di semenanjung Noto, Ishikawa.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya gempa besar dan tsunami ini sejatinya hampir merata di sepanjang pesisir selatan pulau Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau kepada masyarakat Indonesia tetap tenang.
Baca SelengkapnyaGempa bermagnitudo 7.4 di Jepang menyebabkan warga mengungsi, memutus aliran listrik ke ribuan rumah dan ganggu penerbangan.
Baca SelengkapnyaWawan Supriyanto menceritakan momen, ketika gempa mengguncang Jepang.
Baca Selengkapnya