Awas, 3 Juta aplikasi berbahaya siap beraksi tahun ini!
Merdeka.com - Jika Anda pengguna Android, sebaiknya mempersiapkan beberapa anti-virus yang mumpuni untuk menghadapi 'problema' tahun ini. Ada apa?
Sebab, diperkirakan sebanyak 3 juta aplikasi Android yang berbahaya dan berisiko tinggi untuk mengobrak-abrik sistem keamanan dunia maya akan lahirr bahkan sangat banyak di tahun ini.
"Itu adalah hasil dari 'smart protection network' Trend Micro selama beberapa rentang waktu," kata Direktur Penjualan Trend Micro Dhani Sulsityo, seperti yang dilansir Antara (20/1).
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Kenapa aplikasi penipuan berbahaya? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
-
Apa itu verifikasi? Verifikasi adalah pemeriksaan kebenaran suatu laporan.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Bagaimana cara melindungi diri dari Malware Android SpyLoan? Untuk melindungi diri dari risiko yang mungkin timbul, sangat penting bagi pengguna untuk membaca ulasan terkait aplikasi, memeriksa reputasi pengembang, serta membatasi izin yang diberikan kepada aplikasi setelah proses instalasi. Selain itu, pastikan juga bahwa fitur Google Play Protect aktif di perangkat untuk menambah lapisan keamanan.
Trend Micro merupakan perusahaan perangkat lunak keamanan Internet yang mulai beroperasi sejak 1988.
Jaringan perlindungan canggih (smart protection network) dari Trend Micro, kata Dhani, bekerja dengan mengumpulkan ancaman tersebut, kemudian mengidentifikasikan dan mulai menganalisis hingga memberikan solusi.
Selain itu, Dhani juga memproyeksikan bahwa perangkat mobile akan sangat rentan terhadap berbagai serangan yang ditargetkan, seperti 'clickjacking' dan 'watering hole'.
'Clickjacking' merupakan ajakan untuk mengklik akses yang ditautkan ke layanan atau situs tertentu dan kerap disusupi 'malware'.
Sedangkan 'watering hole' adalah penyusupan 'malware' di menu-menu situs kredibel seperti Facebook.
Konsultan Pra Penjualan Trend Micro, Fransiskus Indromojo, mengatakan pada 2014, ancaman penyusupan 'malware' dan pembobolan data juga akan mengarah kepada aktivitas Internet banking.
Menurut dia, verifikasi dua langkah pada Internet banking sudah tidak akan mempan menahan laju serangan pembobolan data.
"Ini karena banyaknya jembatan akses, dan juga serangan 'man in the middle' (MITM)," ujar dia.
Menurut Fransiskus, untuk mengatasi serangan dunia maya pada 2014, perusahaan penyedia layanan harus mengidentifikasi kelemahan sistem keamanan pada produknya, karena modus kejahatan dunia maya akan semakin canggih beriringan dengan kemajuan teknologi. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca SelengkapnyaFaktor keamanan data digital masih menjadi diskusi di ruang publik.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaBSSN mengatakan, fenomena itu terjadi karena pengamanan siber terhadap aplikasi-aplikasi itu lemah.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaJumlah serangan siber ke Indonesia mencapai 13,2 miliar pada tahun 2022 lalu.
Baca Selengkapnya