Awas, banyak beredar jebakan malware di WhatsApp versi Web palsu!
Merdeka.com - Baru beredar selama beberapa pekan, WhatsApp versi web terbukti langsung mendapat respon yang besar. Popularitas inilah yang coba dimanfaatkan para pelaku kejahatan cyber untuk menyebar malware dengan format WhatsApp versi web palsu.
Para pengguna PC yang kurang tahu lah yang menjadi target sasaran utama para penjahat ini. Meski CEO WhatsApp telah menjelaskan bahwa WhatsApp versi web hadir dalam bentuk klien web bekerja sama dengan Chrome, namun tetap saja ada beberapa pengguna yang beranggapan jika WhatsApp versi Web ini hadir ke PC dalam bentuk aplikasi terpisah seperti Line ataupun Telegram.
Dilansir Softpedia (3/2), jebakan malware ini beredar di dunia maya dengan format link download aplikasi WhatsApp versi Web untuk OS Windows. Bahkan peneliti keamanan dari Kaspersky menemukan berjuta link palsu untuk mengunduh WhatsApp versi Web ini dengan target seluruh pengguna internet dari berbagai belahan dunia.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
-
Bagaimana pelaku penipuan mengakses data pribadi nasabah? Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
-
Bagaimana WhatsApp disadap? Penyadapan pada aplikasi WhatsApp bisa terjadi melalui sejumlah cara, antara lain: Peretasan akun WhatsApp, Penggunaan aplikasi spyware, Eksploitasi kerentanan sistem, Social engineering, Akses fisik ke perangkat target.
-
Bagaimana cara mengenali WhatsApp disadap? Mengenali tanda-tanda bahwa akun WhatsApp Anda mungkin disadap sangat penting untuk menjaga privasi digital. Meskipun sulit untuk mendeteksi, terdapat beberapa petunjuk yang dapat membantu Anda mengetahui apakah akun Anda sedang diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
Menurut Fabio Assolini yang menjabat sebagai salah satu peneliti di Kaspersky, target dari malware ini di antaranya adalah untuk mencuri data terkait akun bank pengguna hingga nomor telpon yang ada di daftar kontak untuk tujuan sms premium.
Untuk menghindari ancaman malware dari jebakan link WhatsApp versi Web palsu ini, Anda cukup melakukan langkah mudah dengan hanya mengakses web client WhatsApp untuk dekstop melalui browser Chrome di link web.whatsapp.com.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaJangan asal klik jika terima pesan WhatsApp berupa file dari orang yang tidak dikenal
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaPenipu biasanya akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaApabila terlanjur mengklik file bodong, segera matikan semua koneksi, bisa dengan mengaktifkan mode pesawat atau mengklik pada ikon data.
Baca SelengkapnyaWaspadai nomor whatsapp dan website mencurigakan mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Baca SelengkapnyaSalah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
Baca SelengkapnyaWaspada, ada modus penipuan menggunakan wifi palsu yang dapat mencuri uang dari rekening.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah alasan mengapa WhatsApp terkena spam dan cara mengatasinya.
Baca Selengkapnya