Awas email berbahaya! Ini 4 tanda email palsu berisi virus
Merdeka.com - Salah satu media komunikasi yang paling aman saat ini adalah email. Sebab, para penyedia layanan email seperti Google dan Yahoo sudah memberikan fitur online scanning untuk menyaring virus atau malware berbahaya yang berpotensi merugikan pengguna.
Tetapi, sistem antivirus online milik Google pun tidak sepenuhnya mampu menghapuskan ancaman email berbahaya yang masuk inbox pengguna. Celakanya, banyak pengguna yang sering tidak sadar bila email yang tengah dibukanya memiliki tujuan 'jahat' atau mengandung tautan yang dapat menyebar virus ke perangkat komputer atau mobile.
Namun, tidak usah khawatir karena email-email berbahaya tersebut mempunyai tanda-tanda tersendiri yang membedakannya dari email 'normal'. Berikut empat tanda yang bisa membantu Anda mengidentifikasi email-email berbahaya.
-
Bagaimana caranya untuk memverifikasi informasi? Metode verifikasi yang dapat digunakan untuk memastikan kebenaran informasi, seperti pemeriksaan fakta, cross-checking dengan sumber resmi, wawancara, dan analisis konteks.
-
Bagaimana cara mendeteksi penipuan? BSI mengingatkan bahwa modus kejahatan online perbankan atau kejahatan dunia siber (cyber crime) telah masuk ke berbagai kanal komunikasi, salah satunya melalui pesan WhatsApp.
-
Apa saja jenis penipuan yang dilakukan? Dalam makalah penelitian ini, peneliti mengkaji berbagai jenis penipuan, termasuk transfer bank, pencurian kartu hadiah, transfer kripto, serta pencurian kredensial akun media sosial atau Gmail.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
WhatsApp apa yang sering digunakan penipu? WhatsApp menjadi salah satu aplikasi yang sering digunakan oknum untuk melakukan permainan licik ini.
Penggunaan kata sapaan umum
Salah satu tanda dari email berbahaya yang mengandung unsur penipuan adalah penggunaan kata sapaan yang bersifat umum, misalnya "Dear Customer". Ini adalah salah satu kesalahan unik serta jamak ditemukan di email yang sengaja dikirim untuk penerima yang tidak diketahui identitasnya.
Saat ini, aplikasi-aplikasi email atau aplikasi lain di perangkat komputasi modern seperti smartphone sudah dilengkapi dengan fitur yang disebut 'Mail Merge'. Fitur ini akan membuat sebuah template untuk bagian email dari data pengguna yang sudah terdaftar lewat sebuah aplikasi banking misalnya.
Jadi saat Anda menerima email dari bank Anda, secara otomatis kata sapaan yang digunakan adalah nama kita, layakknya "Dear Ani" or "Dear Aji", bukannya "Dear Customer". oleh sebab itu, bila ada email yang masuk memakai kata sapaan umum Anda patut curiga dan tidak serta merta menuruti isi dari email tersebut. Misalnya, arahan untuk mengisi data pribadi atau password banking Anda.
Tetapi, bukan tidak mungkin email yang masuk dengan menggunakan kata sapaan dengan nama Anda semuanya aman. Salah satu cara untuk memastikannya adalah dengan memeriksa apakah email tersebut berasal dari perusahaan teknologi, bank, atau penjual yang sebelumnya sudah pernah berhubungan dengan Anda.
Email tersebut berisi tautan aneh
Apapun yang terjadi, usahakan Anda tidak langsung mengklik tautan di email yang terasa mencurigakan. Untuk memastikan alamat yang Anda tuju ketika mengklik email itu adalah dengan mengarahkan kursor ke tautan tersebut. Lalu, secara otomatis alamat asli tautan tersebut akan terpampang di pojok kiri bawah laman browser atau layanan email Anda.
Jika Anda membaca dengan seksama, maka email-email berbahaya tersebut akan memiliki alamat tautan yang aneh dan tidak berhubungan dengan perusahaan si pengirim email tersebut. Salah satu contohnya adalah alamat tautan ini, idmsa.apple.com-idmswebauth-classiclogin.htm.artXXia.es/XXXXXXX.
Saat dilihat sekilas, terdapat tulisan 'apple.com', sehingga orang mungkin saja mengira ini adalah email dari Apple. Namun, saat ditelusuri hingga akhir alamat tersebut maka akan diketahui bila situs induk dari tautan tersebut adalah 'artXXia.es'.
Situs asal dari sebuah tautan memang bisa diketahui dengan melihat garis miring "/" terakhir. Apabila Anda sudah menemukan coba mundur hingga titik pertama setelah garis miring, misalnya ".es", maka kata setelah itu adalah alamat situs asli tautan tersebut, PC World (16/09).
Celakanya, email yang mengandung tautan berbahaya terkadang melenggang dengan mudah melewati pemindaian keamanan secara online sekalipun. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk lebih mempercayai insting Anda jika Anda merasa email tersebut mengandung tautan berbahaya.
Email tersebut berisi lampiran mencurigakan
Para oknum yang memanfaatkan email-email berbahaya untuk tujuan kejahatan tidak hanya bisa mengirimkan email-email berisi tautan palsu saja. Bila cara tersebut tidak berhasil, mereka dapat mengirimkan email berbahaya lain yang berisi lampiran atau attachment.
Email-email tersebut biasanya disertai dengan beberapa ancaman untuk membuka tautan dan mengunduh lampiran yang tersedia. Beberapa email jahat tersebut sering menyamar sebagai email perusahaan tertentu yang meminta pembayaran atau perintah tertentu dari sebuah layanan yang mungkin belum pernah Anda gunakan sama sekali.
Kemudian di bagian bawah dari email tersebut terdapat lampiran yang diminta untuk diunduh. Bila Anda mengalami kasus seperti ini dan tidak mengenali siapa pengirim dari email tersebut, sebaiknya Anda tidak men-download lampiran yang tersedia.
Lampiran-lampiran yang berbentuk file bereksistensi htm dan zip biasanya menjadi lampiran yang paling tidak aman karena di dalamnya dapat berisi malware atau virus. Tipe-tipe lampiran seperti itu jamak digunakan untuk penipuan berkedok layanan bank. Padahal, email-email dari perusahaan atau bank yang memberikan layanan dalam bentuk tertentu biasanya hanya bersifat pemberitahuan, sehingga sangat mencurigakan bila mereka melampirkan sebuah file di dalamnya.
Muncul pemberitahuan dari Microsoft Outlook
Jika Anda menggunakan layanan email dari Microsoft Outlook untuk pekerjaan sehari-hari mungkin bisa sedikit bernapas lega. Sebab, Outlook akan memberikan notifikasi jika muncul email dengan lampiran atau konten yang berbahaya.
Sayangnya, banyak pengguna Outlook yang sering mengabaikan peringatan keberadaan lampiran-lampiran berbahaya tersebut. Semua versi Microsoft Outlook mulai dari versi Outlook 2000 dilengkapi dengan fitur blokir terhadap email-email yang dianggap mengandung virus atau mengancam pengguna.
Outlook sendiri akan secara otomatis memblokir email yang membawa konten berbahaya. Tetapi di banyak kasus, si oknum pengirim akhirnya merubah eksistensi atau jenis dari file agar tidak terdeteksi oleh Outlook.
Selain melakukan blokir, Outlook juga akan memberikan notifikasi apabila ada email spam berbahaya. Email-email itu jika dibuka akan mengunduh lampiran di dalamnya secara otomatis. Membuka email jenis spam seperti ini juga bisa menjadi tanda verifikasi keabsahan email Anda, sehingga sangat mungkin di masa depan si pengirim tersebut akan terus mengirim email-email spam atau email berbahaya lain.
Oleh sebab itu, jika sebelumnya Anda sudah pernah menerima email aneh yang diblokir oleh Outlook, ada baiknya untuk mencatat alamat pengirim dan pola isi dari email tersebut sebagai bentuk antisipasi di masa depan. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah penipuan berkedok APK, kini masyarakat dihebohkan dengan modus penipuan lewat medsos maupun aplikasi chatting yang isinya kiriman pesan berisi file PDF.
Baca SelengkapnyaUntuk menjaga keamanan saldo e-wallet dan mencegah penipuan online, setiap pengguna harus mengenali tanda-tanda penipuan.
Baca SelengkapnyaJangan asal klik jika terima pesan WhatsApp berupa file dari orang yang tidak dikenal
Baca SelengkapnyaNetizen pun terhibur karena bukti transfer tersebut sangat jelas menunjukkan bahwa itu palsu.
Baca SelengkapnyaWaspada, ada modus penipuan menggunakan wifi palsu yang dapat mencuri uang dari rekening.
Baca SelengkapnyaQuishing adalah upaya penipuan yang bertujuan untuk menguras rekening korban melalui perangkap QR Code dan phishing.
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca SelengkapnyaPenipu biasanya akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaDirektorat Jenderal Pajak (DJP) mengimbau masyarakat berhati-hati saat menerima pesan atau informasi yang mengatasnamakan DJP.
Baca Selengkapnya