Awas, Hacker Bobol WhatsApp Bisa Akses Data Pengguna
Merdeka.com - Belum lama ini aplikasi pesan yang dipakai miliaran orang di dunia, WhatsApp, dikabarkan telah dibobol oleh hacker. Hacker disebut-sebut menyematkan spyware melalui celah yang rentan di dalam aplikasi pesan milik Facebook ini.
Pihak WhatsApp pun meminta kepada seluruh pengguna untuk memperbarui aplikasi ke versi terbaru. Kabar tentang pembobolan WhatsApp oleh hacker inipun ditanggapi oleh perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab.
Dalam keterangan yang diterima, Rabu (15/5), Kaspersky Lab menyebut, para pelaku kejahatan siber dapat mengeksekusi kode sembarang dalam aplikasi WhatsApp.
-
Siapa yang bisa menyadap WhatsApp? Jika Anda menemukan perangkat yang tidak Anda kenali dalam daftar tersebut, besar kemungkinan akun Anda sedang diakses oleh orang lain.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Bagaimana modus penipuan WhatsApp bekerja? 'Setelah itu kita akan ditawarkan untuk seolah-olah membeli kumpulan tugas lain yg lebih besar pembayarannya dan ternyata pada saat tugas akan selesai, kita tidak bisa menyelesaikan dengan berbagai alasan dan kita akan diminta lagi untuk melakukan topup supaya misi bisa terselesaikan. Padahal bisa saja setelah beberapa kali menerima topup dari kita mereka langsung menghilang dan mengganti nomor,' jelas Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC)
-
Dimana OJK menemukan modus penipuan melalui whatsapp? Saat ini beredar pesan WhatsApp berbentuk pengiriman file APK yang mengatasnamakan kurir pengiriman paket, undangan pernikahan, surat terkait pajak, bahkan surat panggilan kepolisian.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
-
Gimana cara penipu WhatsApp? Umumnya, oknum penipu akan mengirimkan beberapa bentuk file yang harus Anda waspadai.
Menurut Kaspersky, tindakan tersebut dapat menyebabkan para pelaku tidak bertanggung jawab mendapatkan akses ke berbagai data yang disimpan dalam memori perangkat, seperti arsip korespondensi, kamera dan mikrofon.
Anti-malware Expert di Kaspersky Lab, Victor Chebyshev, menyebut pelaku kejahatan siber memanfaatkan beberapa kerentanan, termasuk kerentanan zero-day untuk iOS.
"Serangan tersebut adalah serangan multi-stage yang memungkinkan pelaku kejahatan siber mendapatkan pijakan pada perangkat dengan menginstal aplikasi spyware di atasnya," kata Chebyshev.
Dia juga menyebut, kerentanan yang mengeksploitasi baik perangkat Android maupun iOS ini sangatlah berbahaya.
"Kami mengajak semua pengguna sesegera mungkin menginstalasi pembaruan yang di rilis pada perangkat lunak Anda untuk memblokir kerentanan yang dieksploitasi oleh malware,” Chebyshev.
WhatsApp memperkirakan serangan dilakukan oleh hacker profesional dari perusahaan swasta yang bekerja sama dengan pemerintah untuk menyebarkan spyware. Oleh karenanya, WhatsApp meminta pengguna untuk segera meng-upgrade aplikasi ke versi terbaru.
"WhatsApp mendorong pengguna untuk segera meng-upgrade aplikasi ke versi terbaru dan memastikan sistem operasi ponsel tetap up-to-date untuk memproteksi dari serangan hacker. Kami segera bekerja sama dengan partner-partner kami untuk menyediakan sistem keamanan yang lebih baik," ujar juru bicara WhatsApp.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaJangan asal klik jika terima pesan WhatsApp berupa file dari orang yang tidak dikenal
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca Selengkapnyaviral unggahan video yang mengimbau pengguna Whatsapp untuk tidak menekan tombol block.
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaSalah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
Baca SelengkapnyaApabila terlanjur mengklik file bodong, segera matikan semua koneksi, bisa dengan mengaktifkan mode pesawat atau mengklik pada ikon data.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaTersangka mentransfer dari tabungan korban ke 16 rekening yang dibeli tersangka DN dari seseorang.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca Selengkapnya