Awas, hari ini bumi terkena badai matahari
Merdeka.com - Bagi Anda pengguna gadget terkoneksi via satelit harus ekstra waspada dalam menggunakan perangkat telekomunikasi kesayangan Anda, karena hari ini akan ada badai matahari yang punya potensi merusak dalam sekala besar.
Dikutip dari Daily Mail (12/6), matahari telah melepaskan badai matahari dalam skala yang cukup besar sejak dua hari terakhir, dan yang paling besar diperkirakan akan menghantam bumi hari ini, Jumat (13/6/14).
Meskipun diketahui tidak terlalu berbahaya bagi manusia, tapi hempasan energi yang dipenuhi dengan gelombang magnetik yang bisa merusak satelit dan sistem telekomunikasi di seluruh dunia, khususnya di daerah kutub yang mendapat paling banyak hantaman gelombang saat badai matahari tiba.
-
Apa dampak yang bisa ditimbulkan oleh Badai Matahari? Badai matahari seperti ini dapat memiliki dampak yang bervariasi, mulai dari munculnya cahaya utara hingga pemadaman radio frekuensi tinggi dan gangguan pada satelit komunikasi serta GPS.
-
Mengapa badai matahari berbahaya? Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Astronomy and Space Sciences mengungkapkan, badai matahari yang berpotensi merusak dapat menimbulkan malapetaka pada infrastruktur penghantar listrik, seperti jaringan pipa.
-
Apa yang terjadi akibat badai matahari? Badai besar ini juga telah mencapai satelit Deep Space Climate Observatory dan Advanced Composition Explorer yang berada pada jarak 1,6 juta km dari Bumi, sekitar 15 hingga 30 menit sebelumnya.
-
Mengapa badai matahari berdampak pada Bumi? Dampak Bagi Bumi Dikutip dari laman Space pada Senin (21/10), aktivitas Matahari memiliki dampak signifikan terhadap cuaca luar angkasa. Pengaruh ini dapat berimbas pada satelit serta astronaut yang berada di luar angkasa. Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi sistem komunikasi dan navigasi seperti radio dan GPS, serta jaringan listrik di Bumi.
-
Apa yang menyebabkan badai matahari? Badai matahari ini mengeluarkan suar X9.05 yang memancarkan radiasi dengan energi tinggi.
Sebelumnya, badai matahari kelas 'X' dinyatakan telah sampai di bumi hari Selasa dan Rabu kemarin. Kedua badai itu mengakibatkan permasalahan penyiaran radio dan komunikasi pesawat terbang. Bahkan hari selasa kemarin diketahui ada 2 badai matahari sekaligus yang menerpa bumi.
Bumi sebenarnya mampu menyerap badai matahari, terutama partikel-partikel berbahaya seperti sinar X dan ultraviolet. Akan tetapi yang akan menghantam bumi pada hari ini adalah sebuah ledakan besar dari atmosfer matahari atau yang lebih dikenal dengan nama Corona Mass Ejection (CME).
CME bisa memberikan dampak besar karena mengeluarkan gelombang elektrik dalam jumlah besar selain sinar X, ultraviolet, dan gelombang magnetik. Akibatnya pun tak main-main, gelombang tersebut mampu mematikan pembangkit listrik hingga membakar dan memutuskan kabel listrik.
Badan pengamat kelautan dan atmosfer milik pemerintah Amerika Serikat (NOAA) menyatakan jika ledakan matahari hari ini kemungkinan tidak akan memberikan dampak yang ekstrem pada bumi. Tapi perlu diketahui jika satelit-satelit yang mengorbit di bumi yang akan terkena dampaknya.
Warga dunia pun diimbau untuk bersiap-siap akan kemungkinan terburuk. Mengingat kejadian ini sebelumnya hanya terjadi pada tahun 1859 saat koneksi internet dan telekomunikasi lain belum berkembang. Oleh karena itu, ada kemungkinan dampaknya akan cukup mengkhawatirkan, seperti terganggunya jaringan telepon dan internet.
Meskipun perangkat elektronik macam telepon dan komputer tak akan sampai terpengaruh, tapi apa yang akan terjadi bila justru koneksi internet yang padam?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmuwan memperingatkan kembali fenomena badai matahari yang akan terjadi.
Baca SelengkapnyaIndonesia yang merupakan negara khatulistiwa terbilang lebih minim terkena dampak.
Baca SelengkapnyaBadai Matahari ekstrem yang melanda Bumi pada Jumat (10/5) disebut-sebut sebagai yang paling dahsyat dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBadai Matahari itu memicu pemadaman radio gelombang pendek di wilayah Afrika dan Eropa. Lalu, adakah dampak bagi manusia?
Baca SelengkapnyaNASA memprediksi bakal terjadi kiamat internet pada tahun 2025, simak penelusuran lengkapnya
Baca SelengkapnyaMasyarakat mewaspadai potensi radiasi sinar ultraviolet saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaAda ragam cara Bumi hancur menurut beberapa sumber.
Baca SelengkapnyaJutaan rumah hingga pusat bisnis di AS kehilangan aliran listrik.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaKondisi suhu panas sudah mulai melanda Sumatera Utara, Aceh, Jawa Timur, dan Bali
Baca Selengkapnya