Awas, Indonesia sudah dimata-matai hacker global!
Merdeka.com - FireEye Inc., sebuah perusahaan pencipta platform keamanan, telah mengungkap sebuah operasi spionase cyber yang kemungkinan menyerang Indonesia. Mereka membongkar ancaman itu pada sebuah laporan Intelijen, “APT 30 and the Mechanics of a Long-Running Cyber Espionage Operation”.
Laporan tersebut memaparkan sebuah operasi intelijen cyber APT 30, yang menggunakan teknik Advanced Persistent Threat (APT) yang kemungkinan besar disponsori oleh pemerintah Cina.
"Kelompok yang menggunakan teknik serangan canggih seperti APT 30 ini menggambarkan bahwa kelompok spionase cyber yang didukung suatu negara ini dapat mempengaruhi berbagai lembaga pemerintahan maupun organisasi di Indonesia dan Asia Tenggara," kata Bryce Boland, Chief Technology Officer dari FireEye untuk Asia Pasifik dalam siaran pers yang dikirimkan kepada Merdeka.com, Kamis (28/05).
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana pekerja IT tawarkan jasa hacker? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa saja tebusan terbesar hacker? Serangan ransomware WannaCry, Nilai Tebusan USD 4 Miliar Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows. Serangan ini mengakibatkan 230.000 pengguna computer Windows di 150 negara tidak mengakses beberapa dokumen penting karena data dikunci peretas. Padahal, Windows telah memberikan informasi ke penggunanya untuk melakukan pembaruan perangkat keamanan bernama EternalBlue. Saat itu, permintaan tebusan yang dilayangkan kelompok WannaCry mencapai USD4 miliar.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Apa saja jasa hacker yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
Bryce juga mengungkapkan bila musuh cyber yang dihadapi Indonesia memiliki apa yang dibutuhkan untuk melancarkan serangan secara kontinu.
"Pemerintahan dan bisnis di Indonesia menghadapi kelompok intelijen siber yang melakukan operasinya secara terus-menerus serta memiliki sumber daya manusia dan dana yang besar," tambahnya.
Sekadar informasi, FireEye telah melakukan spionase siber sejak tahun 2005 dan APT 30 adalah salah satu kelompok operasional APT terlama yang pernah diselidiki oleh FireEye. Kelompok tersebut telah secara konsisten menargetkan Asia Tenggara dan India, termasuk yang menjadi target adalah Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Selain itu, alat, taktik dan prosedur penyerangan (tools, tactics, and procedures – TTP) APT 30 telah diterapkan secara konsisten sejak awal operasi berlangsung. Ini tentu sebuah fakta yang langka, karena kebanyakan kelompok APT menyesuaikan TTP mereka secara berkala dan teratur untuk menghindari deteksi.
"Sangat hal yang tidak biasa melihat sebuah kelompok kejahatan siber beroperasi dengan infrastruktur yang sama selama satu dekade. Sebuah penjelasan untuk hal ini adalah karena mereka tidak memiliki alasan untuk berubah ke infrastruktur yang baru karena hingga saat ini operasi mereka tidak terdeteksi. Hal ini akan menyebabkan para organisasi tidak mendeteksi serangan yang canggih ini," lanjut Boland.
"Ancaman Intelijen pada APT 30 yang kami bagikan akan membantu memperkuat organisasi-organisasi di Indonesia untuk mulai mendeteksi, mencegah, menganalisis dan merespon dengan cepat kepada ancaman yang terus berkembang ini," imbuhnya.
APT 30 telah menggunakan malware yang telah disesuaikan untuk digunakan pada kampanye-kampanye tertentu di wilayah anggota ASEAN dan lainnya. Terlihat beberapa dari 200 contoh malware APT 30, yang termasuk dalam penyelidikan ini, menargetkan organisasi-organisasi di Indonesia.
Analisis yang dilakukan pada malware APT 30 mengungkapkan sebuah pendekatan metodologis pada pengembangan software yang sama dengan pengembangan teknologi dalam dunia bisnis. pendekatan itu berhubungan erat dengan berbagai lingkungan diplomatik, politik, media, dan sektor swasta yang ingin mereka susupi.
Target mereka adalah mendapatkan informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan pemerintah Cina untuk intelijen mereka, yaitu isu politik, ekonomi, dan militer, wilayah sengketa, dan diskusi yang berhubungan dengan legitimasi Partai Komunis Cina.
Dari Juli hingga Desember 2014, produk dari FireEye mendeteksi malware yang digunakan oleh kelompok APT dan pelaku lainnya yang menargetkan 29 persen jaringan dari para pelanggannya di Asia Tenggara.
Secara global, FireEye telah mendeteksi bahwa serangan ini menargetkan 27 persen dari para pelanggannya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaMenurut riset GBG, lebih dari 56 persen bisnis di Indonesia telah menjadi korban dari berbagai bentuk Fraud Digital.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan, serangan siber akan berdampak terhadap operasional organisasi.
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaDirektur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing mengatakan Indonesia sebenarnya tidak dapat terlepas dari ancaman perang siber
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai cyber security.
Baca SelengkapnyaBanyak situs web yang berhasil diretas oleh hacker meski sudah diberi keamanan paling canggih.
Baca Selengkapnya