Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awas, informasi hoax beredar kencang di media sosial

Awas, informasi hoax beredar kencang di media sosial Ilustrasi berita Hoax. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Di era yang serba digital seperti saat ini, tak bisa ditepis jika ada informasi-informasi yang tidak sesuai dengan fakta. Informasi-informasi itu umumnya didapatkan dari media sosial. Akun-akun yang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi salah yang seakan-akan fakta.

Hal itu dikatakan oleh Kasubdit IT & Cyber Crime, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Himawan Bayu Aji.

"Akhir-akhir ini memang banyak di media sosial berkaitan dengan berita-berita yang perlu diteliti akurasi kebenarannya. Kita sebut dengan berita hoax," ujarnya saat ditemui awak media usai menjadi pembicara di salah satu event Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2016 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (24/11).

Dilanjutkan Himawan, ada beberapa kegiatan yang mendorong viralnya informasi menyesatkan tersebut di media sosial. Salah satunya berasal dari kegiatan para buzzer. Padahal saat awal kemunculan buzzer, kegiatan yang dilakukan selalu membagikan berita-berita yang positif tentang kegiatan ekonomi dan sosial.

"Namun selama perkembangannya, banyak juga yang digunakan untuk hal-hal negatif. Kita sebutnya sebagai penyebaran berita-berita hoax," ungkapnya.

Banyaknya berita-berita yang cenderung menyesatkan di lini media sosial, juga menjadi pekerjaan rumah bersama. Menurutnya, hal yang paling utama adalah edukasi kepada masyarakat sebagai langkah awal.

"Antisipasinya adalah pertama edukasi, kita tidak bisa mencegah perkembangan teknologi informasi. Tapi harus bisa kita kendalikan, dalam artian tidak terjebak dengan sisi negatifnya tetapi dari sisi positif yaitu dengan edukasi," tuturnya.

"Kalau kita memahami informasi diharapkan kita bisa memilah mana yang berita hoax dan mana yang tidak. Kalau kita dapat berita dari salah satu sumber sebaiknya kita cek dengan sumber-sumber yang valid yakni media massa yang terdaftar di dewan pers," terangnya.

Dia pun mengakui jika perilaku masyarakat saat ini cenderung ketika berita yang didapatkan dari media sosial belum betul-betul diketahui kebenarannya, justru malah membagikannya lagi di media sosial sehingga turut menjadikan informasi itu viral.

"Seharusnya, kalau kita dapat berita harus dianalisa dulu itu berita benar atau tidak. Kalau berita ini benar, juga harus kita pikirkan lagi. Apa kita harus share dan kira-kira bermanfaat tidak kalau kita share kepada orang lain? Jika tidak, tak perlu dibagikan," jelasnya.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya
Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya

Buzzer sering dikaitkan dengan orang yang membuat pencitraan.

Baca Selengkapnya
Buzzer adalah Sekelompok Orang yang Menyebarluaskan Informasi, Berikut Pengaruhnya
Buzzer adalah Sekelompok Orang yang Menyebarluaskan Informasi, Berikut Pengaruhnya

Buzzer adalah sekelompok orang yang menyebarkan informasi, sering kali melalui platform media sosial untuk mempromosikan ide, produk, atau yang lainnya.

Baca Selengkapnya
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI

Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.

Baca Selengkapnya
Diskusi Koalisi Cek Fakta: Media Terjebak Hoaks Jika Tak Patuhi Elemen Kerja Jurnalisme
Diskusi Koalisi Cek Fakta: Media Terjebak Hoaks Jika Tak Patuhi Elemen Kerja Jurnalisme

Disinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu

Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Sejak Kapan Buzzer Ada? Begini Awal Mula Hingga Peran Utamanya
Sejak Kapan Buzzer Ada? Begini Awal Mula Hingga Peran Utamanya

Di Indonesia istilah ini mulai populer setelah pemilu tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kenali Cirinya
Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kenali Cirinya

Dengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik

Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024

YouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.

Baca Selengkapnya
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari

Polisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024

Di sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.

Baca Selengkapnya