Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awas, Jumlah Serangan Mobile Malware Semakin Meningkat

Awas, Jumlah Serangan Mobile Malware Semakin Meningkat Ilustrasi Hacker. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Peneliti Kaspersky Lab telah melihat jumlah serangan menggunakan perangkat lunak berbahaya pada mobile hampir dua kali lipat hanya dalam kurun waktu setahun.

Pada tahun 2018 ada 116,5 juta serangan, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 66,4 juta pada tahun 2017. Meskipun lebih banyak perangkat yang diserang, jumlah file malware justru semakin menurun, membuat para peneliti menyimpulkan bahwa kualitas mobile malware menjadi lebih berdampak signifikan dan tepat sasaran.

"Pelaku kejahatan siber tidak akan pernah berhenti untuk memburu uang dan data berharga. Saat ini, ponsel pintar berisiko untuk terkena ancaman tersebut seiring hadirnya inovasi dalam teknologi seperti pembayaran digital. Ini menjadikan akibat yang ditimbulkan dari serangan mobile sangat merugikan," ujar Yeo Siang Tiong, General Manager di Kaspersky Lab SEA.

"Data dalam laporan terbaru kami membuktikan bahwa ancaman tersebut nyata adanya di negara ini, sehingga sudah sepatutnya bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki perhatian lebih terhadap pengetahuan ancaman siber yang lebih baik dan menginstal solusi keamanan yang andal pada perangkat mereka sebelum terlambat,” tambahnya.

Keberhasilan strategi distribusi ditunjukkan tidak hanya oleh peningkatan serangan, tetapi juga jumlah pengguna unik yang diserang oleh malware. Pada tahun 2018 angka pengguna yang diserang naik 774.000 dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 9.895.774.

Di antara keseluruhan ancaman yang ada, pertumbuhan paling signifikan adalah serangan dengan menggunakan Trojan-Droppers, yang meningkat hampir dua kali lipat dari 8,63 persen menjadi 17,21 persen.

Jenis malware ini dirancang untuk menembus perlindungan sistem dan menyalurkan semua jenis malware di sana, mulai dari Trojan perbankan hingga ransomware.

Masih dalam laporan Kaspersky Lab yang sama, mengungkapkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-6 di antara negara-negara dengan jumlah pengguna terbanyak yang diserang mobile malware tahun lalu, yaitu sebesar 34,84 persen, atau setara dengan tiga dari sepuluh pengguna seluler di Indonesia.

"Ini membuktikan bahwa pelaku kejahatan siber menganggap Indonesia sebagai target yang cukup empuk dalam jenis ancaman tersebut," jelasnya.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP