Awas, smartphone Xiaomi Mi4 ternyata terinfeksi malware!
Merdeka.com - Sebuah laporan terbaru dari Bluebox, perusahaan mobile-security asal San Francisco menyebutkan adanya temuan beberapa malware bawaan di smartphone Xiaomi Mi4.
Dilansir VR-Zone (7/3), Bluebox menemukan jika Xiaomi MI4 yang diimpor dari China telah membawa malware dan adware bawaan yang terdapat di aplikasi seperti Yt Service, PhoneGuardService, dan AppStats.
Untuk adware yang ditemukan di Xiaomi Mi4 ini sendiri dilaporkan bekerja dengan menampilkan iklan mengganggu pada tampilan aplikasi kala dibuka oleh pengguna. Sedangkan untuk malware yang berada di aplikasi PhoneGuardService dan AppStats dilaporkan BlueBox merupakan jenis trojan.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Bagaimana hacker bisa mencuri data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password). Biasanya penjahat menggunakan USB kecil yang memancarkan WiFi tiruan. Begitu korban mengkoneksikan WiFi gratisan dengan ponsel atau laptop, hacker bisa dengan mudah mengambil data dari korban.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
Malware Trojan yang berada di aplikasi PhoneGuardService ini sendiri disebut bisa membuka kemungkinan data yang ada di Xiaomi Mi4 ini dibajak oleh pihak lain yang tak bertanggung jawab. Sedangkan malware yang tersemat di AppStats dilaporkan bisa menarik lebih banyak malware ke perangkat pengguna jika smartphone telah terkoneksi layanan data.
Bluebox juga menyatakan jika Xiaomi Mi4 memiliki kerentanan keamanan lainnya, meski tak menyebutkan secara detail. Pihak BlueBox mengklaim jika kurang amannya smartphone Xiaomi Mi4 ini dikarenakan Xiaomi menggunakan user interface buatannya sendiri MIUI, sebagai tampilan bawaan. Penggunaan MIUI ini sendiri ternyata tidak mendapatkan sertifikasi langsung dari Google.
Sayangnya, sampai saat ini masih belum ada konfirmasi langsung dari pihak Xiaomi terkait isu keamanan dan malware bawaan yang dilaporan Bluebox ini. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital tidak lepas dari ancaman serangan siber. Pengguna produk Apple juga tidak lepas dari ancaman ini.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaBerikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca SelengkapnyaSeorang pakar di Keeper Security menyampaikan, setelah ponsel terhubung dengan colokan USB, peretas dapat mengakses gawai Anda.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaJangan asal klik jika terima pesan WhatsApp berupa file dari orang yang tidak dikenal
Baca SelengkapnyaMengoperasikan mobile banking menggunakan wifi publik berisiko terkena serangan yang disebut “man in the middle”.
Baca Selengkapnya