Awas, terobsesi sosmed bisa hancurkan hidup manusia
Merdeka.com - Di satu sisi, sosial media (sosmed) memiliki peran penting bagi komunikasi manusia di era digital. Akan tetapi, ilmuwan telah menguak sisi gelap jadi sosmed yang diklaim sangat berbahaya bagi manusia.
Berdasarkan penelitian dari Joseph Grenny dan David Maxfield, salah satu penulis buku-buku best-seller di Amerika, kebutuhan manusia akan sosmed sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, banyak orang yang sudah terobsesi pada 'Like' atau pujian yang ada di sosmed.
Hasil penelitian itu menyebutkan bila 58 persen pengguna jejaring sosial kehilangan waktu menikmati momen-momen penting dalam hidup mereka karena sibuk memotret foto terbaik untuk diunggah di sosmed. Cukup ironis bukan?
-
Apa yang bisa menyebabkan stres akibat media sosial? Pencapaian, prestasi, kekayaan atau hal-hal glamor lainnya yang kamu lihat di media sosial bisa jadi hal sensitif yang membuatmu membandingkan diri. Nggak jarang hal ini bikin minder.
-
Apa dampak buruk terlalu banyak bermain media sosial terhadap kehidupan seksual? Ya, itu memang menjadi akar dari berbagai masalah. Terutama karena melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna dan terkurasi bisa membuat kita merasa tidak cukup, kurang menarik, dan cenderung mengalami stres. Semua perasaan ini dapat mengurangi keinginan kita untuk berhubungan intim.
-
Bagaimana adiksi smartphone mempengaruhi hubungan sosial? Yenny menekankan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya memengaruhi aktivitas harian seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan keuangan.
-
Apa yang bikin stres karena media sosial? Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
-
Kenapa media sosial bisa mengganggu kesehatan mental remaja? 'Media sosial dapat mengubah cara remaja berteman dan menjalin hubungan, serta memengaruhi kesehatan mental mereka,' ungkap sebuah penelitian.
-
Kenapa cemburu bisa merusak hubungan? Namun, ketika cemburu berubah menjadi berlebihan atau toksik, dampaknya bisa merusak hubungan secara serius.
Yang tidak kalah ironis, sebanyak 91 persen responden penelitian mengaku melihat banyak turis-turis melewatkan momen-momen dan pemandangan berharga di tempat wisata karena sibuk dengan jejaring sosial mereka. Sekitar 3 dari 4 responden mengatakan menjadi lebih mudah marah bila diganggu saat tengah asyik dengan akun sosmed mereka.
Imbasnya, 25 persen responden mengaku hubungan percintaan mereka terganggu. Bahkan, 14 persen responden mengungkapkan bila mereka pernah berada dalam bahaya, seperti kecelakaan, ketika terlalu fokus pada sosmed.
Fenomena ini, menurut Maxfield, adalah penyebab pengguna sosmed lebih sering merasa sedih dan sendirian.
"Anda mungkin mendapat lebih banyak teman di sosial media, dan lebih banyak menerima 'Like'. Alhasil, Anda lebih sering menggunakan akun-akun sosmed itu. Namun, sejatinya Anda bakal merasa kesepian," ujar Maxfield, Mashable (13/03).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaFOMO adalah perilaku tidak sehat yang dapat menyebabkan kecanduan.
Baca SelengkapnyaDoomscrolling atau kebiasaan membuka media sosial dan ponsel secara berlebih bisa pengaruhi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaOversharing dapat diartikan sebagai berbagi berlebihan atau terlalu banyak berbagi.
Baca SelengkapnyaFOMO adalah rasa takut tertinggal pengalaman yang terjadi di sekitarnya. Namun tahukah Anda bahwa ketakutan ini ternyata berbahaya bagi kesehatan mental?
Baca SelengkapnyaDi balik keseruannya, ternyata ada bumerang yang mempengaruhi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaPerilaku FOMO menjadi rentan muncul di era media sosial. Menyadari apa yang dimiliki jadi cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaPerilaku digital abuse dapat membahayakan setiap individu di dunia maya maupun kehidupan nyata.
Baca SelengkapnyaFOMO termasuk istilah populer yang sering diucapkan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaTren Labubu mencerminkan fenomena FOMO yang semakin menguat di kalangan generasi muda. Simak penyebab FOMO dan bagaimana menghadapinya.
Baca SelengkapnyaSikap posesif dapat menjadi ancaman bagi jalannya hubungan.
Baca Selengkapnya