Awas, virus komputer kini bisa tersebar lewat udara!
Merdeka.com - Peneliti asal Inggris mengaku telah membuat sebuah virus komputer pintar. Virus ini bisa tersebar seperti penyakit hanya lewat perantara udara.
Seperti yang dilansir oleh Cnet (27/2), virus yang dibuat oleh peneliti dari University of Liverpool ini disebut sebagai Chameleon dan bisa tersebar dengan menempel pada titik akses jaringan seperti WiFi. Dengan begitu, persebarannya pun bisa lewat udara, tak seperti virus kebanyakan.
"Koneksi WiDi merupakan target bagi hacker komputer karena keamanannya tidak terlindungi, sehingga sulit untuk mendeteksi virus," kata peneliti dengan nama Alan Marshall.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Bagaimana ransomware menginfeksi komputer? Ransomware dapat menyebar melalui beberapa cara, termasuk email phishing yang menipu pengguna untuk mengunduh lampiran berbahaya. Selain itu, lampiran yang terinfeksi dan situs web yang berbahaya juga menjadi saluran penyebaran yang umum.
-
Bagaimana hacker bisa mencuri data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password). Biasanya penjahat menggunakan USB kecil yang memancarkan WiFi tiruan. Begitu korban mengkoneksikan WiFi gratisan dengan ponsel atau laptop, hacker bisa dengan mudah mengambil data dari korban.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
Peneliti ini kemudian mencobanya pada jaringan WiFi di kota Belfast dan London. Hasilnya, memang benar Chameleon bisa terdebar hanya dengan menempel ke satu titik WiFi ke titik WiFi lainnya dan tetap tidak bisa dideteksi oleh antivirus.
"Saat Chameleon menyerang titik akses, tidak akan terganggu kinerja dari titik tersebut, namun data dan laporan penting di sana akan tercuri," kata peneliti.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada, ada modus penipuan menggunakan wifi palsu yang dapat mencuri uang dari rekening.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaWalau di udara, hacker juga bisa mengakses data-data penumpang dengan menggunakan WiFi.
Baca SelengkapnyaIni hal yang perlu dihindari saat menggunakan wifi gratis di tempat umum.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaKecanggihan teknologi satu sisi memudahkan masyarakat, sisi lainnya dari kemudahan itu justru menciptakan celah kejahatan.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaTidak ada perlindungan yang signifikan dalam sistem satelit. Semua disebut bisa dieksploitasi.
Baca SelengkapnyaMaraknya pembobolan rekening saat ini membuat masyarakat harus lebih berhati-hati saat bertransaksi, baik transaksi debit maupun lewat mobile banking.
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca SelengkapnyaFasilitas WiFi dibutuhkan untuk bekerja, sekolah, dan urusan lainnya.
Baca Selengkapnya