Badai Nicole, NASA Pastikan Misi Artemis I Tetap Sesuai Jadwal
Merdeka.com - NASA memastikan peluncuran roket Space Launch System (SLS) dalam misi Artemis I akan berjalan sesuai jadwal. Setelah sebelumnya roket mengalami kerusakan kecil akibat hantaman Badai Nicole.
Diketahui, roket SLS sedang berada di luar landasan peluncuran Kennedy Space Center, Florida, ketika badai dengan kecepatan 82 mph itu melanda minggu lalu. Tim NASA memutuskan tidak memindahkan roket tersebut ke dalam gedung karena dianggap terlalu berisiko.
Melansir Digital Trends, tim NASA telah melakukan inspeksi menyeluruh terhadap roket, kapsul Orion yang ada di ujung roket, serta peluncur seluler. Dari hasil inspeksi, NASA menyatakan akan melanjutkan peluncuran seperti direncanakan pada Rabu, 16 November mendatang.
-
Bagaimana NASA menguji roket Mars? NASA telah merilis rekaman yang diambil oleh tim Mars Ascent Vehicle (MAV) saat mereka melakukan uji terowongan angin di Marshall Space Flight Center yang bersejarah milik badan antariksa tersebut.
-
Kapan roket Mars akan diluncurkan? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
-
Bagaimana NASA menjamin kelanjutan Stasiun Luar Angkasa Baru? 'Pencapaian ini sangat penting untuk memastikan bahwa destinasi komersial dapat mendukung kehidupan manusia,' Melalui serangkaian pengujian, Orbital Reef berhasil memvalidasi sistem regeneratifnya yang akan menyediakan udara dan air bersih bagi manusia selama berada di stasiun luar angkasa.
-
Bagaimana NASA dan Roscosmos atasi kebocoran? Dalam wawancara dengan Washington Post, NASA menjelaskan bahwa Roscosmos telah menggunakan 'kombinasi sealant dan tambalan' untuk menutupi retakan dan juga mengklaim bahwa penilaian risiko internal memberi nilai perbaikan lima dari lima.
-
Kapan pesawat nuklir NASA akan diluncurkan? NASA punya tujuan untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir, yang dikenal sebagai DRACO (Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations) pada akhir 2025 atau awal 2026.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
"Teknisi roket SLS telah melakukan analisis terperinci untuk memastikan angin berkelanjutan dan puncak yang dialami selama badai tidak memiliki efek buruk pada kekuatan struktural roket," tulis NASA dalam keterangannya, sebagaimana dikutip, Senin (14/11).
Sempat ada kekhawatiran apabila Badai Nicole yang menerjang Florida itu telah menyebabkan kerusakan pada roket SLS. Namun, NASA mengatakan kerusakan yang sedang diperbaiki termasuk kategori ringan, seperti robekan penutup cuaca.
Selain itu, penutup keras yang telah ditambahkan pada sistem ejeksi darurat untuk melindungi kapsul Orion selama badai telah dilepas dan jendelanya akan diperiksa.
Tim juga mulai menyalakan sistem roket sebagai bagian dari persiapan peluncuran beberapa hari lagi. Untuk memeriksa seluruhnya berfungsi seperti diharapkan. Pengujian sistem dan peninjauan persiapan peluncuran telah rampung pada Minggu (13/11) kemarin.
Reporter Magang: Michelle Kurniawan (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Roket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.
Baca SelengkapnyaKeempat baling-baling helikopter tersebut mengalami kerusakan setelah jatuh dan terguling di permukaan pasir.
Baca SelengkapnyaNASA tiba-tiba tunda Misi ke Bulan, ada banyak penyebabnya.
Baca SelengkapnyaWahana tersebut bertujuan untuk menguji metode penerbangan antariksa yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi pendorong.
Baca SelengkapnyaWalaupun pesawat sudah dikirim untuk jemput dua astronot itu, mereka akan tetap pulang pada Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaMisi Ingenuity NASA di Mars resmi berakhir setelah penerbangan ke-72. Ada kecelakaan pada helikopter itu.
Baca SelengkapnyaPengumuman ini disampaikan oleh NASA bahwa ada 50 area yang jangan dilewati astronot saat di stasiun luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaAda kemungkinan dua astronot yakni Sunita Williams dan Butch Wilmor akan pulang ke Bumi pada awal 2025.
Baca SelengkapnyaSpaceX berhasil melakukan pendaratan presisi Super Heavy dengan bantuan teknologi Mechazilla untuk pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaDua astronot NASA terjebak. Kepulangan mereka masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaAlat ini dirancang karena selama misi Apollo, astronot tercatat sering terjatuh akibat gravitasi rendah Bulan.
Baca Selengkapnya