Bagaimana lokasi Pokemon di game 'Pokemon Go' ditentukan?

Merdeka.com - Kesuksesan Pokemon GO yang fenomenal saat ini tentu adalah campur tangan dari berbagai pihak. Konsep 'augmented reality' yang diusung game ini sangat bergantung dari konsep pemetaan yang ada dalam permainan ini. Tanpa peta, tentu Anda akan kebingungan untuk pergi ke mana dalam mencari Pokemon untuk ditangkap.

Sosok di balik meledaknya game ini adalah John Hanke, CEO dan founder dari Niantic, developer dari Pokemon GO. Sebelum berkutat dengan berbagai macam monster-monster imut dan banyak game lainnya, John Hanke adalah veteran dari Google. John sendiri adalah salah satu founder dari Keyhole, perusahaan yang diakuisisi Google untuk merancang Google Earth. John juga punya campur tangan dalam adanya Google Maps, di hari-hari sebelum dirinya membentuk Niantic.

Jadi tak perlu diragukan lagi mengapa Pokemon GO bisa sesukses itu dengan konsep augmented reality yang menempatkan berbagai jenis Pokemon, Pokestop dan Gym di banyak lokasi berbeda.

Dilansir dari Mashable, John menyatakan bahwa akurasi peta adalah hal yang paling integral dalam Pokemon Go.

"Banyak dari kami bekerja di Google Maps dan Google Earth selama bertahun-tahun. Jadi kami ingin peta [di Pokemon GO] ini jadi sangat bagus," ungkap sang CEO.

Penentuan lokasi Pokestop dan Gym

Sebelumnya, Niantic merilis game serupa dengan Pokemon GO pada tahun 2012 silam dengan judul 'Ingress.' Di game tersebut, para pengguna-lah yang menentukan sendiri berbagai tempat untuk menjadi titik para pemain untuk memainkan game tersebut. Jika dalam konteks Pokemon GO, pengguna Ingress bisa membangun sendiri Pokestop dan Gym mereka.

Berdasarkan hal ini, Niantic membangun portal lokasi untuk game Pokemon GO serta mengumpulkan database tempat umum berdasarkan foto geo-tag di Google. Hal inilah yang dijadikan dasar untuk menentukan lokasi Pokestop dan gym.

"Pada dasarnya, kami menentukan kriteria tempat yang kami inginkan untuk jadi bagian dari game," ungkap John Hanke. "Tempat seperti seni publik, situs bersejarah, bangunan dengan arsitektur untuk atau punya karakteristik sejarah, atau bisnis lokal yang unik," tambahnya. Hal ini wajar karena kita sering menemui Pokestop berada di mural, atau patung.

Portal data dari Ingress ini sangat berguna bagi adanya berbagai lokasi Pokestop dan Gym. Niantic membuat tempat yang populer di Ingress sebagai Gym di Pokemon GO, serta tempat yang tak seberapa populer, jadi Pokestop.

Hal ini menjelaskan mengapa Pokestop dan Gym bisa kita temukan dengan mudah di kota-kota besar bahkan di Kutub Utara dan Kutub Selatan sekalipun, namun cukup sulit jika di daerah pedalaman, pinggir kota, atau kota kecildaerah pedalaman, pinggir kota, atau kota kecil. Karena para pemain Ingress tidak sampai ke sana.

Penentuan lokasi Pokemon

Berbeda dengan penentuan Pokestop dan Gym, penentuan di mana munculnya Pokemon membutuhkan database peta yang lebih banyak lagi. Hal ini dikarenakan Pokemon jenis tertentu akan muncul di kondisi geografis tertentu pula.

"Kami menentukan lokasi berdasarkan kriteria seperti apakah ada perairan di lokasi tersebut, misalnya aliran sungai, telaga, atau kolam. Kriteria lain berupa taman, kebun binatang, atau berbagai penentuan lokasi lainnya," ungkap John.

Nampaknya John Hanke tak terlalu membuka banyak hal dalam hal penentuan lokasi Pokemon. Namun hal tersebut menjawab mengapa kita kerap menemukan Pokemon air seperti Magikarp dan Squirtle di daerah yang dekat air.

Tentu data lain yang tak sekedar merupakan lokasi, namun juga klasifikasi seperti iklim, vegetasi, tipe tanah dan tipe batuan, akan jadi kriteria dalam menempatkan Pokemon tertentu.

"Hal ini lebih kepada tipe data berupa 'sistem informasi georgrafis,' dan kami memanfaatkan peta tersebut untuk menempatkan Pokemon di habitat tertentu," tambah sang CEO.