Bahaya phishing ancam pengguna Twitter dan Facebook Indonesia
Merdeka.com - Mungkin Anda pernah mengalami akun jejaring sosial Anda seperti Facebook ataupun Twitter tiba-tiba mengunggah status atau tweet secara otomatis? Itulah salah satu dampak dari serangan bernama phishing.
Phising merupakan salah satu tindakan cyber crime yang bertujuan untuk memperoleh informasi pribadi pengguna seperti password dan ID jejaring sosial sampai PIN rekening bank.
Akhir-akhir ini, fenomena kejahatan phishing sendiri makin marak beredar baik di Facebook maupun Twitter dan makin banyak pengguna kedua jejaring sosial tersebut yang berasal dari Indonesia menjadi korban.
-
Bagaimana hacker melakukan serangan phishing? Pelaku ancaman akan mengirim pesan phishing berisi kode QR; meminta penerima pesan untuk memindai kode tersebut, dan mengarahkan mereka ke laman palsu yang bisa menyerap identitas atau data yang bersifat privasi dan rahasia.
-
Bagaimana pelaku penipuan mengakses data pribadi nasabah? Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
-
Di mana hacker menyebarkan phishing? Pada saat yang sama, perangkat phishing canggih baru — templat halaman phishing yang sudah dibuat sebelumnya — yang dibuat dengan alat otomatis terus muncul di dark web, sehingga memungkinkan semakin banyak penyerang untuk menyebarkan situs phishing paling efektif yang meniru platform game populer.
-
Bagaimana cara kejahatan siber mendapatkan informasi sensitif? Beberapa pemateri juga menjelaskan mengenai social engineering atau praktik manipulasi psikologis yang dilakukan oleh penyerang (pelaku kejahatan siber) untuk memperoleh informasi sensitif, mendapatkan akses ke sistem atau sumber data yang seharusnya terbatas.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Bagaimana melindungi data pribadi dari pencurian? Pastikan semua perangkat kamu memiliki perlindungan maksimal yang dapat memberikan peringatan tentang pencurian identitas dan kebocoran data.
Bahkan menurut pantaun merdeka.com, salah satu akun Twitter mantan calon Gubernur DKI Jakarta dan pakar ekonomi, Faisal Basri, dengan akun @FaisalBasri juga sempat menjadi korban aksi phising ini.
Phising sendiri biasanya diluncurkan oleh pihak tertentu dengan menyebar link-link terkait topik yang sedang banyak dibicarakan agar pengguna terpancing untuk membuka link tersebut.
Akan tetapi, setelah dibuka, bukan menuju ke halaman topik terkait, malah dialihkan ke domain tertentu yang berisikan malware yang dapat langsung meretas akun jejaring sosial dan mengambil data berupa User ID dan password secara otomatis.
Setelah mendapatkan akses data tersebut, maka akun Anda akan dimanfaatkan untuk mengunggah tweet yang berikan jebakan link phising lain ataupun tweet promosi untuk kepentingan komersial.
Jadi sebagai pengguna Twitter dan Facebook, Anda sebaiknya lebih berhati-hati dan tidak membuka link sembarangan untuk menghindari aksi phishing ini.
(Dari berbagai sumber) (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasabah PNM Mekaar yang belum seluruhnya melek digital berpotensi menjadi korban penyalahgunaan data pribadi.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaBeredar narasi utang bank dan pinjol bisa lunas hanya unggah nomor rekening di Facebook
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaWaspada, ada modus penipuan menggunakan wifi palsu yang dapat mencuri uang dari rekening.
Baca SelengkapnyaMenurut riset GBG, lebih dari 56 persen bisnis di Indonesia telah menjadi korban dari berbagai bentuk Fraud Digital.
Baca Selengkapnya