Bahkan AS pun masih belum siap aplikasikan jaringan 5G

Merdeka.com - Mobile World Congress 2018 masih berlangsung hingga sekarang, dan puluhan gadget terbaik dipamerkan di acara yang dihelat di Barcelona tersebut. Namun apa guna gadget tanpa jaringan internet?

Maka dari itu, janji-janji manis soal datangnya jaringan 5G akhirnya juga mendapat agenda di MWC 2018.

Dimulai dari operator telko terkemuka AS, T-Mobile, yang masih berencana meluncurkan layanan ini tahun depan, serta memberikan cakupan ke seluruh pelosok AS pada 2020. Untuk saat ini, komitmen T-Mobile hanya untuk menyebar perangkat-perangkat yang mendukung 5G di 30 kota di AS.

Hal ini disampaika oleh CTO T-Mobile Neville Ray, kemarin (27/2) di MWC 2018 Barcelona.

Penyebaran perangkat siap 5G memang jauh lebih penting, karena manfaat nyata dari 5G tentu baru bisa diraih ketika smartphone 5G sudah beredar di pasaran.

5G sendiri, meski belum benar-benar nyata ada wujudnya, kini jadi bahan pemasaran dari operator telco di AS. Hal ini tentu merupakan trik untuk memenangkan hati pengguna untuk jadi operator terbaik. Tak cuma itu, AS pun juga ingin menjadi negara adidaya yang menerapkan teknologi 5G pertama di dunia.

Verizon, pesaing T-Mobile di kancah telko AS, adalah yang pertama berkoar soal 5G. Di 2015, Verizon mengumumkan niatnya untuk menguji teknologi 5G. Rencana jangka panjangnya adalah untuk membuat 5G sebagai platform internet rumahan menggantikan Wi-Fi. Rencana ini ingin direalisasikan pada paruh kedia 2018 ini.

Yang juga menjanjikan adanya 5G di 2018 adalah AT&T, di mana perusahaan telko tersebut akan menyediakan 5G di lusinankota besar pada akhir tahun ini. Sementara Sprint, berjanji akan memberi layanan 5G pertamanya pada 2019.

5G sendiri adalah teknologi yang sangat canggih. Disebut kecepatan unduh koneksi 5G mencapai 5GB per detik, dengan kapasitas per kilometer persegi yang lebih banyak, serta latensi yang lebih rendah.