Bandung kota pertama tahapan selanjutnya gerakan 1.000 startup
Merdeka.com - Tahapan pertama Ignition Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dimulai di Bandung. Ada lima sesi yang menjadi fokus utama pada acara tersebut yaitu Entrepreneurial Mindset, Don't Start a Business, Solve a Problem, Collaboration to Create Innovation, Innovating with Creativity, Notion of Innovation: Innovating with Creativity, dan How to Think like a Founder.
Para peserta di Bandung sangat antusias mengikuti kegiatan yang akan berlangsung di 10 kota ini. Bahkan, ada seorang peserta yang pernah magang di bidang pariwisata di Malaysia rela kembali bergelut di bidang IT untuk mengikuti Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.
Setelah melewati tahap Ignition, peserta Bandung akan mengikuti networking session pada 12 November 2016, di kegiatan itu mereka harus membentuk tim yang terdiri dari hustler, hackerdan hipster. Setelah tim terbentuk, mereka akan berlanjut ke tahap Workshop untuk mendapat materi tentang design thinking, market validation dan business model dari trainer relevan.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengaku optimistis dengan geliat startup digital di Bandung. Dikenal sebagai pusat kreativitas dan didukung oleh berbagai komunitas digital yang terus berkembang pesat, Bandung berpotensi untuk menjadi salah satu kiblat tech startup di Indonesia.
"Saya memiliki keyakinan, dari sisi kreativitas Bandung menjadi salah satu yang terdepan di Indonesia," ujar Rudiantara.
Rudiantara berharap dengan hadirnya Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dapat melahirkan banyak startup founder yang membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2020 mendatang. Saat ini Indonesia baru memiliki 1,5 persen pengusaha dari sekitar 252 juta penduduk Tanah Air. Dikatakannya, Indonesia masih membutuhkan sekitar 1,7 juta pengusaha untuk mencapai angka dua persen. Angka tersebut masih kalah dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang memiliki jumlah entrepreneur sebanyak 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 4,5 persen, dan Vietnam 3,3 persen. Tentu masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
"Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini tidak hanya sekadar mengutak-atik teknologi saja. Tapi justru teknologi diharapkan mampu memberi nilai tambah untuk menjadi bisnis yang akhirnya menjadi kekuatan ekonomi Indonesia yang ditargetkan memiliki nilai 130 miliar dollar pada tahun 2020," ujarnya.
Untuk melahirkan generasi muda yang melek digital, pemerintah kota Bandung akan fokus dalam memberikan layanan yang secara berkala dievaluasi yaitu menyediakan ruang untuk masyarakat beraspirasi, memberikan infrastruktur berupa sosialisasi program dan informasi, membentuk literasi digital, pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia untuk siap dengan era digital, serta menggalakan festival sebagai langkah sosialisasi dengan cakupan yang lebih luas.
"Setiap tahun memang selalu ada evaluasi, satu diantaranya kota yang memakai design thinking untuk menguji kebijakan dan regulasi. Nanti dalam design thinking akan ada dari akademisi, bisnis, komunitas dan pemerintah berdiskusi untuk memecahkan problem kota, termasuk mengenai program berbasis digital," Ketua Komite Kreatif Kota Bandung, Tita Larasati. (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaGerakan ini diharapkan mendorong terciptanya atau mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaPemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGibran mengatakan mengembangkan industri kreatif di Bandung harus bisa diadaptasi hingga tingkat nasional
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRencana ini memerlukan total dana mencapai Rp125 triliun.
Baca Selengkapnya