Banyak berita tipu-tipu makin buat masyarakat tabayyun
Merdeka.com - Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Kristiono mengatakan berdasarkan hasil survei MASTEL mengenai persepsi masyarakat terhadap berita hoax menemukan fakta meskipun berita hoax sengaja dibuat untuk memengaruhi opini publik, namun penerima berita hoax disebutkan cukup kritis dalam menelan informasi tipu-tipu.
"Walau berita hoax kencang diproduksi dengan tujuan memengaruhi opini publik dan kian marak lantaran faktor stimulan seperti isu Sosial Politik dan SARA, namun penerima hoax cukup kritis karena mereka telah terbiasa untuk memeriksa kebenaran berita," jelasnya saat acara konferensi pers di Jakarta, Senin (13/2).
Dalam survei yang dilakukan secara online dengan 1.116 responden, menyebutkan sebanyak 83,20 persen responden langsung memeriksa kebenaran berita yang didapatkan. Hanya saja, yang perlu diwaspadai adalah mencegah kelompok silent agar tak berpindah ke haters.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Bagaimana berita hoaks dibuat? Beberapa bahkan menggunakan konten yang dibuat oleh AI atau kecerdasan buatan.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan klaim ini? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
"Hal ini yang harus dimitigasi," ungkap.
Dikatakannya, ada tiga kelompok masyarakat ke dalam tiga bagian yakni haters, silent majority, dan supporters. Dari sisi jumlah, kelompok silet majority paling banyak dibanding supporters dan haters. Maka dari itu, mitigasi dampak terhadap berita hoax mesti digiatkan dengan meningkatkan literasi masyarakat melalui peran aktif seluruh pemangku kepentingan.
"Harapan kami jangan sampai hoax ini jadi wabah dan perilaku baru. Hoax ini kan dipakai untuk memengaruhi opini publik dan masyarakat kita suka sesuatu yang heboh. Karena masyarakat suka heboh akhirnya banyak produksi konten hoax. Makanya, kita sebagai komunitas wajib melakukan edukasi juga terhadap masyarakat," terang Kristiono.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengajak masyarakat khususnya para pemilih pemula untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoaks
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaHoaks masih menjadi ancaman nyata jelang pemilu. Masyarakat pun masih banyak yang "terjangkit" hoaks.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaViral satu penumpang kereta cepat Whoosh mengalami penodongan di Stasiun Tegalluar, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaTKN menilai ada yang mengatur hal ini untuk merusak elektabilitas Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya