Banyak memotret ternyata bikin orang jadi pikun
Merdeka.com - Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dan diterbitkan ke dalam jurnal Psychological Science baru-baru ini, ternyata mampu menemukan sebuah fakta yang cukup mengejutkan.
Dilansir oleh Time (10/12), orang yang terlalu banyak mengambil gambar atau memotret justru akan mengalami gangguan terhadap daya ingatnya.
Mengapa demikian?
-
Siapa yang bisa terpengaruh oleh penurunan daya ingat? Seiring bertambahnya usia, banyak orang mengalami penurunan kemampuan memori yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
-
Apa penyebab utama penurunan daya ingat? Penurunan daya ingat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, stres, kurang tidur, atau gangguan kesehatan lainnya seperti demensia.
-
Siapa yang berisiko mengalami penurunan fungsi kognitif? Menurut informasi dari WebMD, orang yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif dan penyakit Alzheimer.
-
Siapa yang memiliki ingatan jangka panjang yang buruk? Ular memiliki ingatan jangka pendek yang terbatas dan ingatan jangka panjang yang rendah.
-
Kenapa ukuran otak manusia diperkirakan mengecil? Analisis mereka menunjukkan bahwa penurunan ukuran otak baru-baru ini mungkin disebabkan eksternalisasi pengetahuan dan keuntungan pengambilan keputusan di tingkat kelompok.
-
Bagaimana mengatasi hilangnya memori jangka pendek akibat penuaan? Penurunan memori yang terkait dengan penuaan adalah hal yang normal. Anda dapat menjaga kesehatan mental Anda dengan tetap aktif secara mental, seperti membaca, menulis, atau mengejar hobi.
Sebab orang yang terlalu banyak mengambil gambar atau memotret suatu obyek akan memiliki kecenderungan untuk tidak mengingat apa yang dilihatnya karena merasa sudah mengabadikannya lewat kamera.
Studi ini dilakukan kepada beberapa orang yang berkunjung ke suatu museum dan beberapa di antaranya ada yang membawa kamera dan sebagian lagi tidak. Setelah selesai semua, orang yang membawa kamera justru tidak banyak mengingat apa yang telah dilihatnya selama di museum.
Sementara orang yang tidak membawa kamera dan tidak memotret setiap obyek yang ada di museum tersebut dapat mengingatnya jauh lebih banyak ketimbang mereka yang memotret. Hal ini disebabkan oleh mereka yang tidak memotret akan cenderung melihat dengan seksama secara detail apa yang ada di hadapannya. sehingga itu akan meningkatkan daya ingat.
Penelitian kedua dilakukan juga untuk memperkuat hipotesis. Mereka yang membawa kamera diminta untuk memotret beberapa obyek di museum dengan detail. Artinya mereka akan memotret dari jarak dekat dan mendapatkan tiap detail obyek tersebut. Hasilnya, mereka justru dapat mengingat itu karena bantuan detail yang mereka dapatkan dari obyek.
Kesimpulannya adalah Anda sebaiknya tidak terlalu bergantung pada kamera untuk mengabadikan momen-momen penting, sebab itu justru akan menipiskan daya ingat Anda. Kecuali Anda mendapatkan setiap detailnya dengan foto yang diperbesar.
Para peneliti mencoba membuat 'guyonan' tentang fakta yang didapat dari studi tersebut. Jika Anda ingin mengingat pesta ulang tahun kekasih Anda, namun Anda tetap ingin mengabadikannya lewat kamera, sebaiknya Anda memotretnya saat meniup lilin dengan jarak yang dekat. Mungkin itu akan sedikit geli karena harus mendapati kekasih Anda dengan gambar 'manyun'. Tapi percayalah, itu adalah cara yang unik agar Anda dapat mengingat semuanya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak hanya faktor genetik yang berperan, gaya hidup dan pilihan sehari-hari kita juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan otak.
Baca SelengkapnyaBerbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca SelengkapnyaMitos tentang sering bercermin menunjukkan ketertarikan manusia terhadap refleksi diri dan identitas.
Baca SelengkapnyaKehilangan memori jangka pendek pada seseorang bisa terjadi akibat berbagai macam hal.
Baca SelengkapnyaJika Anda memiliki kondisi mata minus, perlu dipahami bahwa besar angka minus bisa bertambah kapan saja.
Baca SelengkapnyaMelupakan hal yang baru saja kita pikirkan merupakan salah satu kondisi yang bisa dialami oleh banyak orang karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan ingatan di usia 30-an bisa berdampak luar biasa pada kemampuan otak kita seumur hidup.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari UNESCO, Indonesia merupakan negara dengan tingkat minat baca terendah kedua di dunia.
Baca SelengkapnyaGaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaSering melamun ternyata merupakan tanda seseorang yang memiliki kecerdasan dan krativitas yang tinggi.
Baca SelengkapnyaDengan memasukkan kebiasaan-kebiasaan ini ke dalam rutinitas harian, kita dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan menjaga kejernihan mental.
Baca Selengkapnya