Banyak remaja Amerika Serikat kecanduan texting
Merdeka.com - Menurut survei yang dilakukan oleh sebuah pengembang aplikasi pesan pendek SMS bernama TextPlus mengatakan bahwa sebagian besar remaja 'tidak dapat hidup' tanpa handset mereka.
Memang terkesan sedikit melebih-lebihkan, namun dalam surveinya, TextPlus menjelaskan bahwa sedikitnya 36 persen remaja di Amerika Serikat tidak meninggalkan handset mereka barang sejenak saja. Dalam surveinya,TextPlus mengambil sample dari 600 responden berusia 13 sampai 17 tahun.
Rata-rata remaja tersebut mengatakan bahwa selain hanya menjadi pelengkap fashion, handset juga berfungsi sebagai sarana pembantu aktivitas keseharian mereka. Sekitar 61 persen dari remaja tersebut mengatakan bahwa mereka dalam setiap hari tidak pernah lupa untuk memeriksa dan saling berkirim-kiriman pesan dengan teman atau keluarganya menggunakan handset.
-
Apa tren teknologi yang paling berpengaruh pada pergaulan remaja? Selain itu, teknologi berpengaruh besar terhadap pergaulan bebas. Akses internet dan televisi yang kurang diawasi memicu remaja untuk melakukan hal yang tidak baik.
-
Siapa yang lebih banyak terpengaruh penggunaan ponsel? Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara screentime yang berlebihan dengan keterlambatan dalam keterampilan kosakata dan tata bahasa pada anak-anak.
-
Apa dampak internet pada otak remaja? Kecanduan internet di kalangan remaja dapat menyebabkan perubahan signifikan pada otak mereka, demikian temuan terbaru dari sebuah studi yang dipublikasikan di Plus Mental Health. Dilansir dari Medical Daily, penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kecanduan internet memiliki gangguan signifikan dalam jaringan otak yang kritis, memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan, perhatian, ingatan, koordinasi, dan kesehatan mental.
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
-
Apa dampak berlebihan penggunaan ponsel pada anak? 'Penelitian kami mengungkapkan bahwa pola penggunaan layar pada anak-anak mirip dengan orang tua mereka.'
-
Bagaimana cara internet memengaruhi otak remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023. Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (21/08), budaya texting atau saling berkirim-kiriman pesan pendek tersebut seperti candu yang sulit ditinggalkan oleh kebanyakan remaja saat ini. Tidak hanya diwaktu senggang, pada saat pelajaran atau pada waktu makan malam, sekitar 52 persen para remaja tersebut selalu meletakkan handset mereka tidak jauh dari jangkauannya.
37 persen lainnya mengatakan bahwa mereka selalu membawa perangkat handsetnya ke dalam toilet dan sisanya sebesar 20 persen memberitahukan bahwa mereka selalu melakukan kebiasaan texting ketika sedang berada di Gereja.
Kesimpulan yang diambil oleh TextPlus mengungkapkan bahwa texting adalah satu hal penting yang selalu dilakukan para remaja. Sebanyak 73 persen dari remaja tersebut selalu memeriksa handsetnya sebelum tidur dan 72 persen lainnya mengatakan bahwa handset adalah perangkat pertama yang mereka periksa ketika bangun tidur.
Nampaknya, survei TextPlus tersebut tidak hanya berlaku di Amerika Serikat saja, banyak remaja yang juga melakukan kebiasaan sama di seluruh dunia. Bahkan tidak hanya remaja saja, beberapa orang dewasa juga ang juga kecanduan kebiasaan texting ini. Nah, apakah Anda termasuk salah satunya?
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.
Baca SelengkapnyaGenerasi Z menganggap media sosial paling banyak berdampak negatif.
Baca SelengkapnyaPenelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaPada saat ini banyak remaja yang kecanduan menggunakan internet. Hal ini ternyata bisa berdampak signifikan terhadap kondisi otak mereka.
Baca SelengkapnyaAda kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaPara orang tua harus mewaspadai kebiasaan gaming (bermain gim video) menjadi gambling (berjudi)
Baca SelengkapnyaIni alasan mengapa orang-orang AS malas memakai smartphone.
Baca SelengkapnyaPada saat ini, semakin banyak anak dan remaja yang mengonsumsi kopi. Apakah sekadar ikut-ikutan saja?
Baca SelengkapnyaStudi Pew juga menemukan bahwa konsumen berita reguler di Nextdoor, Facebook, Instagram, dan TikTok lebih cenderung adalah perempuan.
Baca SelengkapnyaPaparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Baca Selengkapnya