Banyak yang keracunan, Apple kembali tersandung kasus kesehatan buruh
Merdeka.com - Apple tersandung kasus di aspek pemasoknya di China, karena kondisi kerja pabril yang buruk. Hal ini terjadi di salah satu mitra Apple yakni Catcher Technology, pabrik yang memproduksi untuk Apple di kota Suqian, provinsi Jiangsu, China.
Hal ini bermula dari laporan dari perusahaan nirlaba China Labor Watch, yang dimuat oleh Bloomberg.
Catcher Technology membuat bingkai dan komponen iPhone serta MacBook. Para buruh dipekerjakan 10 jam dengan mayoritas melalakukan pemotongan casing iPhone. Letak berbahayanya adalah penanganan bahan kimia berbahaya oleh buruh tanpa proteksi yang benar seperti kacamata dan sarung tangan untuk lindungi wajah dan sarung tangan.
-
Apa yang diproduksi di pabrik Apple di Bandung? Pabrik ini akan memproduksi berbagai aksesori dan komponen untuk perangkat Apple, bekerja sama dengan beberapa pemasok lokal, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg.
-
Siapa yang membuat berita Apple stop produksi? Dilansir dari 9to5mac, Rabu (11/12), berikut daftar produk Apple yang telah berhenti produksi:
-
Siapa yang menjual komputer Apple? Komputer yang diambil dari meja Steve Jobs setelah dia meninggalkan Apple adalah koleksi Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft.
-
Kenapa produk Apple palsu merugikan ekonomi Eropa? Juru bicara kepolisian memperkirakan bahwa kejahatan terkait kekayaan intelektual, termasuk produk palsu, merugikan ekonomi Uni Eropa lebih dari 85 miliar Euro (sekitar USD 92,4 miliar) setiap tahunnya.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
Laporan ini juga menyebut bahwa mereka memang memakai masker wajah, namun karena memotong casing butuh minyak dan minyak tersebut gampang 'muncrat,' mereka tetap terpapar risiko berbahaya. Disebut juga bahwa para pekerja hanya menggunakan sarung tangan katun yang direndam dalam cairan pemotong. Hal ini membuat kulit buruh terkontak langsung dengan cairan kimia dan berisiko iritasi kulit.
Menurut IAC Acoustics yang bisa mengukur tingkat kebisingan, di pabrik tersebut pun suara mesin dan pemotongan bisa capai 80 desibel yang sudah berisiko merusak telinga.
Laporan lanjutan juga menyebut bahwa lantai licin terkena minyak dan buruh yang tak hati-hati bisa tergelincir. Bahkan, makanan kafetaria di pabrik tersebut menyebabkan banyak sekali kasus diare.
Pabrik Catcher Technology sendiri memiliki margin keuntungan yang luar biasa, karena disebut mengupahi buruh dengan nominal 300 dollar namun mempekerjakan 55 jam seminggu.
Apple dikritik soal ini, pasalnya tidak ada serikat pekerja yang efektif dari mitra pabriknya di China. Bloomber menyebut bahwa anyak dari buruh direkrut melalui agen perekrutan di pedesaan, dan akan lebih banyak mencari buruh di waktu-waktu sebelum perilisan.
Apple sendiri melakukan tanggung jawabnya kepada para pemasoknya di China dengan cara menerbitkan laporan pertanggung jawaban pemasok yang rilis tiap tahun. Hal ini merangkum temuan dari berbagai audit di lokasinya. Namun menurut Bloomberg, audit ini hanya dilakukan di mitra besar Apple dan hanya mencakup sebagian besar. Beberapa mitra kecil dikesampingkan dan oleh Apple.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaGigafactory, pabrik Tesla disebut diserang kutu busuk. Pihak manajemen sudah berbuat sesuatu.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaChina melarang para pejabat di lembaga pemerintah pusat menggunakan iPhone.
Baca SelengkapnyaPria berusia 30 tahun meninggal karena gagal organ setelah 104 hari kerja berturut-turut dengan hanya satu hari istirahat.
Baca SelengkapnyaKabar PHK di pabrik Tesla di Shanghai pertama kali dilaporkan oleh portal berita online lokal, Deep Analysis.
Baca SelengkapnyaiPhone dinilai memiliki aturan privasi ketat yang menyulitkan petugas anti-korupsi untuk menyelidiki HP para oknum yang ditengarai sebagai koruptor.
Baca SelengkapnyaPerusahaan China ini memiliki 7.000 karyawan dan mereka mendapatkan jatah cuti saat sedang sedih hingga patah hati.
Baca SelengkapnyaStrategi Harga rendah yang digencarkan pasar industri China menimbulkan dampak negative bagi manufaktur Korea.
Baca SelengkapnyaPenjualan Apple di China tak begitu menggembirakan sehingga terdampak pada harga saham.
Baca Selengkapnya