Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyumas kini punya sistem operasi komputer bahasa lokal

Banyumas kini punya sistem operasi komputer bahasa lokal BlankOn Banyumas. ©2012 BlankOn

Merdeka.com - Komunitas BlankOn Banyumas mengembangkan sistem operasi dan piranti lunak berbasis open source berbahasa Banyumasan. Sistem operasi ini dinilai cocok untuk warga desa yang lebih akrab dengan bahasa ibu mereka.

Direktur Politeknik Pratama Purwokerto, Djati Kusumo Widjoyo mengatakan, kemunculan BlankOn Banyumas yang mengembangkan sistem operasi Bahasa Banyumasan setidaknya menjawab tiga persoalan penting di Banyumas. "Sistem ini bertujuan untuk mengurangi pembajakan piranti lunak, penghematan belanja, dan kemandirian teknologi," katanya.

Peluncuran sistem operasi BlankOn Banyumas sendiri dilakukan di Pendopo Wakil Bupati Banyumas (17/8) saat peringatan HUT RI ke 67. Acara ini dihadiri oleh beragam kalangan dari budayawan, kepala desa, akademisi, guru, pelajar, blogger, pegiat buruh migran, pers, dan praktisi teknologi informasi.

Djati menambahkan, sebagian besar pengguna komputer di Banyumas menggunakan piranti lunak bajakan/curian. Secara hukum, kata dia, perbuatan itu dapat dikategorikan sebagai tindak pidana. Selain itu, pembajakan sendiri bukan karakter warga Banyumas yang menjunjung tinggi watak kesatria.

"Kita mendapat ranking pembajak nomor dua sedunia. Ironisnya, pembajakan software ini dilakukan oleh pemerintah, penegak hukum, akademisi, mahasiswa/pelajar, dan warga. Lama-kelamaan, tindak pencurian dan korupsi dianggap biasa. Apa ini yang dinamakan kota satria? Bahaya kan," kata dia menegaskan.

Menurut dia, sistem operasi itu juga memangkas dana belanja piranti lunak. Bagi Djati, pengguna komputer di Banyumas sudah di atas 20 ribu pengguna. Bila mereka taat hukum maka belanja sistem operasi bisa mencapai Rp 2 miliar. Bila komputer digunakan sekadar keperluan kantoran (mengetik, olah data, dan presentasi) maka ada Rp 4-5 miliar untuk belanja aplikasi office.

Ia menambahkan, bila menggunakan OS BlankOn Banyumas dana itu bisa dialihkan untuk keperluan yang lebih penting seperti pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat. Pengalokasian dana untuk keperluan tersebut menjadi ciri kesatria juga.

"Harga sistem operasi proprietary sekitar Rp 1 juta, aplikasi office bisa Rp 2-3 juta. Sementara itu, BlankOn Banyumas bisa didapat gratisan, pengguna komputer sekadar mengganti ongkos pengiriman dan pengemasan sekitar Rp 10 ribu. Ini bentuk penghematan anggaran yang luar biasa," kata dia menambahkan.

Masih menurut Djati, sistem tersebut juga menjadi penanda kemandirian teknologi. Lewat BlankOn Banyumas, warga Banyumas menunjukkan pada khalayak umum bahwa mereka mampu membangun kemandirian teknologi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya desa dan pengguna komputer yang sudah mempergunakan sistem operasi ini. Semangat kemandirian teknologi itu langkah maju bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Banyumas.

"Kemandirian teknologi merupakan cita-cita para pendiri bangsa. Pengembangan BlankOn Banyumas jangan sampai berhenti, mari terus berinovasi," kata dia berapi-api.

Koordinator Komunitas BlankOn Banyumas, Pri Anton Subardio mengatakan, BlankOn Banyumas merupakan sistem operasi BlankOn dengan dukungan antarmuka (interface) bahasa Banyumas. "Sistem operasi ini telah diterapkan di 23 desa anggota Gerakan Desa Membangun di Kabupaten Banyumas," katanya.

Ia mengatakan, BlankOn Banyumas dikembangkan oleh Komunitas BlankOn Banyumas selama 8 bulan dengan melibatkan ratusan sukarelawan, mulai dari praktisi teknologi informasi, mahasiswa, pelajar, blogger, dan warga desa.

Menurut dia, bagi GDM dan Komunitas BlankOn Banyumas, peluncuran BlankOn Banyumas menjadi bukti masyarakat Banyumas mampu memutus ketergantungan pada sistem operasi impor berbayar untuk dukungan kerja komputer. Pada akhir 2011, mereka sepakat untuk bergotong-royong mengembangkan sistem operasi secara mandiri. Untuk memangkas kesenjangan teknologi di masyarakat akar rumput maka BlankOn Banyumas menggunakan bahasa antarmuka dalam Bahasa Banyumas.

Peluncuran BlankOn Banyumas dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Masih menurut Pri Anton, BlankOn Banyumas diluncurkan menandai kemerdekaan warga Banyumas dalam urusan teknologi piranti lunak setelah sebelumnya tergantung pada produk piranti lunak impor berbayar (proprietary).

Ia menambahkan, bagi yang ingin mencicipi racikan sistem operasi BlankOn Banyumas tinggal mengunduh di portal resmi BlankOn Banyumas.

Pri Anton yakin keberadaan BlankOn Banyumas akan disambut antusias oleh masyarakat Banyumas karena selama ini piranti lunak itu sudah digunakan oleh 28 desa yang tergabung dalam Gerakan Desa Membangun (GDM) wilayah Banyumas. (mdk/ikh)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Launching Digitalisasi Kelurahan, Banyuwangi Perkuat Data hingga Layanan Publik
Launching Digitalisasi Kelurahan, Banyuwangi Perkuat Data hingga Layanan Publik

Pemkab Banyuwangi berinovasi untuk memperkuat penguatan pemerintahan berbasis digital.

Baca Selengkapnya
Satu-satunya di Jatim, Banyuwangi Raih Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah dari Kemendikbud Ristek
Satu-satunya di Jatim, Banyuwangi Raih Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah dari Kemendikbud Ristek

Konsistensi Pemkab Banyuwangi dalam pelestarian bahasa daerah, yakni Bahasa Using mendapat apresiasi positif.

Baca Selengkapnya
Smart Kampung Banyuwangi Dipresentasikan di Forum Smart City Asean di Laos
Smart Kampung Banyuwangi Dipresentasikan di Forum Smart City Asean di Laos

ASEAN Smart City Network (ASCN), dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.

Baca Selengkapnya
Fakta Suku Haloban di Aceh Singkil, Konon Lahir dari 5 Asimiliasi Suku
Fakta Suku Haloban di Aceh Singkil, Konon Lahir dari 5 Asimiliasi Suku

Salah satu suku yang mendiami Provinsi Aceh ini kehidupannya jarang disorot media namun mereka sudah bersentuhan langsung dengan dunia luar daerahnya.

Baca Selengkapnya
Ditandai Penyerahan Source Code, MPP Digital Besutan Banyuwangi Resmi Diadopsi Secara Nasional
Ditandai Penyerahan Source Code, MPP Digital Besutan Banyuwangi Resmi Diadopsi Secara Nasional

MPP Digital Banyuwangi diaplikasikan ke MPP Digital Nasional yang merupakan pelayanan publik berbasis elektronik.

Baca Selengkapnya
Kantor Pelayanan Publik di Banyuwangi Kian Ramah Lansia dan Disabilitas
Kantor Pelayanan Publik di Banyuwangi Kian Ramah Lansia dan Disabilitas

Di kantor BPN kini telah dilengkapi dengan fasilitas ramah kelompok rentan. Seperti pagar pegangan untuk lansia, guiding block, dan kursi roda.

Baca Selengkapnya
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui

Aksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.

Baca Selengkapnya
Hasilkan 600 Ton Sampah per Hari, Kabupaten di Jawa Tengah Ini Tak Punya TPA
Hasilkan 600 Ton Sampah per Hari, Kabupaten di Jawa Tengah Ini Tak Punya TPA

Tak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?

Baca Selengkapnya
Diundang ASEAN Smart City Network, Bupati Ipuk Beberkan Program Smart Kampung
Diundang ASEAN Smart City Network, Bupati Ipuk Beberkan Program Smart Kampung

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan tentang progres program Smart Kampung, sistem digitalisasi di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Bebas Blankspot: Ungkapan Syukur dari Masyarakat Desa yang Kini Terkoneksi
Perjuangan Bebas Blankspot: Ungkapan Syukur dari Masyarakat Desa yang Kini Terkoneksi

Sinyal internet yang kini bisa diakses membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat di daerah yang tadinya blankspot.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Kabupaten Banyumas Dinobatkan Daerah Pengelola Sampah Terbaik se-Asia Tenggara
Cerita di Balik Kabupaten Banyumas Dinobatkan Daerah Pengelola Sampah Terbaik se-Asia Tenggara

Terpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya
Ciptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Ciptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan

Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.

Baca Selengkapnya