Baterai ini mampu terisi daya hanya dalam hitungan detik
Merdeka.com - Umumnya, baterai smartphone akan mengisi daya selama dua jam dari kosong hingga penuh. Teknologi sendiri makin berkembang dengan adanya fitur fast charging yang mereduksi waktu mengecas.
Namun di masa depan, akan ada baterai 'ajaib' yang bisa diisi daya hanya dalam beberapa detik saja. Ilmuwan telah menemukan material yang cocok untuk teknologi ini, yakni sebuah nanomaterial bernama MXene.
Dilansir dari Mashable, material ini adalah produk riset dari Drexel University, Philadelphia, AS, dan dikepalai oleh Profesor Yury Gogotsi.
-
Siapa yang membuat baterai berbasis air baru? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Bagaimana cara baterai air menyimpan energi? Baterai menyimpan energi dengan menciptakan aliran elektron yang berpindah dari ujung positif baterai (katoda) ke ujung negatif (anoda).
-
Bagaimana ilmuwan meningkatkan baterai berbasis air? Dengan mengubah campuran kimia yang ada di dalam baterai berbasis air, tim peneliti dapat meningkatkan kepadatan energi dan kinerja keseluruhan baterai berbasis air ini.
-
Siapa yang mengembangkan baterai air? Ilmuwan RMIT Universitas Melbourne, Australia telah mengembangkan 'baterai air' yang dapat didaur ulang.
-
Bagaimana ilmuwan bisa mempercepat charge HP? Para peneliti mempelajari pergerakan ion melalui jaringan kompleks pori-pori yang saling berhubungan dalam superkapasitor. Para peneliti dari Universitas Colorado Boulder telah menemukan teknik baru yang memungkinkan pengisian daya perangkat secara instan.
-
Bagaimana fast charging bekerja? Jika metode pengisian daya yang tradisional mekanismenya adalah secara perlahan memasukkan listrik ke dalam baterai dengan kecepatan tetesan. Mirip dengan mengisi ember dengan selang taman. Sebaliknya, pengisian daya cepat bertindak seperti pompa bertekanan kuat, memompa energi dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi. Contoh sederhananya seperti selang pemadam kebakaran daripada selang taman.
Nanomaterial ini berbeda dari material baterai tradisional, karena nanomaterial ini membuka lebih banyak jalur agar ion bergerak dengan cepat ke seluruh material.
Desain elektroda revolusioner menggunakan material bernama MXene untuk memungkinkan proses ini. Elektroda adalah tempat di mana energi tersimpan dalam baterai untuk pengisian daya. Hal ini membuat perubahan di komposisi baterai dan proses pengisian.
MXene adalah hidrogel yang terselip di antara logam oksida. Material ini sangatlah konduktif, seperti tembaga dan aluminium yang digunakan pada kabel listrik. Sifat konduktif ini sangat penting, karena memungkinkan untuk ion melewatinya dengan sangat cepat.
Baterai konvensional yang biasa kita pakai memiliki proses yang jauh lebih lambat daripada MXene. Hal ini dikarenakan ada jalur terbatas untuk ion menuju ke port untuk mengecas. MXene membuat jalur ini lebih banyak untuk ion lewat. Hal ini memungkinkan ion sampai ke port pengisian dengan jauh lebih cepat.
Selain itu, di soal port, terdapat lebih banyak superkapasitor ketimbang baterai tradisional. Hal ini membuat ada banyak tempat bagi ion untuk masuk dan meninggalkan baterai, sehingga tingkat efisiensinya makin baik.
Dalam uji cobanya, baterai iPhone bisa terisi penuh dari keadaan kosong hanya dalam waktu 59 detik.
Meski demikian, pengaplikasiannya secara masal masih sulit. Mungkin masih butuh beberapa tahun lagi untuk penelitian dan kesiapan industri untuk produksi masal. Selain itu MXen juga bisa diaplikasikan untuk baterai laptop, serta baterai mobil yang lebih baik.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih cepat dibandingkan baterai apa pun yang ada di pasaran saat ini, terutama jika menyangkut baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai terobosan ini, para peneliti mempelajari pergerakan ion melalui jaringan kompleks pori-pori yang saling berhubungan dalam superkapasitor.
Baca SelengkapnyaStartup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaIlmuwan ini berhasil membuat terobosan baterai sekali ngecas bisa 1000 km.
Baca SelengkapnyaBaterai ini diciptakan perusahaan start up, Betavolt.
Baca SelengkapnyaDengan waktu pengisian tersebut, sudah mendekati seperti mengisi bahan bakar untuk kendaraan konvensional
Baca SelengkapnyaApakah pengisian daya cepat merupakan keuntungan revolusioner atau bom waktu bagi masa pakai perangkat?
Baca SelengkapnyaSamsung Perkenalkan Baterai EV Solid-State Canggih, Diklaim Bisa Diisi Penuh dalam 9 Menit
Baca SelengkapnyaKehadiran NETA X sebagai kendaraan listrik terbaru di Indonesia menawarkan sejumlah keunggulan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan China mengembangkan baterai ringan yang bisa diisi ulang untuk eksplorasi Mars.
Baca SelengkapnyaMobil listrik Neta V menarik perhatian pengunjung GIIAS 2023. Merek otomotif anyar ini hanya menjual mobil listrik.
Baca SelengkapnyaTerobosan ini jika benar-benar terjadi China akan menjadi pelopor.
Baca Selengkapnya