BBM, pengusung 'virus zombie' era smartphone

Merdeka.com - Sebelum era telepon pintar bergulir, feature phone atau ponsel adalah salah satu yang terbesar dan digunakan oleh mayoritas pengguna perangkat mobile dunia. Dan era tersebut tergusur ketika BlackBerry menampakkan diri.

Walaupun sudah ada Personal Digital Assistant (PDA), namun dikarenakan hanya beberapa saja dari perangkat tersebut yang dilengkapi dengan fasilitas komunikasi serta dibuat untuk para pebisnis, maka ponsel lebih diminati dibandingkan degan PDA.

Namun, ketika BlackBerry mulai hadir di ekosistem mobile dalam balutan perangkat mungil serba guna, secara cepat 'virus' BlackBerry menyebar ke seluruh dunia bahkan sampai harus memaksa Nokia yang pada waktu itu memegang tampuk kepemimpinan dunia mobile lengser.

BlackBerry memegang sangat populer dan menjadi satu icon pembatas antara era ponsel dan era smartphone. Kemewahan, elegan dan fungsi dari perangkat besutan BlackBerry ini yang pada waktu itu masih bernama Research In Motion (RIM) diminati oleh banyak orang.

Salah satu fitur yang menjadi andalan BlackBerry adalah BlackBerry Messenger (BBM). Dengan menggunakan fasilitas ini, maka penggunanya tidak perlu lagi repot dan susah payah menggunakan fitur SMS sampai dengan EMS untuk sekadar chatting atau mengirimkan gambar dan file lainnya.

Keunikan dan terobosan baru ini lah membuat nama BlackBerry semakin melambung. Namun dari inovasi tersebut, tanpa sadar budaya menjadi 'zombie' mulai lahir.

Secara tidak sadar, apabila sedang asyik bercengkrama atau berkomunikasi dengan teman atau kerabat dengan via BBM, pengguna perangkat tersebut seakan lupa diri, waktu, situasi dan tempat.

Tidak hanya ketika sedang kumpul dengan teman, bahkan ketika sedang makan bersama dengan keluarga, para pengguna BlackBerry lebih asyik untuk ber-BBM ria daripada harus bercengkrama secara langsung dengan orang sekitarnya.

Bahkan, ketika era BlackBerry mulai turun, BBM menjadi inspirasi banyak pihak untuk membuat satu aplikasi sejenis yang dapat digunakan di banyak perangkat tidak hanya untuk satu gadget saja.

Dari situlah bermunculan banyak sekali aplikasi chatting yang tawarkan berbagai kemudahan dan kecanggihan dalam satu paket. Pengguna mobile seakan semakin terlena dengan asyiknya dunia chatting dan sisi komunikasi langsung juga sedikit demi sedikit berkurang.

Memang tidak dapat menyalahkan secara langsung bahkan menuduh BBM lah yang menjadi biang kerok apa yang disebut Zombies Technology, seperti yang digunakan dalam satu tulisan di The Global and Mail (27/09).

Namun, secara tidak sadar kebiasaan dan 'budaya' chatting via smartphone mulai populer dan diminati sekaligus diadopsi oleh banyak pengguna mobile di dunia sejak BBM unjuk diri.