Begini cara sadis sebuah sosial media merusak mental seseorang!
Merdeka.com - Media sosial, revolusi terbaru dalam sejarah manusia. Yakni tentang kecandunag dari interaksi sosial dan saling berbagi. Fenomena tentang media sosial benar-benar berpengaruh di dunia.
Hal ini menjadi sangat penting ketika sosial media sudah masuk dalam ranah kesehatan mental. Ada banyak efek buruk dari media sosial yang menyerang mental. Lantas bagaimana cara sosial media bisa merusak mental seseorang? Berikut ulasannya.
Sosial media selalu jadi candu
-
Kenapa media sosial bisa mengganggu kesehatan mental remaja? 'Media sosial dapat mengubah cara remaja berteman dan menjalin hubungan, serta memengaruhi kesehatan mental mereka,' ungkap sebuah penelitian.
-
Apa yang bisa menyebabkan stres akibat media sosial? Pencapaian, prestasi, kekayaan atau hal-hal glamor lainnya yang kamu lihat di media sosial bisa jadi hal sensitif yang membuatmu membandingkan diri. Nggak jarang hal ini bikin minder.
-
Apa dampak kesehatan mental yang buruk terhadap tubuh? Gangguan kesehatan mental yang tidak diobati atau dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit fisik yang membahayakan diri seseorang seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan tidur atau insomnia.
-
Kenapa media sosial berbahaya untuk otak anak? Otak anak-anak memiliki fungsi yang berbeda, dan dapat menjadi rentan selama fase perkembangan remaja. Kurang tidur bisa lebih berbahaya bagi remaja daripada orang dewasa, misalnya.
-
Apa yang bikin stres karena media sosial? Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
-
Bagaimana media sosial memperkuat rasa insecure? Di era media sosial, perbandingan sosial menjadi lebih mudah dan lebih umum. Melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna di media sosial dapat membuat seseorang merasa tidak cukup baik atau kurang berprestasi. Perbandingan terus-menerus ini dapat menggerogoti kepercayaan diri dan menumbuhkan perasaan insecure yang berlebihan.
Ya, kita selalu menyukai sosial media, bahkan ada yang terobsesi tentang hal tersebut karena secara tidak langsung terus memanjakan.Facebook atau Twitter misalnya. Banyaknya Like dan atau Retweet akan meningkatkan rasa kepercayaan diri kita terhadap sosial media. Semakin banyak maka akan semakin candu masuk ke dalam otak. Selanjutnya seseorang akan berinteraksi melalui komentar dengan berbaga ekspresi.Kemudian, di tahap ini seseorang akan berusaha kembali memosting sebuah momen dan berharap ada interaksi di sana seperti yang telah dialami sebelumnya. Candu di sini makin terasa.
Mulai membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Ya, tanpa disadari, inilah yang akan terjadi. Seseorang akan memiliki kecendrungan yang tidak sehat, yakni membandingkan diri dengan orang lain. Banyak hal, mulai dari foto dan profil yang terlihat menyombongkan diri, riasan wajah, mengunjungi tempat-tempat yang jauh dan indah, menyantap makanan yang enak dan mahal, atau berbagai hal-hal lain.Nah, tanpa disadari ini mempengaruhi kesehatan mental Anda. Akan ada perasaan negatif dan membahayakan seseorang yang berhubungan dengan tingkat kepercayaan diri.
Resah dan gelisah
Jika sehari saja orang yang sudah kecanduan media sosial tiba-tiba tidak dapat mengskses sehari saja, maka yang terjadi adalah dia merasa cemas, gelisah, kebingungan dan tidak tahu harus melakukan apa. Inilah yang dikatakan bahwa kecanduan sosial media begitu berbahaya pada kesehatan mental seseorang.
Mengganggu pekerjaan
Gangguan yang disebabkan oleh notifikasi media sosial bisa saja membahayakan kemampuan kita untuk berkonsentrasi pada pekerjaa tertentu. Sebagai naluri alami, seseorang akan tertarik melihat atau mencari tahu tentang kehidupan orang lain (memang tidak semua), dan hal ini dapat mengganggu ritme bekerja atau apa yang sedang Anda kerjakan. Jelas, konsentrasi yang terganggu dapat menurunkan produktivitas Anda. So, mulai sekarang berhati-hati dengan sosial media.
Kejahatan sosial
Kadang-kadang ada beberapa orang yang membuat kesalahan dengan menyamakan dunia maya dengan kehidupan nyata. Bahkan ada yang sampai menganggap itu benar-benar nyata hingga menjalin hubungan asmara di media sosial, mencari jodoh, bahkan tidak sedikit yang akhirnya tertipu.Belum lagi cyberbullying yang telah menjadi masalah umum saat ini. Media sosial bahkan telah meninggalkan banyak sekali korban yang tidak hanya mengalami trauma, melainkan cedera fisik fatal.
Depresi akut
Saat seseorang sudah kecanduan media sosial, maka dia akan kehilangan interaksi fisik dengan orang-orang di sekitarnya. Dia tidak lagi bertegur sapa meskipun duduk di satu meja di restoran. Nah, hal ini juga termasuk dalam kategori mental yang telah rusak.Bahkan ada orang yang sudah masuk dalam kategori depresi jika tidak berinteraksi di dunia maya. Mereka merasa tidak nyaman berinteraksi secara langsung dengan orang lain, dan memilih berselanjar di dunia maya dengan teman-tyeman virtualnya. Jika tidak terpenuhi, dia akan merasa depresi karena tidak bisa bersosialisasii dengan orang-orang di sekitarnya.
Â
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adiksi adalah disfungsi kronis dari sistem otak yang melibatkan reward, motivasi, dan memori. Jenisnya pun beragam, bisa karena zat atau perilaku.
Baca SelengkapnyaDi balik keseruannya, ternyata ada bumerang yang mempengaruhi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaKecanduan judi terutama judi online bisa membawa sejumlah dampak buruk bagi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaDoomscrolling atau kebiasaan membuka media sosial dan ponsel secara berlebih bisa pengaruhi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaIstilah Body Shaming kini semakin dikenal, mari bersama pelajari lebih lanjut penjelasannya berikut ini.
Baca SelengkapnyaGangguan perjudian adalah kondisi ketika perilaku judi sudah menjadi candu dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
Baca SelengkapnyaKata-kata poster anti narkoba memainkan peran krusial dalam kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Baca SelengkapnyaData menunjukkan bahwa banyak dari mereka mengalami gangguan jiwa, dan ini dapat berdampak serius pada masa depan mereka jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaHati-hati, terlalu banyak konsumsi konten self-development justru bisa membawa dampak negatif. Ketahui bahayanya agar tidak terjebak dalam siklus berlebihan!
Baca SelengkapnyaMiris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.
Baca Selengkapnya