Begini kata DPR soal rencana penurunan tarif interkoneksi
Merdeka.com - Anggota DPR RI Komisi I, Sukamta, berpendapat soal rencana pemerintah menurunkan biaya interkoneksi. Menurutnya, rencana yang dilakukan oleh pemerintah pada dasarnya sangat didukung oleh pihaknya. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa pengalaman mendasar penurunan tarif interkoneksi yang pernah dilakukan ternyata tidak terlalu berdampak kepada penurunan tariff bagi pelanggan.
"Tarif interkoneksi cuma sebagian kecil (sekitar 15 persen) dari variable komponen tarif retail secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa variable biaya seperti service activation fee, marketing fee, dan margin. Kami tidak berharap bahwa ini sekedar menjadi isu populis yang pada kenyataannya tidak berdampak penurun tarif bagi pelanggan atau masyarakat," ujarnya kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Selasa (21/06).
Dikatakannya, rencana kebijakan ini juga harus ditimbang dampaknya terhadap kondisi operator di mana ada pemain lama yang merupakan operator dengan jumlah pelanggan besar dengan jaringan BTS yang luas dan pemain baru yang jumlah pelanggannya masih terbatas. Dia berpendapat, rencana kesepakatan penurunan biaya interkoneksi 25 persen keluar bulan Juni 2016 diharapkan sudah dipikirkan matang-matang.
-
Apa yang disampaikan Menlu Retno kepada Komisi I DPR RI? 'Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak,' kata Retno.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Bagaimana tanggapan Telkomsel terkait rencana Menkominfo membuat regulasi kecepatan internet minimal 100 Mbps? 'Kita tinggal nunggu aturannya seperti apa, tapi itu kan dikembalikan ke pelanggan semoga economy of skill nya dapet lah,' Menurut Saki, dengan kecepatan minimal 100 Mbps sangat mungkin. Ia menyontohkan pelanggan IndiHome yang sudah memiliki opsi 100 Mbps. 'Intinya dari kami, tinggal tunggu dari pemerintah regilasinya sepetti apa,' ujar dia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
-
Mengapa Menlu Retno mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? Sebab, kata dia, sepuluh tahun yang dilalui Indonesia bukanlah tahun-tahun yang mudah, mengingat situasi dunia yang juga penuh tantangan. Misalnya, situasi konflik dan perang, pandemi COVID-19, hingga perubahan iklim.
-
Siapa yang mempertanyakan Tapera di DPR? Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:
"Dalam hal ini Peraturan Menkominfo Nomor 8 Tahun 2006 tentang Interkoneksi perlu ditinjau terlebih dahulu model penghitungan tarif interkoneksinya. Akan lebih adil apabila tarif interkoneksi disesuaikan dengan kondisi biaya investasi masing-masing operator. Jika pemerintah ngotot penurunan tarif dipukul rata, maka dipastikan operator kecil tidak akan mampu mengembangkan jaringan. Kebijakan ini akan dinilai hanya menguntungkan operator besar," katanya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sigit menyampaikan bahwa kajian itu masih dilakukan seiring dengan usulan dari maskapai penerbangan melalui Indonesia National Air Carrier Association (INACA).
Baca SelengkapnyaBiaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR Herman Khaeoron menanggapi masukan masyarakat terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)
Baca SelengkapnyaRekomendasi jangka pendek lebih banyak terkait dengan komponen yang dapat dikendalikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Minta Kebijakan Potong Gaji Pekerja untuk Tapera Dikaji Ulang, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaPolemik mahalnya tiket pesawat domestik Indonesia masih menjadi topik hangat publik.
Baca SelengkapnyaPemanggilan ini dilakukan agar tidak adanya kesalahpahaman atas aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan keputusan rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi memutuskan Otorita IKN menjadi mitra kerja Komisi II DPR.
Baca SelengkapnyaPKB paham pemerintah butuh penguatan APBN, namun situasi ekonomi sekarang belum tepat.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut pemerintah semestinya mendengarkan aspirasi rakyat terhadap aturan sebelum diterapkan.
Baca SelengkapnyaDPR RI menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sidang Kedua Indonesia-Pasific Parliamentary Partnership (IPPP) di Senayan, Jakarta Pusat pada 25-26 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSederet komponen biaya yang membuat harga tiket pesawat mahal.
Baca Selengkapnya