Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Begini perkembangan satelit BRIsat setelah diluncurkan

Begini perkembangan satelit BRIsat setelah diluncurkan Peluncuran BRIsat oleh Arianespace. © twitter.com/Satelit_BRI

Merdeka.com - Satelit milik Bank BRI, BRIsat, pada Minggu (19/06) lalu berhasil diluncurkan, meski sempat sebelumnya mengalami penundaan. Satelit tersebut diluncurkan dari Kuorou, Guyana Perancis, pada pukul 04.39 WIB. Gegap gempita atas keberhasilan peluncuran BRIsat, disambut bahagia oleh berbagai kalangan.

Namun, pelepasan satelit tersebut barulah tahap awal yakni peluncuran dan pelepasan satelit menuju orbitnya. Masih ada serangkaian proses yang harus dilakukan untuk bisa dimanfaatkan.

Lalu, bagaimana dengan perkembangannya saat ini?

Orang lain juga bertanya?

Dikatakan Senior Executive Vice President IT Strategy & Satellite BRI, Hexana Trisasongko, sampai dengan saat ini secara keseluruhan performa BRIsat pasca diluncurkan dalam keadaan baik. Bahkan jarak antara satelit dengan Bumi atau yang disebut dengan perigee sudah dinaikkan kedua kalinya. Diperlukan empat kali menaikkan perigee sehingga sama dengan pada posisi terjauh dari bumi atau disebut apogee.

"Sampai dengan sekarang, BRIsat performs nominally (baik), perigee sudah berhasil dinaikkan yang kedua kalinya ke 15.292 km (akan ada 4 kali menaikkan perigee sehingga sama dengan apogee di 35.873 km," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com melalui pesan singkat, Rabu (22/06).

"Sudut inklinasi sudah turun dari 6 derajat saat peluncuran menjadi 1.5 derajat. Target akhir adalah 0 derajat. Selain itu, pemakaian bahan bakar yang sudah dipakai sampai dengan hari ini 919 kg sesuai budget," tambahnya.

Melihat perkembangan itu, dirinya optimis jika BRIsat meluncur sesuai dengan jalur orbit yang telah ditentukan.

"Sesuai jalur racing ke orbit," jelas Hexana.

Sebagaimana diketahui, satelit tersebut nantinya, akan berada di slot orbit 150,5 derajat bujur timur (BT). Slot orbit yang dimiliki BRI saat ini, awalnya digunakan oleh satelit Palapa C2 milik Indosat. BRISat akan menggunakan dua frekuensi yaitu C band dan KU band. C band akan digunakan untuk transaksi keuangan dan KU Band untuk komunikasi non keuangan. C band menggunakan frekuensi gelombang rendah sehingga tahan cuaca, sedangkan untuk KU band menggunakan gelombang tinggi sehingga mempunyai power yang kuat. Satelit ini akan mampu bertahan hingga 17 tahun lamanya.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pakar Satelit Cemas, Satelit Mata-Mata Korut Punya Kemampuan di Luar Dugaan
Pakar Satelit Cemas, Satelit Mata-Mata Korut Punya Kemampuan di Luar Dugaan

Pakar Satelit Khawatir Satelit Mata-Mata Korut Punya Kemampuan di Luar Dugaan

Baca Selengkapnya
SATRIA-1, Satelit Internet Indonesia Akhirnya Masuk Orbit dan Siap Diuji Coba
SATRIA-1, Satelit Internet Indonesia Akhirnya Masuk Orbit dan Siap Diuji Coba

Pada Juni 2023, Satelit SATRIA-1 diluncurkan. Satelit khusus internet ini difungsikan untuk layanan publik di wilayah 3T.

Baca Selengkapnya
Satelit Ini Pede Kalahkan Starlink, Segini Hasil Speed Test Kecepatan Internetnya
Satelit Ini Pede Kalahkan Starlink, Segini Hasil Speed Test Kecepatan Internetnya

Kecepatan internet Starlink dianggap belum mampu mengalahkan "ngebut"nya internet satelit ini.

Baca Selengkapnya
Hari Ini 67 Tahun Lalu, Rusia Cetak Sejarah Buat Satelit Pertama yang Sukses ke Luar Angkasa
Hari Ini 67 Tahun Lalu, Rusia Cetak Sejarah Buat Satelit Pertama yang Sukses ke Luar Angkasa

Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa satelit Sputnik itu berada pada jarak 560 mil (900 kilometer) di atas Bumi dan mengitarinya setiap satu setengah jam.

Baca Selengkapnya
Mau Lihat Satelit Starlink di Langit Indonesia? Begini Caranya
Mau Lihat Satelit Starlink di Langit Indonesia? Begini Caranya

Bagi Anda yang penasaran dan ingin melihat satelit Starlink secara kasat mata, ada sebuah website yang memudahkan untuk melakukannya

Baca Selengkapnya
Sukses Luncurkan Aditya-L1, India Bakal Teliti Atmosfer Luar Matahari
Sukses Luncurkan Aditya-L1, India Bakal Teliti Atmosfer Luar Matahari

Setelah sukses mendarat di permukaan Bulan, India menggembrak dunia astronomi dengan meluncurkan roket ke Matahari.

Baca Selengkapnya
Peluncuran Satelit Merah Putih 2: Lengkapi Jajaran Satelit Telkom di Langit Indonesia
Peluncuran Satelit Merah Putih 2: Lengkapi Jajaran Satelit Telkom di Langit Indonesia

Laporan langsung Pemimpin Redaksi Merdeka.com, Darojatun di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
NASA Diketahui Tembakan Laser ke Robot Penjelajah Bulan Milik India dari Jarak Jauh
NASA Diketahui Tembakan Laser ke Robot Penjelajah Bulan Milik India dari Jarak Jauh

Laser tersebut memantul dari sasaran dan ditangkap kembali oleh NASA saat ia melesat mengelilingi Bulan.

Baca Selengkapnya
Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari
Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari

Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.

Baca Selengkapnya
Perusahaan ini Bakal Kirim Satelit Pertama ke Luar Angkasa Pakai Ketapel
Perusahaan ini Bakal Kirim Satelit Pertama ke Luar Angkasa Pakai Ketapel

Proses ini menghilangkan kebutuhan atas bahan bakar roket

Baca Selengkapnya
Bumi Semakin di Kelilingi Ribuan Satelit, Apakah akan Terjadi Kemacetan di Luar Angkasa?
Bumi Semakin di Kelilingi Ribuan Satelit, Apakah akan Terjadi Kemacetan di Luar Angkasa?

Semakin banyak peristiwa benda asing jatuh dari langit. Benda-benda itu kebanyakan berasal dari Stasiun Luar Angkasa.

Baca Selengkapnya
Sebentar Lagi Bumi Bakal Dihiasi Bintang Buatan Manusia Mirip Aslinya
Sebentar Lagi Bumi Bakal Dihiasi Bintang Buatan Manusia Mirip Aslinya

NASA punya rencana mengorbitkan bintang buatan. Ada misi khusus yang akan dilakukan.

Baca Selengkapnya