Begini perkembangan satelit BRIsat setelah diluncurkan
Merdeka.com - Satelit milik Bank BRI, BRIsat, pada Minggu (19/06) lalu berhasil diluncurkan, meski sempat sebelumnya mengalami penundaan. Satelit tersebut diluncurkan dari Kuorou, Guyana Perancis, pada pukul 04.39 WIB. Gegap gempita atas keberhasilan peluncuran BRIsat, disambut bahagia oleh berbagai kalangan.
Namun, pelepasan satelit tersebut barulah tahap awal yakni peluncuran dan pelepasan satelit menuju orbitnya. Masih ada serangkaian proses yang harus dilakukan untuk bisa dimanfaatkan.
Lalu, bagaimana dengan perkembangannya saat ini?
-
Kenapa BRI optimis bisa capai target? “Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025,“ ujarnya penuh optimisme
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Siapa yang optimis tentang penonton televisi? Sutanto menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia tetap tinggi untuk menonton televisi meskipun di era digital.Dia optimis bahwa peminat masyarakat di Indonesia akan tetap terus ada untuk menonton televisi'Televisi is still alive, tv is still be watch a view (Televisi tetap hidu, televisi masih berupa tontonan),' ucap Sutanto.
-
Kenapa BRI mendapat apresiasi di BSEM 2024? 'Dinamika perkembangan teknologi perbankan mendorong BRI senantiasa berupaya meningkatkan kualitas layanan baik dari sisi walk in channel maupun digital channel. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan experience nasabah di semua touchpoints,' pungkas Andrijanto
-
Kenapa BRI mendukung rencana pemerintah? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
Dikatakan Senior Executive Vice President IT Strategy & Satellite BRI, Hexana Trisasongko, sampai dengan saat ini secara keseluruhan performa BRIsat pasca diluncurkan dalam keadaan baik. Bahkan jarak antara satelit dengan Bumi atau yang disebut dengan perigee sudah dinaikkan kedua kalinya. Diperlukan empat kali menaikkan perigee sehingga sama dengan pada posisi terjauh dari bumi atau disebut apogee.
"Sampai dengan sekarang, BRIsat performs nominally (baik), perigee sudah berhasil dinaikkan yang kedua kalinya ke 15.292 km (akan ada 4 kali menaikkan perigee sehingga sama dengan apogee di 35.873 km," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com melalui pesan singkat, Rabu (22/06).
"Sudut inklinasi sudah turun dari 6 derajat saat peluncuran menjadi 1.5 derajat. Target akhir adalah 0 derajat. Selain itu, pemakaian bahan bakar yang sudah dipakai sampai dengan hari ini 919 kg sesuai budget," tambahnya.
Melihat perkembangan itu, dirinya optimis jika BRIsat meluncur sesuai dengan jalur orbit yang telah ditentukan.
"Sesuai jalur racing ke orbit," jelas Hexana.
Sebagaimana diketahui, satelit tersebut nantinya, akan berada di slot orbit 150,5 derajat bujur timur (BT). Slot orbit yang dimiliki BRI saat ini, awalnya digunakan oleh satelit Palapa C2 milik Indosat. BRISat akan menggunakan dua frekuensi yaitu C band dan KU band. C band akan digunakan untuk transaksi keuangan dan KU Band untuk komunikasi non keuangan. C band menggunakan frekuensi gelombang rendah sehingga tahan cuaca, sedangkan untuk KU band menggunakan gelombang tinggi sehingga mempunyai power yang kuat. Satelit ini akan mampu bertahan hingga 17 tahun lamanya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus membuktikan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) berdampak positif pada Bandara Kertajati yang masih mati suri.
Baca SelengkapnyaBRI optimis bisa tumbuh berkualitas dengan berbekal fundamental kuat serta kinerja positif selama ini.
Baca SelengkapnyaTahap awal operasi akan dioperasikan sebanyak 10 hingga 12 kereta/train set dan akan terus ditingkatkan jumlahnya dengan memperhatikan animo masyarakat.
Baca SelengkapnyaUntuk fasilitas penunjang, tower ATC per hari ini telah terbangun 53,71 persen.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi yakin Kertajati jadi bandara masa depan.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI diprediksi terus mengalami tren kenaikan di tahun 2023 ini.
Baca SelengkapnyaPada Minggu (8/9) kemarin, Budi Karya kembali mengecek progres pembangunan Bandara Nusantara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak ada evaluasi maupun koreksi terkait Bandara IKN.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca Selengkapnya