Begini polah anak-anak rahasiakan aktivitas online dari orang tua!
Merdeka.com - Data survei menarik baru saja dirilis oleh tim Kaspersky Lab dan lembaga iconKids & Youth terkait aktivitas online anak. Ternyata, hampir setengah anak-anak terbukti menyembunyikan aktivitas dunia maya mereka dari orang tua. Dan angkanya mencapai 44 persen!
Secara rincinya, anak-anak usia 8-10 tahun sekitar 33 persennya tidak menyampaikan hal-hal yang mereka lakukan melalui internet. Celakanya, angka itu meningkat hingga 51 persen pada remaja usia 14-16 tahun. Lalu, apa saja aktivitas yang dirahasiakan anak-anak itu?
- Lama waktu bermain internet (22 persen)
- Situs-situs yang dikunjungi (14 persen)
- Game dan film internet (12 persen)
- Pemakaian gadget yang dilarang (8 persen)
- Nama-nama teman di sosial media (7 persen)
- Penggunaan aplikasi berbahaya (6 persen)
- Informasi yang dibagikan di internet (5 persen)
- Download ilegal (5 persen)
- Kepemilikan akun-akun 'dewasa' (5 persen)
- Kena bully di dunia maya (4 persen)
- Jadi tukang bully di internet (3 persen)
Ironisnya, survei Kaspersky juga memperlihatkan bila 56 persen orang tua tidak tahu berapa lama anak mereka berselancar di dunia maya, bahkan 70 persennya mengaku tidak paham apa itu unduhan ilegal atau cyberbullying.
-
Siapa saja yang terjebak judi online? Berdasarkan data dari Desk Pemberantasan Perjudian Daring yang mencatat periode 4-19 November 2024, sekitar 8,8 juta warga Indonesia telah terjebak dalam judi online.
-
Siapa yang perlu diajarin soal keamanan online? Penting untuk mengajarkan anak-anak tentang keamanan online.
-
Apa saja aturan internet yang perlu orang tua buat? Salah satu langkah penting adalah merumuskan aturan yang jelas mengenai kapan dan bagaimana anak-anak dapat berinteraksi secara online. Komunikasi yang terbuka dan jujur akan selalu memperkuat kepercayaan antara orang tua dan anak.
-
Siapa yang terdampak kecanduan internet? 'Temuan dari penelitian kami menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan perubahan perilaku dan perkembangan yang berpotensi negatif yang dapat memengaruhi kehidupan remaja. Misalnya, mereka mungkin kesulitan mempertahankan hubungan dan aktivitas sosial, berbohong tentang aktivitas online, serta mengalami pola makan yang tidak teratur dan gangguan tidur,' tambah Chang.
-
Mengapa judi online tidak mudah diberantas? 'Meskipun bandar dijebloskan ke penjara atau bahkan dihukum mati, dalam waktu singkat akan muncul bandar baru lagi. Sebab, model bisnis (judi online) sangat menguntungkan,' ujarnya kepada Tekno Liputan6.com, Selasa (26/11).
-
Bagaimana membantu anak mengatasi judi online orang tua? Untuk membantu anak-anak menghadapi situasi sulit, Gina menyarankan beberapa pendekatan, seperti mendorong mereka untuk berbicara atau menuliskan perasaan mereka. Aktivitas positif seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial juga dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun kembali kepercayaan diri anak.
Di sisi lain, anak-anak darihari ke hari makin 'pintar' menyembunyikan aktivitas internet mereka. Mereka kerap menggunakan password pada gadget, menghapus riwayat aktivitas online, bahkan menggunakan program khusus untuk menyembunyikan aplikasi yang mereka buka.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah membutuhkan kerja sama dengan orang tua untuk mengawasi aktivitas anak saat mengakses internet.
Baca SelengkapnyaPenelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaMereka tercatat dalam 19.555 kali transaksi senilai Rp2,29 miliar.
Baca SelengkapnyaAnak yang menjadi korban dari orangtua pelaku judi online perlu mendapat dukungan untuk mengatasi permasalahan mereka.
Baca SelengkapnyaPara orang tua harus mewaspadai kebiasaan gaming (bermain gim video) menjadi gambling (berjudi)
Baca Selengkapnyadua persen dari total pemain judi online di Indonesia ternyata anak-anak di bawah 10 tahun.
Baca SelengkapnyaPembatasan penggunaan gawai pada anak bisa dimulai dari orangtua yang juga membatasi penggunaannya.
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan mengungkap ada 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun terlibat dalam aktivitas judi online.
Baca SelengkapnyaLiterasi digital diharapkan mampu berperan penting untuk memberikan sosialisasit terkait pencegahan dan penekanan lonjakan angka judi online.
Baca SelengkapnyaKunci utama dalam melindungi anak di era digital adalah membangun lingkungan yang aman dan protektif, terutama dari orang tua dan keluarga.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan judi online banyak dilakukan anak muda.
Baca SelengkapnyaPengawas data Irlandia yang mengatur TikTok di seluruh UE mengatakan aplikasi video milik China itu telah melakukan banyak pelanggaran.
Baca Selengkapnya