Begini tanggapan bos XL soal tarif promo bakal diatur
Merdeka.com - Pemerintah melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) berencana akan mengatur tarif mengenai promo. Tarif promo inilah yang ditengarai cenderung memicu polemik. Rencana itu pun disambut baik oleh XL Axiata.
Menurut Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini, langkah yang dilakukan oleh pemerintah mengatur tarif promosi tak lain agar industrinya lebih sehat.
“Itu kan baru ya. Kita juga belum tahu bagaimana aturannya. Kalau dilihat dari idenya sih bagus. Iya dong, ingin industri lebih sehat dan berkompetisi secara lebih baik. Dari ide memang baik,” ujar Dian kepada awak media belum lama ini di Jakarta.
-
Siapa yang menyatakan tentang BTS XL Axiata di Kepri? 'Total BTS di seluruh Kepri tidak kurang dari 1.750 unit, yang mayoritas merupakan BTS 4G,' ujar Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa.
-
Bagaimana XL Axiata ingin menanggapi kehadiran Starlink di Indonesia? 'Pemerintah perlu memastikan equal playing field antara Starlink dengan operator yang sudah ada. Hal ini akan mendorong persaingan sehat dan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat. Kami pun siap untuk berkolaborasi dengan Starlink dan membuka peluang kerjasama untuk memperluas jangkauan layanan internet,' lanjut Marwan.
-
Bagaimana XL Axiata antisipasi lonjakan trafik? Untuk itu, XL Axiata juga telah melakukan uji jaringan yang berlangsung di jalur utama pulang kampung yang berada di berbagai daerah, termasuk di kawasan Sumatera.
-
Apa yang didukung oleh Menkominfo terkait XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Apa yang XL Axiata perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Kenapa sinyal XL Axiata meningkat di Kepri? Dalam 2 tahun terakhir pula, terjadi peningkatan trafik data sebesar 11% di seluruh Kepri,' kata dia.
Meski dari sisi ide baik, Dian belum tahu nantinya bila hal itu dieksekusi. Pertama, soal tarif promo sendiri yang dimaksud pemerintah dan yang kedua bagaimana dengan penerapannya. Hal-hal itulah yang regulator juga perlu pikirkan.
“Nah, hanya, kita mesti lihat bagaimana pelaksanaanya. Karena kalau ternyata pelaksanaannya terlalu bikin ribet dan gak praktis, nanti akhirnya misalnya kita harus lapor setiap akan bikin produk baru. Itu menurut saya gak praktis,” ujar Dian.
“Apalagi soal tarif promo. Promo ini kan beda-beda. Ada promo jangka pendek, promo jangka panjang, kecil dan besar. Jadi macem-macem soal promo ini. Gak ada ideal tarif promo sebagai pembatas,” terangnya.
Sebelumnya, komisioner BRTI I Ketut Prihadi Kresna mengutarakan rencana mengkaji aturan tarif promo yang dilakukan operator selular. Pihaknya berencana akan menitikberatkan berapa lama dalam satu tahun operator selular boleh melakukan promo.
Menurutnya, perlu mengatur perihal ini lantaran tiada aturan yang mengatur batas waktu promo yang dilakukan oleh operator sepanjang setahun. Sehingga, boleh jadi operator bermain harga sepanjang waktu itu dengan dalih promo produk.
"Permen yang sekarang memang menyebutkan ketentuan promo, tarif bisa di bawah biaya. Kemudian operator wajib memberitahukan regulator kapan memberlakukannya promo, tapi batas waktunya tidak diatur," ujar Ketut.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaNantinya, jika BBM jenis Pertalite dibatasi, maka pemerintah akan mensubisidi BBM jenis Pertamax.
Baca SelengkapnyaPertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Starlink belum ada kejelasan melayani pasar retail Indonesia.
Baca SelengkapnyaAgus memandang kebijakan itu akan sulit diterapkan karena akan menimbulkan kekacauan di kalangan pengguna layanan.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaTarif KRL memang belum pernah mengalami kenaikan lagi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca Selengkapnya