Beginilah efek dari keterpurukan Apple
Merdeka.com - Kabar mengenai keterpurukan Apple membuat keadaan di dalam perusahaan tersebut kacau, termasuk produksi yang mengalami keterlambatan. Bahkan efek dari anjloknya saham Apple, berujung pada kerugian yang diderita perusahaan lain.
Dikutip dari Phone Aren (22/4), Apple kini tengah mencari pengganti Tim Cook yang kini menjabat sebagai CEO perusahaan yang bermarkas di California tersebut.
Hal ini dimaksudkan agar CEO baru nantinya akan dapat mendongkrak pendapatan Apple kembali tinggi. Meskipun hingga kini belum ada kejelasan mengenai rumor tersebut, namun beberapa kalangan beranggapan bahwa dengan pergantian CEO pada Apple akan dapat mengangkat kembali popularitas Apple.
-
Bagaimana iPhone lipat Apple rusak? Fixed Focus Digital menyebutkan bahwa layar yang dapat dilipat mengalami kerusakan setelah beberapa hari pengujian ketat yang dilakukan oleh Apple.
-
Kenapa produk Apple palsu merugikan ekonomi Eropa? Juru bicara kepolisian memperkirakan bahwa kejahatan terkait kekayaan intelektual, termasuk produk palsu, merugikan ekonomi Uni Eropa lebih dari 85 miliar Euro (sekitar USD 92,4 miliar) setiap tahunnya.
-
Kenapa Apple I jadi mahal? Mengutip TurboFuture & AFP, Rabu (17/7), hanya sekitar 200 unit yang pernah dibuat, menjadikannya komputer Apple paling langka dan paling berharga yang pernah ada.
-
Apa masalah iPhone lipat Apple? Masalah utama yang muncul adalah terkait daya tahan layar lipat tersebut.
-
Kenapa Tim Cook jual saham Apple? Keputusan Cook untuk menjual saham di tengah peluncuran iPhone dan pengembangan AI yang dinantikan tentu mengundang perhatian. Namun, penjualan saham oleh eksekutif sudah sering dilakukan karena berbagai alasan, termasuk untuk diversifikasi kekayaan.
-
Siapa yang ngasih denda ke Apple? Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
Awalnya, keterpurukan Apple ini disebabkan oleh lesunya penjualan iPad dan iPhone di pasaran. Diduga, lesunya penjualan tersebut akibat Apple mematok harga yang terlalu tinggi, bahkan warga di Eropa sendiri mengakui bahwa harga produk Apple masih terlalu mahal.
Sejak Desember tahun lalu, saham Apple sudah diketahui merosot. Kini, anjloknya saham perusahaan yang didirikan Steve Jobs hingga ke level USD402,80 setelah sebelumnya sempat jatuh di bawah USD 400.
Bahkan dari data yang diperoleh, keuntungan investor saham Apple dalam satu tahun terakhir ini minus, hingga mencapai -32,96 persen.
Belum cukup sampai di situ, produk rancangan Apple dengan harga murah, iPhone 5S, yang diharapkan dapat mendongkrak perusahaan, terancam akan mengalami kemunduran dari jadwal rilis yang telah ditentukan sebelumnya.
iPhone 5S yang sebelumnya diprediksi akan diumumkan pada bulan Juni mendatang, diperkirakan akan mundur hingga 2 bulan, sekitar bulan Agustus atau September. Selain itu iPhone 6 yang sempat dikabarkan juga akan hadir akhir tahun ini, diduga kuat akan tertunda hingga tahun depan.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Apple mengembalikan sekitar 8 juta unit iPhone kepada pabrik, Foxconn, karena dirasa tidak layak jual. Akibat pengembalian ini, Apple ditaksir akan semakin mengalami kerugian karena pasar yang seharusnya sudah dijajah untuk produknya kini terhambat.
Tidak hanya Foxconn yang menjadi korban dengan keterpurukan Apple, dikabarkan LG Display sebagai pemasok layar pada perangkat produk Apple juga mengalami hal senada. Pesanan yang seharusnya tinggi pada tahun ini harus menurun.
Dari banyaknya bukti keterpurukan Apple, namun fakta yang mengejutkan adalah pendapatan Apple saat ini masih lebih tinggi dari pendapatan Google dan Microsoft apabila digabungkan. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Holmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan audit, Apple harus memenuhi kurang lebih Rp300 miliar lagi dari total komitmen investasi sebesar Rp1,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPerintah ini dikeluarkan dalam rangka menyelesaikan pertikaian panjang yang berlangsung 8 delapan tahun.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaFacebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaHampir semua investor X merasa menyesal telah berinvestasi di platform besutan Elon Musk. Tapi ada satu orang yang klaim tak menyesal.
Baca SelengkapnyaNilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.
Baca SelengkapnyaPada laporan keuangan akhir kuartal II, Berkshire Hathaway memiliki saham Apple bernilai USD 84,2 miliar.
Baca SelengkapnyaSederet potensi gangguan ekonomi akibat pecah peran Iran-Israel di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaBeberapa merek atau produk bahkan telah menyatakan diri independen setelah kampanye boikot di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaTernyata ini penyebab kekayaan Elon Musk turun Rp254 triliun dalam sehari.
Baca Selengkapnya