Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bekas karyawan BTEL masih tuntut bertemu Anindya Bakrie

Bekas karyawan BTEL masih tuntut bertemu Anindya Bakrie Demo Karyawan BTEL. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Bekas karyawan Bakrie Telecom (BTEL) kembali menggelar demo di depan Wisma Bakrie I kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (27/09). Sebanyak 50-an orang membentangkan spanduk dan berorasi menuntut untuk manajemen BTEL melunasi pesangon karyawan yang terkena PHK.

Pangkal persoalannya adalah waktu akhir Desember 2015, ada program pensiun dini dan PHK, saat itu ada 400 orang yang diputuskan PHK. Sebanyak 400 orang itu tanda-tangan melakukan perjanjian bersama.

Dalam perjanjian itu disebutkan, masing-masing yang terkena PHK akan dibayarkan tunjangan PHK dan akan dicicil selama 12 kali. Artinya dari Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 dan dibayar setiap akhir bulan.

Namun, sejak masuk bulan Februari 2016, komitmen manajemen mulai menunjukkan tidak baik. Pasalnya, janji yang akan dibayarkan tepat waktu pada akhir bulan, mundur pada bulan berikutnya.

"Untuk bulan Mei aja baru dibayar 33 persen dan itu mereka baru bayar pada bulan September," ujar Koordinator demo Syamsir Mohar kepada Merdeka.com saat ditemui di depan Gedung Wisma Bakrie I, Jakarta, Selasa (27/09).

Maka dari itu, pihaknya masih berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan bertemu Anindya Bakrie yang pada waktu itu menjabat sebagai Komisaris Utama Bakrie Telecom. Pasalnya, berkali-kali bertemu dengan Manajemen BTEL tak bisa memutuskan mengenai persoalan mereka.

"Anindya Bakrie pernah bicara bahwa urusan kami sudah dipercayakan sama Manajemen. Tapi nyatanya, pihak manajemen tidak bisa putuskan. Padahal mereka udah dikasih kuasa sama Anindya," paparnya.

Dia mengatakan alasan manajemen membayar tak sesuai dengan kesepakatan lantaran tengah mencari dana.

"Alasannya mereka menunggu dana lagi," tukasnya.

Menurutnya, permasalahan ini bisa selesai hanya dengan satu cara, yakni, jika Anindya Bakrie mau bertemu dengan mereka.

"Itu saja. Di situ ketahuan Anindya mau bayar atau tidak ini yang kita tunggu. Klo dia gentleman harusnya berani memutuskan," jelasnya.

(mdk/gni)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dengarkan Keluhan Buruh di Bogor, Anies: Kita Bereskan Jika Dipercaya Memimpin Republik Ini
Dengarkan Keluhan Buruh di Bogor, Anies: Kita Bereskan Jika Dipercaya Memimpin Republik Ini

"Jadi kami tidak hanya berjanji. Insya Allah semua masalah (buruh) akan kita bereskan jika dipercaya memimpin Republik ini," kata Anies.

Baca Selengkapnya
Pekerja Metal Bakal Unjuk Rasa, Tuntut Hak Keuangan Karyawan
Pekerja Metal Bakal Unjuk Rasa, Tuntut Hak Keuangan Karyawan

Penunggakan upah pekerja sudah terjadi sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Demo di Kantor Bupati Bekasi, Massa Tuntut Pengentasan Angka Pengangguran
Demo di Kantor Bupati Bekasi, Massa Tuntut Pengentasan Angka Pengangguran

Demo di Kantor Bupati Bekasi itu diwarnai kericuhan.

Baca Selengkapnya
Karyawan PT DI Sempat Mogok Kerja Tuntut Pembayaran Gaji dan THR, Kementerian BUMN Beri Tanggapan Begini
Karyawan PT DI Sempat Mogok Kerja Tuntut Pembayaran Gaji dan THR, Kementerian BUMN Beri Tanggapan Begini

Pihak perusahaan juga telah melakukan pertemuan bersama dengan para karyawan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.

Baca Selengkapnya
Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Kantor Wali Kota Medan, Bobby Nasution Langsung Turun Tangan
Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Kantor Wali Kota Medan, Bobby Nasution Langsung Turun Tangan

Dalam diskusi tersebut, Bobby Nasution berharap agar masalah pengupahan bisa adil bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya
Korban Wanaartha Demo Protes Voting Tim Likuidasi: Kita Harus Setuju dan Tak Bisa Menuntut Apapun
Korban Wanaartha Demo Protes Voting Tim Likuidasi: Kita Harus Setuju dan Tak Bisa Menuntut Apapun

"Jadi problemnya kita mesti voting setuju bahwa tidak bisa melakukan penuntutan apapun kepada tim likuidasi Wanaartha," kara kata Christian

Baca Selengkapnya
Didemo Korban Penipuan dan Pemalsuan Surat Pegawainya, BTN Siap Lakukan Hal Ini
Didemo Korban Penipuan dan Pemalsuan Surat Pegawainya, BTN Siap Lakukan Hal Ini

Masyarakat jangan tergiur dengan penawaran bunga terlalu tinggi.

Baca Selengkapnya
Buruh Demo Kenaikan UMK 2024, Sejumlah Jalan Arteri di Bekasi Macet
Buruh Demo Kenaikan UMK 2024, Sejumlah Jalan Arteri di Bekasi Macet

massa buruh menggelar aksi di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di bawah Flyover Summarecon Bekasi

Baca Selengkapnya
Pintu Tol Bekasi Barat Diblokade Buruh, Kendaraan Mengular Hingga Jalan Arteri
Pintu Tol Bekasi Barat Diblokade Buruh, Kendaraan Mengular Hingga Jalan Arteri

Mereka menggelar demontrasi menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP).

Baca Selengkapnya
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi

Pada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ada Ratusan Perusahaan di Jakarta Belum Bayar THR 2024 ke Karyawan
Ternyata, Ada Ratusan Perusahaan di Jakarta Belum Bayar THR 2024 ke Karyawan

Hari menyebut, ada beberapa alasan mengapa perusahaan belum dapat melaksanakan kewajibannya untuk membayar THR Lebaran 2024 kepada pekerja.

Baca Selengkapnya
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang, Begini Kronologi Kejadian Sebenarnya
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang, Begini Kronologi Kejadian Sebenarnya

BTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.

Baca Selengkapnya