Beli Dailymotion, perseteruan klasik Yahoo vs Google berlanjut?
Merdeka.com - Sebuah kabar tentang rencana pembelian Dailymotion oleh Yahoo! memang memancing berbagai spekulasi. Salah satunya, mungkinkah ini strategi baru Yahoo! dalam menandingi kedigdayaan Google?
Seperti yang diketahui, selama hampir sepuluh tahun terakhir, Google dan Yahoo! merupakan musuh berat satu sama lain. Berdua, perusahaan ini saling menunjukkan diri siapa yang paling hebat selama bertahun-tahun.
Sejak Google mulai terkenal dengan layanan mesin pencarinya, Yahoo! pun tidak mau ketinggalan membuat layanan serupa. Hanya saja, penggunaannya sangat jarang dibanding dengan Google Search.
-
Mengapa Google membeli Youtube? Google melihat peluang yang luar biasa dari pertumbuhan pesat YouTube dan memutuskan untuk mengakuisisinya sebagai bagian dari ekspansi bisnis mereka di bidang video online.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Siapa yang bisa sukses dalam bisnis? 'Wirausahawan sejati menciptakan peluang bisnis, sementara wirausahawan biasa menunggu peluang bisnis.'
-
Bagaimana pelaku usaha Bontang bisa menang persaingan? Tidak hanya itu, penting juga untuk memenangkan persaingan usaha dengan memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
-
Siapa mitra pertama Youtube Shopping Affiliates di Indonesia? Menariknya, program ini menggandeng Shopee sebagai mitra perdana lho!
-
Siapa yang meraih posisi kedua? Aldi diikuti oleh pembalap dari Freudenberg KTM-PALIGO Racing, Jeffrey Buis, yang menempati posisi kedua, sedangkan posisi ketiga diraih oleh pembalap MTM Kawasaki, Mirko Gennai.
Meski begitu, Yahoo! tidak patah arang. Buktinya, meskipun kalah dalam hal mesin pencari, situs mereka pernah menjadi yang nomor satu akibat banyaknya layanan seperti berita dan email gratis yang diberikan.
Hingga akhirnya era jejaring sosial muncul, posisi Yahoo! di puncak pun mulai goyang. Hal ini ditambah pula dengan Google yang ikut-ikutan memberikan layanan email gratisan.
Persaingan keduanya pun terus berlanjut hingga kini. Bahkan, merambah dunia lain seperti layanan chatting, direktori gambar, analisa pencarian, dan sebagainya.
Pokoknya, hampir semua yang Google buat juga akan dibuat oleh Yahoo!. Begitu pula sebaliknya.
Namun, ada satu yang Google miliki namun tidak dipunyai Yahoo!. Hal tersebut adalah layanan video streaming.
Semenjak Google mengakuisisi YouTube, jumlah pengunjung layanan mereka pun menjadi bertambah. Hal ini dikarenakan Google mengintegrasikan seluruh layanan mereka yang terkait dengan YouTube.
Nampaknya, hal ini juga disadari pula oleh Yahoo!. Baru saja, tersiar kabar bahwa Yahoo! sedang melakukan pembicaraan serius dengan Telecom-Orange, pemilik Dailymotion, situs mirip YouTube.
Jika pembicaraan ini berhasil, bisa jadi Yahoo! akan memiliki Dailymotion. Hal ini tentunya akan menjadi senjata baru bagi Yahoo! dalam melawan Google dan YouTube.
Yahoo! sendiri memang sedang dalam pembangunan besar-besaran sejak masuknya Marissa Mayer sebagai CEO. Sebagai mantan petinggi Google, Marissa diyakini mampu membawa kejayaan bagi Yahoo! karena dinilai sudah paham betul dengan karakteristik pesaing beratnya tersebut.
Tinggal menunggu waktu saja apakah pembelian Dailymotion ini berhasil atau tidak. Jika iya, maka persaingan Google dan Yahoo! pun akan mulai memasuki babak baru.
Sumber: USA Today, Reuters, dan Ubergizmo
Berita Terkait:Yahoo akan beli situs mirip YouTube (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca SelengkapnyaDua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaYoutube memiliki beberapa sejarah unik dan menarik yang jarang diketahui publik.
Baca SelengkapnyaGoogle merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca SelengkapnyaAda alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaDalam paparannya, Managing Director Emtek, CEO SCM & Vidio Sutanto Hartono membahas soal perkembangan digital saat ini, termasuk Vidio.
Baca SelengkapnyaDeputy CEO Vidio, Hermawan Sutanto, menegaskan adanya kerjasama bisnis tersebut mampu memperluas akses pelanggan First Media.
Baca SelengkapnyaPersaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
Baca SelengkapnyaTokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga saham dan pencapaian jumlah penonton tersebut mencerminkan potensi besar Netflix dalam mengembangkan program siaran langsung.
Baca SelengkapnyaTak hanya menjadi peluang kreator dalam mendapatkan penghasilan tambahan, tapi juga memberikan inspirasi belanja kepada seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaYouTube Premium ternyata makin diminati, Telkomsel beri paket langganan.
Baca Selengkapnya