Benarkah Facebook sudah mulai membosankan?
Merdeka.com - Mungkin boleh dikatakan tahun 2010 sampai 2012 kemarin adalah masa jaya-jayanya Facebook. Penelitian terbaru katakan bahwa Facebook mulai membosankan, benarkah hal itu?
Di tahun-tahun lalu, Facebook seakan menjelma menjadi satu tempat yang mengasikkan untuk saling berbagi, chatting, saling berkomentar dan banyak lagi. oleh karenanya tidak heran situs besutan Mark Zuckerberg ini berhasil dapatkan pengguna lebih dari 1 miliar.
Namun, dikutip dari Macleans (02/04), menurut penelitian The Pew Research Center's Internet and American Life Project, banyak pengguna Facebook, khususnya yang berada di Amerika Serikat, mulai mengalami kebosanan dan 'beristirahat' sejenak dari jejaring sosial satu ini.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Kenapa Facebook jadi media sosial terbesar? Dengan kerja keras dan visi yang jelas, Mark Zuckerberg dan timnya berhasil mengembangkan Facebook menjadi salah satu jejaring sosial terbesar di dunia, mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi secara online.
-
Bagaimana orang membosankan berkomunikasi? Komunikasi adalah satu aspek penting dan selalu dibutuhkan dalam hal yang menyangkut hubungan dengan orang lain. Orang yang dinilai membosankan cenderung tidak memiliki kemampuan yang baik dalam hal komunikasi ini. Umumnya, mereka kurang mampu menceritakan kisah menarik atau sekedar berbincang dengan nyaman bersama orang lain. Berbicara dengan pribadi yang membosankan pun akan terasa monoton dan tidak ada perkembangan sama sekali. Seolah tidak ada pengetahuan tambahan yang bisa diambil saat berbincang dengannya.
-
Apa yang bikin stres karena media sosial? Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
-
Kenapa media sosial memicu FOMO? Media sosial merupakan salah satu penyebab utama FOMO karena platform-platform ini menampilkan kehidupan orang lain yang sering terlihat sempurna dan penuh keseruan. Ketika seseorang melihat unggahan teman atau tokoh idola yang sedang menikmati momen istimewa, perasaan takut tertinggal atau tidak cukup mengikuti tren dapat muncul. Hal ini membuat seseorang merasa seakan-akan kehidupannya kurang menarik atau kurang berharga dibanding orang lain.
-
Mengapa FOMO terjadi di media sosial? Media sosial menjadi ajang pamer membuat seseorang kerap membandingkan diri dengan orang lain. Media sosial bagi beberapa orang kini menjadi ajang untuk memamerkan pencapaian. Ketika seseorang merasa tidak mau kalah dan ingin memamerkan apa yang ingin dicapai terhadap pencapaian orang lain, hal inilah yang dinamakan FOMO.
Dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa sekitar 61 persen pengguna Facebook di Amerika Serikat seakan tidak mendapatkan kesenangan atau apapun ketika terhubung dengan Facebook.
Seperti yang dituturkan oleh seorang pengguna Facebook bernama Rachel Fernandez (18), "Facebook mulai membosankan."
Dari rasa bosan tersebut, banyak penggunanya yang memutuskan untuk berhenti menggunakan jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu, namun tidak sedikit yang masih memegang account mereka walaupun tidak lagi mereka gunakan.
Uniknya, walaupun dikatakan sudah banyak yang merasa bosan, namun dari pantauan The Pew Research Center's Internet and American Life Project mengungkapkan bahwa masih banyak juga yang masih aktif menggunakannya dan ada saja yang pengguna baru yang mendaftar.
Apabila di Amerika Serikat saja sudah banyak yang merasa bosan menggunakan jejaring sosial ini, bagaimana dengan di Indonesia. Apakah Facebook masih tetap menjadi lahan bermain yang mengasyikkan? (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaPerasaan kelelahan ditandai dengan menurunnya minat untuk berinteraksi di media sosial serta ketidakpuasan kala melihat kehidupan orang lain di sosial media.
Baca SelengkapnyaCobalah untuk mengamati, apakah dirimu termasuk orang yang membosankan di mata orang lain berdasarkan tanda-tanda berikut ini. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaStudi Pew juga menemukan bahwa konsumen berita reguler di Nextdoor, Facebook, Instagram, dan TikTok lebih cenderung adalah perempuan.
Baca SelengkapnyaRasa bosan dan jenuh yang muncul dalam hubungan merupakan tantangan bagi setiap pasangan. Cari tahu ciri-ciri pasangan sudah bosan di sini.
Baca SelengkapnyaInformasi di media sosial dan internet memicu warga Jepang mulai jarang membaca buku.
Baca SelengkapnyaSemula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Baca SelengkapnyaBahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Baca SelengkapnyaSalah satu temuan paling signifikan dari survei ini adalah bahwa hal yang paling memengaruhi kebahagiaan Generasi Z adalah tujuan hidup mereka di tempat kerja.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca Selengkapnya