Benarkah pestisida bisa rusak gen manusia?
Merdeka.com - Di era pertanian modern, banyak petani yang menggunakan pestisida untuk melindungi tanaman dari serangan hama. Tetapi konsumsi bahan makanan yang telah terkontaminasi pestisida jenis tertentu bisa membahayakan kelangsungan anak cucu manusia.
Berdasarkan sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan di PLOS ONE baru-baru ini, pestisida jenis insektisida berbahan Methoxychlor masuk dalam kategori sangat berbahaya bagi kesehatan generasi masa depan. Mengapa bisa demikian?
Zat kimia Methoxychlor yang dulu banyak terdapat pada insektisida DDT (telah di larang sejak puluhan tahun yang lalu) dan insektisida buah-buahan, sayuran, dan ternak modern ditengarai mempengaruhi gen pada tubuh manusia. Parahnya, kerusakan atau mutasi gen baru akan muncul pada keturunan manusia yang mengonsumsi Methoxychlor. Kebanyakan korbannya diketahui berasal berjenis kelamin wanita.
-
Kenapa pestisida berbahaya bagi tubuh? Pestisida yang masuk ke dalam tubuh akan merusak sel tubuh dan menganggu kinerja organ tubuh.
-
Bagaimana residu pestisida masuk ke tubuh? Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara: Secara Oral Ini adalah cara paling umum di mana residu pestisida masuk ke dalam tubuh. Ketika seseorang mengonsumsi buah atau sayur yang terkontaminasi tanpa mencucinya dengan baik, residu tersebut akan masuk ke sistem pencernaan.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Kenapa residu pestisida berbahaya? Bahaya residu pestisida bagi manusia merupakan isu kesehatan yang semakin mendesak, terutama di negara-negara dengan penggunaan pestisida yang tinggi dalam pertanian. Pestisida digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, tetapi residu yang tertinggal pada produk pertanian dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan manusia.
-
Siapa saja yang rentan terkena penyakit keturunan? Meskipun demikian, saat ini penelitian genetika semakin berkembang dan dengan adanya teknologi DNA tes, Anda dapat mengetahui risiko terkena penyakit keturunan sedari dini.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena Foodborne Illness? Namun bagi anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, mereka berisiko tinggi mengalami beberapa gejala paling parah yang sering mengakibatkan rawat inap atau kematian.
Kerusakan DNA yang terjadi bisa memicu timbulnya penyakit berbahaya seperti gagal ginjal, penyakit rahim, hingga obesitas.
Hasil penelitian tersebut juga mengatakan bila kontaminasi zat Methoxychlor lewat bahan makanan lebih banyak terjadi dalam kurun waktu beberapa dekade yang lalu. Oleh sebab itu, generasi saat ini lah yang dipercaya menjadi korban. Hal ini merujuk pada peningkatan jumlah munculnya penyakit mematikan baru meskipun tidak terdapat faktor bawaan keturunan sebelumnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Thailand menemukan kandungan residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Apa dampaknya jika terkonsumsi oleh tubuh?
Baca SelengkapnyaTiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan yang berbeda terhadap manusia, tergantung pada senyawa kimia.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menghindari berbagai sumber zat karsinogenik.
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh perubahan atau mutasi dalam materi genetik (DNA) yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Baca SelengkapnyaPolusi udara telah menjadi masalah lingkungan global yang semakin mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan satu jenis bakteri patogen berkembang dengan pesat akibat perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPlastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun nyatanya ada bahaya mengintai di baliknya.
Baca SelengkapnyaLimbah cair dapat menyebabkan kelangkaan air dan kerusakan ekosistem.
Baca SelengkapnyaPecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.
Baca Selengkapnya