Benarkah setelah merger, layanan XL dan Axis kurang memuaskan?
Merdeka.com - Setelah berhasil melakukan merger menjadi satu perusahaan, PT XL Axiata dan Axis Telekom Indonesia, secara otomatis melayani pelanggan dari keduanya yang berjumlah lebih dari 65 juta orang.
Walaupun banyak yang turut gembira atas mergernya Axis dan XL ini, namun tidak sedikit keluhan justru muncul dari pihak pelanggan setelah kedua operator seluler di Indonesia tersebut menjadi satu.
Keluhan-keluhan tersebut muncul di fanspage XL dan Axis di Facebook. Banyak pelanggan yang mengatakan bahwa setelah terjadinya merger, justru jaringan keduanya menjadi melambat atau lemot.
-
Mengapa XL Axiata dan Smartfren ingin merger? Dian mengungkapkan bahwa konsolidasi atau penggabungan dua operator tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan yang terlibat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan industri secara keseluruhan.
-
Kenapa XL Axiata ingin merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Apa yang XL Axiata perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Siapa yang menyatakan dukungan terhadap merger XL dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
-
Dimana XL Axiata fokus perkuat jaringan? Sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.
Sayangnya, dari komentar-komentar keluhan para pelanggan yang muncul di fanspage keduanya, pihak XL dan Axis tidak banyak memberikan penjelasan berarti dan terkesan 'mengambang.'
Pertanyaannya, apakah benar setelah XL dan Axis melakukan merger, jaringan dan layanan keduanya menjadi berkurang kualitasnya dan sangat lambat? Tuliskan komentar Anda. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaBergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaProgram ini memungkinkan setiap pelanggan XL Prabayar yang melakukan transaksi, baik melalui aplikasi myXL.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan CIMB Niaga menjalin kerja sama strategis untuk mensinergikan layanan perbankan dan telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaLayanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
Baca SelengkapnyaBerikut kolaborasi yang dihasilkan oleh kedua perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca Selengkapnya