Benarkah tingkat kecanduan smartphone mahasiswa sudah parah?
Merdeka.com - Masa-masa kuliah kerap kali menjadi pengalaman pertama seorang remaja hidup seorang diri, yang secara tidak langsung meningkatkan ketergantungan terhadap smartphone untuk komunikasi sehari-hari. Namun, tingkat ketergantungan yang terjadi sepertinya lebih parah dari yang diperkirakan sebelumnya. Universitas Baylor di Texas, Amerika Serikat yang telah membuktikannya.
Lewat serangkaian penelitian yang dilakukan oleh universitas tersebut pada mahasiswanya, diperoleh sebuah hasil yang cukup mencengangkan dan mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, hasil penelitian tersebut menunjukkan fakta bila 60 persen mahasiswa mengaku telah kecanduan smartphone.
Fakta ini turut mengubah anggapan bahwa pria cenderung menggunakan hal-hal berbau gadget atau teknologi lebih banyak ketimbang wanita, terutama untuk alasan meningkatkan hubungan sosial, Baylor (27/08).
-
Siapa yang lebih banyak terpengaruh penggunaan ponsel? Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara screentime yang berlebihan dengan keterlambatan dalam keterampilan kosakata dan tata bahasa pada anak-anak.
-
Bagaimana adiksi smartphone mempengaruhi hubungan sosial? Yenny menekankan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya memengaruhi aktivitas harian seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan keuangan.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Bagaimana penggunaan gadget berlebihan mempengaruhi konsentrasi anak? Paparan yang berlebihan pada gadget dapat menyebabkan gangguan perhatian pada anak-anak. Mereka mungkin menjadi sulit berkonsentrasi pada tugas-tugas penting di dunia nyata karena kecanduan atau kebiasaan menggunakan gadget.
-
Bagaimana smartphone mengganggu konsentrasi? 'Konektivitas konstan dari smartphone bisa mengganggu,' ujar Dr. Kapoor. Alih-alih fokus pada tugas-tugas yang harus diselesaikan di pagi hari, kita bisa terperangkap dalam email, media sosial, atau kegiatan online lainnya, menunda produktivitas.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi fungsi otak? Melihat ponsel segera setelah bangun tidur menghambat fungsi kognitif. Otak yang seharusnya bangun secara alami jadi terganggu dengan informasi yang masuk begitu cepat.
Parahnya, sekitar beberapa persen dari mereka mengaku akan merasakan cemas yang tidak biasa saat mereka jauh dari smartphone. Uniknya, mahasiswi lah yang ditengarai lebih kecanduan pada smartphone ketimbang mahasiswa. Sebab, mahasiswi menghabiskan sekitar 10 jam menggunakan smartphone, sementara mahasiswa hanya 8 jam.
Aktivitas yang berlebihan dengan smartphone juga sering disalahkan terhadap penurunan prestasi akademik. Hal ini cukup beralasan, mengingat rata-rata 'anak kuliah' menghabiskan waktu 94,6 menit per hari untuk SMSan dan sekitar 48,5 menit untuk akses email. Aktivitas lain seperti Facebookan dan internetan menghabiskan waktu berguna dari mahasiswa hingga 73 menit.
Celakanya, peneliti dari Universitas Baylor, James Robert, menegaskan smartphone juga membawa dampak buruk lain. Mahasiswa dituding kerap menggunakan smartphone untuk menyontek saat ujian, termasuk menggunakan gadget mereka untuk lepas dari tekanan pelajaran. Oleh sebab itu, Robert menganjurkan para mahasiswa untuk mulai mengurangi kecanduan mereka akan smartphone saat mulai merasakan kecemasan saat tidak bersama dengan smartphone. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Baca SelengkapnyaGenerasi Z menganggap media sosial paling banyak berdampak negatif.
Baca SelengkapnyaPenggunaan smartphone secara berlebihan bisa menimbulkan sinrom lorong karpal yang menyakitkan.
Baca SelengkapnyaIni alasan mengapa orang-orang AS malas memakai smartphone.
Baca SelengkapnyaRiset ini membuat banyak orang tak sadar berapa lama mereka menatap layar HP.
Baca SelengkapnyaWHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari UNESCO, Indonesia merupakan negara dengan tingkat minat baca terendah kedua di dunia.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaPada saat ini banyak remaja yang kecanduan menggunakan internet. Hal ini ternyata bisa berdampak signifikan terhadap kondisi otak mereka.
Baca SelengkapnyaJepang menghadapi masalah serius terkait tingginya tingkat kecanduan pornografi internet, khususnya di kalangan pemuda.
Baca Selengkapnya