Berbentuk jauh berbeda, ini bentuk peta Bumi yang paling benar
Merdeka.com - Peta yang selama ini kita pelajari, mungkin adalah peta yang paling populer di Bumi. Meski populer, ternyata peta yang dikenal sebagai peta 'Mercator' tersebut ternyata sama sekali tidak akurat. Hal ini dikarenakan Antartika, Greenland, dan daerah manapun yang makin mendekati kutub, akan terdistorsi ukurannya. Penjelasan lengkapnya bisa Anda baca di sini.
Menanggapi hal ini, seorang seniman sekaligus arsitek asal Jepang bernama Hajime Narukawa membuat sebuah peta baru yang secara akurat merepresentasikan luas area dari tiap daerah di muka Bumi.
Hal ini dilakukannya dengan membagi permukaan Bumi yang bulat ke 96 segitiga yang telah didatarkan dan ditransfer menjadi bentuk tetrahedron. Teknik ini membuat gambar yang merepresentasikan tiap area Bumi menjadi 'datar' namun dapat mempertahankan proporsi luas areanya. Hal inilah yang membuat sebuah peta Bumi dengan proporsi sempurna.
-
Bentuk Bumi seperti apa? Namun, perlu dicatat bahwa bentuk bumi sebenarnya bukanlah bola sempurna. Akibat rotasinya, bumi mengalami sedikit penyimpangan dan berbentuk ellipsoid, dengan tonjolan di sekitar ekuator.
-
Bagaimana Bumi menjadi datar? Planet ini diketahui terbentuk dari cakram protoplanet – cincin debu dan gas yang mengelilingi bintang – namun bagaimana tepatnya hal ini terjadi masih menjadi perdebatan. Teori yang paling umum diterima disebut pertambahan inti, di mana partikel debu mulai saling menempel, membentuk objek yang semakin besar hingga tumbuh menjadi planet.
-
Siapa yang membuat peta dunia? Muhammad Al Idrisi atau biasa dikenal Al Idrisi itu merupakan seorang ilmuwan muslim yang sedang ramai diperbincangkan. Sebab lokasi Yakjuj-Makjuj terlihat dalam peta bulat dunia buatannya hingga viral mencuri perhatian.
-
Kenapa Bumi terlihat datar? Melansir laman Space pada Rabu (27/11), tampaknya Bumi terlihat datar disebabkan oleh keterbatasan perspektif manusia. Sebagai makhluk kecil yang berdiri di atas permukaan bola yang sangat besar, kemampuan manusia untuk melihat kelengkungan bumi sangat terbatas.
-
Bagaimana cara para arkeolog mencocokkan peta dengan wilayah sebenarnya? Para peneliti memindai lempengan tersebut dan membandingkannya dengan peta saat ini, dan menemukan kecocokan sekitar 80 persen.
-
Bagaimana pengaruh gravitasi pada Bumi datar? Artinya, jika gravitasi menghilang, maka planet akan menjadi kacau. Atmosfer pun akan turut menghilang, pasang surut air laut juga turut lenyap, bahkan keberadaan Bulan juga akan dipertanyakan.
Berikut Hasilnya:
Peta Bumi paling akurat yang dibuat Hajime Narukawa © Daily MailNamun jika Anda melihat peta dengan proporsi yang serupa dengan keadaan aslinya, Anda tak akan biasa. Pasalnya keindahan peta Mercator yang sering kita lihat sudah tak ada lagi, berganti dengan perpaduan lima benua dan antartika yang bentuknya terlihat tak lazim.
Meski demikian, hal ini menyelesaikan permasalahan peta salah kaprah yang terlanjur meluas selama 447 tahun terakhir. Atas prestasinya ini, Narukawa diganjar penghargaan Grand Award dari Good Design Award 2016, yang merupakan penghargaan tertinggi di Jepang dalam dunia desain.
Sebelumnya, peta Mercator yang kita kenal sebelumnya memaksa Bumi sebenarnya bulat untuk dijadikan peta berbentuk dua dimensi. Dari sinilah ketidak akuratan muncul, di mana peta datar dua dimensi yang disebut "Proyeksi Mercator" ini membuat beberapa ukuran negara jadi terlihat lebih besar.
Coba bayangkan, seharusnya Bumi yang bentuknya bulat ini membuat berbagai negara mustahil untuk diperlihatkan dalam bentuk dua dimensi. Peta Mercator yang sudah populer sejak abad ke 16 ini, akhirnya membuat kita punya asumsi yang salah terhadap luas suatu negara. Asumsi ini makin kacau jika di peta kita melihat wilayah yang makin dekat dengan kutub Bumi.
Contohnya bisa kita lihat di beberapa negara seperti Inggris. Jika di peta, kita lihat negara Ratu Elizabeth tersebut terlihat cukup besar. Namun jika mengukur luasnya, Inggris tak lebih besar dari Jepang, Selandia Baru, Madagaskar, bahkan Sumatera. Greenland pun demikian. Terlihat sebagai pulau yang sangat besar dan punya ukuran yang hampir sama dengan Afrika, secara luas Afrika punya luas 14 kali Greenland.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua ini berkaitan dengan cara peta dua dimensi dibuat.
Baca SelengkapnyaPeta begitu penting bagi orang kuno. Namun karena keterbatasan teknologi, mereka hanya bisa membuat atas apa yang diketahuinya saja. Bukan seperti saat ini.
Baca SelengkapnyaPada tahun 430 SM, seorang filsuf bernama Anaxagoras mencoba memahami bentuk bumi dengan mengamati gerhana matahari dan bulan.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini membuat ilmuwan yang merisetnya pun terkejut.
Baca SelengkapnyaSeseorang bisa bepergian menggunakan kapal dari India ke Alaska dengan melewati rute yang seratus persen lurus.
Baca SelengkapnyaBukan Kristoforus Kolumbus yang melakukan penghitungan matematika Bumi bulat.
Baca SelengkapnyaPrinsip proporsi menjelaskan bahwa bintang bersinar di malam hari, air mengalir ke laut, matahari tenggelam di barat, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMenghitung perbandingan tidak lepas dari kehidupan sehari-hari, contohnya untuk pembuatan peta dan denah lokasi.
Baca SelengkapnyaPenasaran bagaimana tempat tinggal kita dulu zaman purba. Cek lewat peta ini.
Baca SelengkapnyaPeta sebagai alat komunikasi dunia yang memandu cara kita memahami dan menyampaikan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaBanyak yang salah kaprah, bukan Columbus penenemu bahwa Bumi itu bulat.
Baca SelengkapnyaPeta ini juga menjelaskan bagaimana penciptaan dunia, menurut keyakinan masyarakat Babilonia.
Baca Selengkapnya