Berkaca pada kasus Florence, gunakan sosial media harus beretika
Merdeka.com - Terkait dengan kasus Florence Sihombing yang menghina Yogyakarta, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Bali Dadang Hermawan mengingatkan agar setiap pengguna jejaring sosial harus perhatikan etika.
Tidak sedikit dari para pengguna jejaring sosial yang harus berurusan dengan hukum karena terlalu sembrono dalam mengunggah suatu foto, video atau hanya sekadar status di jejaring sosial yang dapat dilihat oleh siapa saja.
Oleh karenanya, menurut Dadang, kasus Florence tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi siapa saja, khususnya pada mahasiswa dan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia IT karena mereka yang lebih mengetahui cara penggunaan teknologi berbasis internet yang benar.
-
Apa saja aturan internet yang perlu orang tua buat? Salah satu langkah penting adalah merumuskan aturan yang jelas mengenai kapan dan bagaimana anak-anak dapat berinteraksi secara online. Komunikasi yang terbuka dan jujur akan selalu memperkuat kepercayaan antara orang tua dan anak.
-
Bagaimana Kemkominfo mendorong penggunaan internet yang bijak? Sosialisasi penggunaan ruang digital yang bijak perlu terus dilakukan, pasalnya, pengunaan internet bijak menjadi tanggung jawab bersama.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Apa saja poin utama dalam surat edaran etika AI Kominfo? Berikut beberapa kebijakan AI dalam surat edaran Menkominfo Nomor 9 tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artificial: InklusivitasPenyelenggaraan Kecerdasan Artifisial perlu memperhatikan nilai kesetaraan, keadilan, dan perdamaian dalam menghasilkan informasi maupun inovasi untuk kepentingan bersama.KemanusiaanPenyelenggaraan Kecerdasan Artifisial perlu memperhatikan nilai kemanusiaan dengan tetap saling menjaga hak asasi manusia, hubungan sosial, kepercayaan yang dianut, serta pendapat atau pemikiran setiap orang. KeamananPenyelenggara Kecerdasan Artifisial perlu memperhatikan aspek keamanan pengguna dan data yang digunakan agar dapat menjaga privasi, data pribadi, dan mengutamakan hak pengguna Sistem Elektronik sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.AksesibilitasSetiap pengguna memiliki hak yang sama dalam mengakses penyelenggaraan teknologi berbasis Kecerdasan Artifisial untuk kepentingannya dengan tetap menjaga prinsip etika Kecerdasan Artifisial yang berlaku. TransparansiPenyelenggaraan Kecerdasan Artifisial perlu dilandasi data yang digunakan untuk penyalahgunaan data dalam dengan transparansi menghindari mengembangkan inovasi teknologi. Kredibilitas dan AkuntabilitasPenyelenggaraan Kecerdasan Artifisial perlu mengutamakan kemampuan dalam pengambilan Keputusan dari informasi atauinovasi yang dihasilkan. Perlindungan Data PribadiPenyelenggaraan Kecerdasan Artifisial memastikan pelindungan data pribadi ketentuan peraturan perundang-undangan.Pembangunan dan Lingkungan BerkelanjutanPenyelenggaraan Kecerdasan Artifisial mempertimbangkan dengan cermat dampak ditimbulkan terhadap manusia, yang lingkungan, dan manusia hidup lainnya, untuk mencapai keberlanjutan dan kesejahteraan sosial. Kekayaan lntelektualPenyelenggaraan Kecerdasan Artifisial tunduk pada prinsip pelindungan Hak Kekayaan Intelektual sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
-
Kapan orang tua harus memantau penggunaan media sosial anak? Pantau penggunaan media sosial dan teknologi oleh anak Anda. Berbicaralah tentang pentingnya berkomunikasi dengan hormat secara online dan offline. Pastikan mereka memahami konsekuensi dari perilaku negatif di media sosial.
-
Kenapa etika diperlukan dalam kehidupan sehari-hari? Etika juga mencakup berbagai bidang, termasuk etika bisnis, etika medis, etika profesi, dan etika sosial.
"Penggunaan sosial media harus memperhatikan etika dan kaidah hukum serta digunakan secara benar untuk kepentingan masyarakat," ujarnya, seperti dikutip dari Antara (03/09).
Walaupun di Indonesia, internet sudah menjadi satu hal yang mainstream dan digunakan oleh banyak orang mulai dari muda sampai yang tua, namun tidak semua orang bisa menggunakan sosial media tersebut secara baik dan benar, menurutnya.
"Bila kita tidak membentengi diri dengan pendidikan karakter, maka IT yang awalnya membantu justru berubah menjadi monster perusak generasi bangsa," Dadang menegaskan. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.
Baca SelengkapnyaHal ini bisa dilihat langsung di media sosial, banyak yang melakukan framing pihak lawan dengan citra negatif.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca Selengkapnya"Apa kau hebat, kenapa mesti kau masukkan di TikTok? Lapor baik-baik saja sudah"
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaEffendi menilai adanya kebutuhan untuk saling mengingatkan pada semua tokoh yang sering dapat kesempatan berbicara di depan publik.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu 2024, ASN diingatkan untuk berhati-hati dalam mengunggah konten di media sosial.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus mengingatkan bahwa kemajuan teknologi tidak boleh mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan harus selalu digunakan untuk kepentingan semua orang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya di platform media sosial X yang menyebut Ridwan Kamil meraih simpati publik lewat kematian anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca Selengkapnya